10. Pembohong

2.6K 201 6
                                    

Happy reading ✨

"Vio!"

Vio berbalik dan melihat Bella berlari dengan wajah cemas.

"Lo gapapa, Vi? Ada yang sakit? Apa perlu kita ke UKS? Atau ke rumah sakit?" Bella bertanya sambil ngos-ngosan. Ia mendapat kabar dari salah satu anak kelas bahwa Vio sedang di bully oleh kakak kelas yang ngebet banget sama Adli.

Vio menggelengkan kepalanya. "E-enggak usah, Bel."

Bella memeluk Vio. "Jangan maksain Vi. Gue tau Lo takut. Mending sekarang kita ke UKS."

Kali ini Vio mengangguk. Pikirannya kacau, kepalanya pusing. Ia tidak terbiasa dengan apa yang baru saja terjadi. Vio sangat ketakutan. Di matanya queen of cabe itu adalah penyihir.

                                             •••

Bella mengompres lutut Vio yang membiru. Vio hanya melamun dari tadi dan itu membuat Bella khawatir.

"Vi, udah ga usah di pikirin. Lupain yang tadi ya." Ucap Bella menenangkan Vio.

Vio masih melamun, ia tidak mendengarkan Bella. Hingga tiba-tiba pintu UKS terbuka menampakkan pria tampan bertubuh tinggi. Siapa lagi kalo bukan idola Global.

"Adli?" Bella heran mengapa Adli ada di sini. Apa jangan-jangan benar kata orang bahwa Adli dan Vio memiliki hubungan, pikirnya. Ia harus menginterogasi Vio. Tapi nanti.

Adli tidak menjawab Bella dan menghampiri Vio. Vio belum sadar jika di hadapannya ada Adli.

"Vi." Adli memegang lembut pundak Vio.

Vio terperanjat melihat Adli. "E-eh i-iya Adli kenapa?"

"Giliran gue tanya diem aja. Eh pas giliran si Adli yang nanya dia jawab." Gumam Bella pelan.

"Kalo gitu gue permisi dulu ya." Bella pergi dari UKS, dia tidak mau jadi kambing conge.

"Bella mau kemana?!" Panggil Vio namun tidak dihiraukan karena Bella sudah hilang dibalik pintu UKS.

"Lo di apain sama tu cabe?" Ujar Adli yang menampakkan wajah geram.

"E-eng... Itu e-em... Vio di—" Vio tidak melanjutkannya dan malah menunduk.

Adli mengusap kepala Vio lembut.

'lo udah terlalu jauh, Dli.'

"Angkat kepala Lo. Liat mata gue." Adli mendekatkan wajahnya pada wajah Vio.

Vio menuruti perintah Adli. Kini Vio bisa melihat wajah Adli dari dekat. Sorot mata yang tajam, hidung runcing, rahang tegas. Pahatan yang sempurna. Vio baru menyadari bahwa makhluk Tuhan satu ini hampir sempurna. Hampir, karena tidak ada yang sempurna di dunia ini selain penciptanya.

"Lo ga perlu takut. Ada gue." Suaranya rendah tapi penuh penekanan dan itu membuat bulu kuduk Vio berdiri serta detak jantung yang terpompa sangat cepat.

"I-iya Adli." Setelahnya Vio mengalihkan pandangannya kemana saja asal tidak bertemu dengan mata milik Adli.

"Lupain semua yang terjadi tadi. Jangan takut lagi. Nanti gue beliin strawberry."

Wajah Vio berubah drastis. Matanya membulat sempurna dan bibirnya melengkung menampakkan senyuman yang terlihat bahagia. "Serius Adli?"

Adli hanya mengangguk.

"Yeaayy!!" Vio terlihat begitu senang setelah mendengar kata 'strawberry'

"Cih, kek bocah." Desis Adli yang tidak di dengar oleh Vio.

"Makasih ya Adli." Mata Vio tampak berbinar dan senyuman tak pernah pudar di wajahnya.

"Tapi Lo janji jangan sedih lagi?" Entah mengapa Adli tidak suka melihat Vio bersedih. Ia seperti Dejavu.

"Promise." Vio mengangkat jari kelingkingnya.

Adli hanya melihat jari Vio yang melayang di udara, tapi setelah itu ia menyambut jari kelingking Vio.

Lalu setelah itu Vio pergi keluar UKS dengan wajah ceria dan meninggalkan Adli yang mematung di tempatnya.

"Maafin gue Vio."

                                            •••

"Vi, hari ini kamu jadi les kan?" Tanya Hana yang sedang menonton TV bersama Vio.

"Iya, Bu." Jawabnya dengan wajah lesu.

"Kamu kok ga semangat gitu? Ga suka sama les nya?" Hana menebak kelesuan anak nya.

Vio menggeleng, "Bukan Bu, bukan itu."

"Terus kenapa?"

"Ada yang janji sama Vio bakalan ngasih strawberry, tapi dia bohong." Vio sebal karena setelah mengantarnya pulang tadi Adli tidak mengatakan sepatah katapun dan tidak memberikan Vio strawberry.

"Strawberry masih banyak di kulkas Vio." Hana heran terhadap anaknya yang maniak sekali buah strawberry. Dan sekarang anaknya itu galau hanya karena tidak diberi strawberry? Ada-ada saja.

"Iya Vio tau."

"Trus kenapa kamu kaya galau gini?"

"Karena Vio sebel sama Adli. Dia udah ingkar janji. Vio kira Adli baik. Ternyata Adli pembohong." Ucapnya berapi-api.

Hana tertawa.

"Ibu kenapa ketawa?" Vio semakin kesal melihat respon ibu nya ini.

"Kamu suka sama Adli? Adli yang pernah nabrak kamu itu kan?"

"Ih apaan si ibu. Udah ah Vio mau ke kamar aja, disini malah makin sebel." Vio menaiki tangga dengan kaki yang di hentak-hentakan untuk menunjukan kekesalannya pada sang ibu. Tapi itu terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Bagi Vio, ibunya adalah tempat curhat paling baik. Tapi sekarang ia malah ditertawakan dan digoda oleh ibunya. Huh, menyebalkan!

"Kamu udah gede." Hana tersenyum melihat punggung putrinya.

Ting Tong

🌵🌵🌵

Huwaaa akhirnya Up juga.
Jangan lupa tinggalin jejak. Sad tau yang baca lebih banyak dari pada bintangnya😭

Kasih semangatnya dong:)

Jangan lupa nih follow Instagram
@adlimahesa_
@arashlaviolyn
@giovano.ganteng
@arabellafreek
@hasnarff

Aku udah punya visual buat mereka, tapi aku engga membatasi imajinasi kalian. Terserah kalian mau menganggap mereka kaya gimana oke👌

Makasih udah baca💗
Makasih silent readers💗

Stay safe semuanya☺️ cocok nih sambil baca Adli, xixi

✍️Minggu, 29 Maret 2020

ADLI [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang