Happy reading and stay safe✨
Sejak kejadian dimana Adli berjanji akan menjaga Vio sejak itu pula mereka lebih dekat. Contohnya seperti sekarang Adli menemani Vio menonton drama Korea di rumah Vio. Seharusnya saat ini mereka belajar berhubungan Vio yang lemah dalam fisika.
Setelah berjam-jam merengek akhirnya Adli pun luluh, ah, lebih tepatnya menyerah karena mendengar Vio yang terus memohon padanya.
"Adli, romantis ya cowoknya. Perhatian banget sampe rambut ceweknya aja disisirin, hihi." Vio terkekeh geli melihat laptopnya.
"Lo mau?" tanya Adli disebelahnya yang sedari tadi hanya memperhatikan Vio karena pusing jika harus melihat film yang tidak ia mengerti.
Vio menganggukkan kepalanya dengan semangat. "Nanti kalo Vio punya pacar Vio mau minta disirin."
"Manja tau gak."
Vio mencebikkan bibirnya, "Lagian Vio ga minta Adli yang disirin kan."
Adli terdiam. "Y-ya sama aja. Manja."
"Au ah, ngeselin." Vio kembali fokus dengan laptopnya.
Sedangkan Adli kebingungan. Apa yang harus ia lakukan? Ini membosankan!
"Mau jalan-jalan ga?" usul Adli.
"Ayo!" dengan semangat Vio menarik tangan Adli.
"Sebentar sabar dong."
• • •
Pilihan mereka jatuh pada taman yang saat ini dipenuhi oleh orang-orang. Dari anak kecil hingga orang dewasa pun ada disini.
"Adli," Vio menundukkan kepalanya sambil memainkan kakinya.
"Kenapa?" dari tadi Adli dibuat bingung oleh Vio yang terus-terusan memanggil namanya tanpa mengatakan apa maunya.
"Ga jadi." Vio mengangkat kepalanya. Kini ia memperhatikan seorang gadis kecil yang sedang memakan ice cream.
Adli mengikuti arah pandangan Vio.
"Ck, kenapa ga bilang kalo mau ice cream." Adli langsung melangkahkan kakinya menuju penjual ice cream dan meninggalkan Vio yang menatap Adli.
Tak lama kemudian Adli membawa ice cream besar rasa strawberry di tangannya.
"Nih." Adli memberikannya pada Vio.
"Makasih Adli." Vio tersenyum senang dan langsung memakan nya.
"Sini duduk." Adli memanggil Vio yang masih setia berdiri sambil makan ice cream.
"Adli kenapa engga beli?" tanya Vio yang kini sudah duduk di samping Adli.
"Ga mau." Jawab Adli singkat tanpa mengalihkan pandangannya yang sedang menatap lalu-lalang orang-orang.
Vio menempelkan ice cream nya dibibir Adli yang tertutup rapat.
"Lo apa-apaan sih?" Adli membersihkan mulutnya dengan tangannya.
"Nyuapin Adli." Jawab Vio dengan polosnya.
"Gue kan ga minta." Adli mencoba sabar dengan keluguan gadis di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADLI [New Version]
Fiksi RemajaAdli Ghani Mahesa. Ketua geng Aquila yang terkenal dengan sifat dingin dan bengis nya. Sering melakukan perkelahian terlebih dengan musuh geng nya, Epsilon. Seseorang yang penuh dengan sejuta misteri. Hingga suatu saat ia membulatkan tekadnya untuk...