Prolog

11.6K 458 28
                                    

Bau khas rumah sakit tercium oleh indra penciuman orang-orang yang berada di dalamnya.

Begitu juga oleh Ibu dan Anaknya yang akan mengecek keadaan sang anak.

"Bu, harus banget ya Vio di periksa lagi? Minggu kemarin kan udah," Vio mengerucut bibirnya karena bosan jika harus terus-menerus pergi ke rumah sakit.

"Kamu ini ada-ada aja," Hana terus berjalan sambil menarik tangan anak gadisnya yang aneh ini.

"Ih ibu, lagian di rumah sakit gak kaya pabrik strawberry yang banyak strawberry nya. Um... Kayanya lezat," Vio membayangkan jika ia rutin ke pabrik strawberry setiap hari dan memakan banyak strawberry.

Hana berhenti berjalan dan duduk di kursi antrian bersama dengan Vio yang duduk di sebelahnya. "Vio anak ibu yang cantik,baik hati dan rajin menabung dengerin ibu ya."

Sebelum Hana melanjutkan pembicaraannya, Vio menjawab Hana dengan wajah yang begitu ceria.

"Iya ibuku yang cantik, baik hati dan rajin mengomel, aku siap mendengarkan," Vio menunjukkan gigi putihnya di depan wajah Hana. Hana yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya karena sudah terbiasa melihat keanehan anaknya ini.

"Vio sayang, mana ada pabrik strawberry, yang ada itu kebun strawberry," Hana berdecak atas pemikiran anaknya ini.

"Ah terserah Vio! Mau pabrik strawberry, mau butik strawberry, semua nya sama karena ada strawberry. Di rumah sakit mana ada. Adanya obat-obatan!" Vio lagi-lagi mengerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya di dada seperti anak kecil.

"Arashla Rablee Violyn," suara suster yang memanggil nama Vio menggema di koridor rumah sakit.

Vio dengan malas memasuki ruangan dokter di dampingi oleh ibunya.

• • •


Laki-laki bertubuh jangkung memasuki ruangan yang dipenuhi oleh berkas-berkas yang tidak ia mengerti sama sekali.

Ia menyusuri ruangan itu untuk mencari sesuatu hingga akhirnya yang ia cari ditemukan.

Ia bergegas buru-buru keluar dari ruangan itu dan melakukan motornya dengan kecepatan sedang.

Laki-laki itu telah tiba di sebuah rumah sakit yang besar dan mulai berjalan menuju kedalamnya.

• • •

"Kalo gini Vio mau ke rumah sakit setiap hari Bu," ujar Vio di dalam mobil sambil memakan strawberry di pangkuannya.

"Hush, kamu kalo ngomong di jaga dong. Masa mau ke rumah sakit setiap hari," jawab Hana yang lagi-lagi dengan sabarnya.

"Abisnya dapet strawberry gratis dari dokter Fransco. Udah gitu banyak lagi. Woah seneng banget Vio," Vio melanjutkan makan strawberry dengan girang dan semangat.

Hana yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala.

• • •

Tok tok tok

"Permisi."

"Masuk," teriak seseorang dari dalam.

"Aku telat?" laki-laki yang membawa berkas itu menghampiri meja seorang dokter dan duduk di kursi yang ada.

"Telat lima belas menit tuan," ucap dokter itu dan membuka kacamatanya lalu menyandarkan diri di kursi agar lebih santai.

"Maaf ya, Pa," laki-laki itu menyimpan berkasnya di atas meja.

"Mau makan siang sama Papa?" ajak dokter tersebut kepada laki-laki di hadapannya dan menghiraukan berkas yang terlambat datang. Saat ini dirinya ingin beristirahat dengan anaknya itu.

"Dengan segala hormat Dokter Fransco," laki-laki itu berdiri dan keluar ruangan bersama Papa nya yang tertawa karena tingkah anak semata wayangnya.

🌵🌵🌵

Haiiii!!! Ini awal dari perombakan cerita!
Jangan lupa vote sama semangatnya ya!-♡
Thankyou!

✍️ Rabu, 19 Februari 2020

ADLI [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang