6. Minta Maaf

3K 209 1
                                        

Adli bersama ketiga temannya sudah duduk manis disini, di meja kantin yang saat ini sedang ramai karena jam istirahat.

"Dli, lo jadi cowo brengsek amat sih," tiba-tiba Ovan membuka pembicaraan yang tidak enak.

"Maksud lo apa?" Adli melayangkan tatapan tajamnya ke Ovan.

"Santai dulu elah, tu muka kaya yang yang siap nerkam gue aja," Adli hanya membalasnya dengan memutar bola mata malas.

"Maksud gue, lo gak merasa bersalah sama sekali atas apa yang lo perbuat sama si Vio?" Ovan memakan baso nya sambil melanjutkan pembicaraannya. "Lo udah nabrak abis gitu kabur?"

"Nah loh, Dli. Bener kata si Ovan," Rafa menimpali dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Terus?" tanya Adli santai sambil melanjutkan makannya.

"Raf, disebelah gue temen lo bukan sih?" tanya Ovan pura-pura.

Rafa mengangkat bahunya. "Gak punya temen yang gak ngotak."

Ovan hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ck," Adli berdecak sebal. "Gue harus apa?" tanya Adli serius.

"Ya tanggung jawablah bego!" ujar Rafa.

"Samperin noh," tunjuk Ovan pada meja di ujung yang terdapat Vio bersama Bella disana.

Tanpa basa-basi Adli langsung berdiri untuk menghampiri meja Vio. Adli adalah pria yang bertanggung jawab, hal itu sudah ia terapkan sejak kecil karena sudah di ajarkan oleh papanya. Adli memiliki alasan sendiri kenapa ia tidak langsung membantu Vio hari itu. Bukannya ia ingin kabur atau tidak bertanggung jawab, tapi kondisinya tidak memungkinkan Adli untuk menolong Vio.

"Adli mau nyamperin gue tuh."

"Baby sini duduk sama aku."

"GANTENGNYA GAUSAH NGEGAS SAYANG!"

"Babe gue ganteng banget ya Allah."

"Cakep bener jodoh orang!"

Teriakan seperti itu sudah tak asing lagi di telinga Adli, dan ia hanya menganggapnya sebagai angin lalu, meski sedikit risih ditatap seperti itu ia sudah biasa.

Adli tiba-tiba duduk di sebelah Vio dan membuat Vio terlonjak kaget.

"Bilal, kalo dateng tuh salam dulu. Ngagetin orang aja," nada Vio sedikit ketus karena sebal dengan Adli.

"Dia Adli, Vio! Bukan Bilal!" ucap Bella tegas karena sejak kapan nama Adli jadi Bilal?

"Bodo! Abis namanya ribet a—" ucapan Vio terpotong oleh Adli.

"Gue mau minta maaf karena udah nabrak lo," ucap Adli to the point karena tidak ingin lama-lama disini.

"Oh itu. Vio udah maafin Bilal kok. Luka Vio juga udah sembuh. Tapi yang belum maafin Bilal itu ibu Vio."

Bella yang mendengarnya tersedak oleh makanannya, sedangkan Adli hanya mengedipkan matanya berkali-kali seperti kebingungan. Dan hal itu sangat menggemaskan bagi para siswi yang melihatnya. Tidak ada yang bisa menolak pesona Adli. Dari cara berjalannya saja ia dipuja-puja oleh para wanita.

"Vio mau Bilal minta maaf sama Ibu Vio. Soalnya Ibu ga suka sama orang yang tidak bertanggung jawab."

Gemes banget sih lo.

Adli menggelengkan kepalanya. "Yaudah, gue nanti ke rumah lo," lalu setelah itu Adli beranjak pergi.

"Apa yang gue liat barusan?" Bella menatap kosong ke depan. "Serius demi apa Adli berinteraksi sama cewek?"

Vio yang melihat Bella seperti itu hanya diam tidak memedulikan nya.

• • •

"Puas lo berdua?" Adli duduk kasar dengan memasang wajah sebal. Ia tidak suka jika harus berurusan dengan wanita. Tapi apa boleh buat kalo dia punya salah? Lari dari masalah? BIG NO! Bukan Adli banget. Adli bukanlah tipe orang yang suka gaet wanita sana-sini seperti Ovan. Hatinya terkunci rapat oleh wanita yang sudah lima tahun menjadi pujaan hatinya. Maka dari itu secara terang-terangan Adli membenci siapapun yang mendekatinya. Penggemar Adli hanya bisa menyukai tanpa mendekati. Gimana mau ngedeket kalo maju selangkah aja di usir.

"Kali-kali kan lo interaksi sama cewek selain dia?" Ovan hanya tertawa renyah melihat kejadian jarang seperti ini.

"Jadi gimana?" tanya Rafa.

"Lo berdua duluan aja ke basecamp. Gue ada keperluan dulu," Adli tidak menghiraukan pertanyaan dari Rafa dan langsung pergi.

"Beuh kebiasaan tu anak."

Salah satu kebiasaan Adli jika sedang berkumpul entah dimana pun dan dalam keadaan apapun langsung pergi sebelum semuanya selesai.

🌵🌵🌵

Jangan lupa vote sama semangatnya atuh!
Yaudahlah ini part garing banget sumpah:( so sorry'(

Makasih udah baca ya!🖤

✍️Minggu, 1 Maret 2020

ADLI [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang