Happy reading and stay safe ✨
"Adli," Vio memanggil Adli yang sedang bermain handphone disampingnya.
Adli menoleh, "Kenapa?"
"Vio cape," ujarnya dengan suara pelan.
"Ya udah istirahat dulu,"
"Bukan belajar nya."
"Maksud lo?" kini Adli menatap Vio dengan serius.
Kini Adli sedang berada di rumah Vio. Seperti biasa Adli sedang mengajarkan Vio. Namun dari tadi Vio terus tidak fokus dan malah memikirkan hubungan nya dengan Adli. Vio tidak mau jatuh terlalu dalam. Sudah cukup sampai sini saja perasaannya untuk Adli.
"Kita putus aja ya." Vio memantapkan hatinya. Ini demi kebaikan dirinya.
"Gue gak bisa." Ucap Adli santai namun dalam.
"Kenapa? Vio cape. Adli gak sayang sama Vio, jadi apa yang harus di pertahankan? Kalo Adli gak cinta sama Vio seharusnya Adli gak keberatan Vio ngajak putus kan?" ucap Vio parau.
"Ini satu-satunya cara supaya gue bisa lindungin lo, Vi. Gue gak mau ada korban lagi karena gue." Adli mengacak rambutnya frustasi.
"Vio gak paham Adli ngomong apa. Adli seharusnya jelasin apa alasan Adli ngejadiin Vio sebagai pacar."
"Ini belum waktunya, Vi. Gue gak bisa sembarang kasih tau orang." Adli menatap tajam Vio.
"Ck, Vio bener-bener cape sama sikap Adli yang kaya gini!" Vio meninggikan suaranya kewalahan karena tersulut emosi.
Adli tersenyum miring. Itu terlihat seperti tanda bahaya bagi Vio.
"Seharusnya lo berterimakasih sama gue karena dengan sukarela gue melindungi dan menjaga lo!" Adli tak mau kalah untuk meninggikan suaranya.
"Adli sadar gak kalo selama ini Adli gak ngelakuin apa yang Adli bilang sama Vio barusan. Adli bilang melindungi dan menjaga Vio? Mana buktinya? Selama ini Adli cuma bersikap seenaknya dan bahkan gak menghargai Vio sama sekali! Adli gak pernah ada di sisi Vio! Adli gak tau apa yang dimaksud dengan melindungi dan menjaga! Adli sendiri yang udah nyakitin Vio! Adli udah mempermainkan Vio! Sikap Adli—"
"Arashla berhenti!"
"Sikap Adli ini justru udah bikin Vio dalam bahaya! Sikap Adli ini membuat Vio terlihat seperti mainan! Bahkan Ad—"
"Stop Arashla!" kali ini suara Adli naik satu oktaf dari sebelumnya.
"Vio manusia Adli. Vio punya perasaan. Secara gak sadar beberapa sikap Adli ke Vio seolah ngasih harapan."
"Lo gak berhak ngomong kaya gitu! Lo cuma cewek murahan gak tau diri!" Adli menekankan setiap kalimatnya.
Vio tersenyum nanar, "Vio salah apa? Kenapa Adli bawa masuk Vio dalam cerita yang membingungkan? Vio cape. Les hari ini udahan aja. Vio mau ke kamar," Vio bangkit dari duduknya dan berlalu dari hadapan Adli.
"Oke kalo itu mau lo! Kita putus aja!" Adli menatap punggung Vio yang terus berjalan pergi tanpa menghiraukan ucapannya.
"Aarrgghh, sialan!"
• • •
Botol minuman keras berserakan di meja. Tak lupa juga dengan puntung rokok yang sudah di sedot oleh Adli.
"Van, temen lu kenapa tuh?" Rafa menepuk bahu Ovan yang sudah dua jam kurang lebih ini memperhatikan Adli dengan keadaan kacau seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADLI [New Version]
Teen FictionAdli Ghani Mahesa. Ketua geng Aquila yang terkenal dengan sifat dingin dan bengis nya. Sering melakukan perkelahian terlebih dengan musuh geng nya, Epsilon. Seseorang yang penuh dengan sejuta misteri. Hingga suatu saat ia membulatkan tekadnya untuk...