Bab 9

1.4K 207 18
                                    


Rekan-rekan satu angkatan Yoona menyewa sebuah ruangan kafe untuk mengadakan pesta dan merayakan kelulusan mereka. Tapi Yoona terpaksa pulang sebelum pesta bubar karena ia sudah berjanji untuk makan malam bersama keluarganya. Apalagi petang ini ibu tirinya akan memasak khusus untuk mereka semua. Yoona merasa tak enak jika tidak membantu ibu tirinya memasak.

Gadis itu bergegas keluar dari kafe yang disewa oleh teman-temannya untuk berpesta. Tapi belum juga ia menutup pintu kafe, Taehyung sudah menunggunya di atas motor.

"Pakai helmmu." Lelaki itu menyodorkan sebuah helm warna hitam pada Yoona. "Aku tak mau kau sampai lecet."

"Kenapa mesti repot-repot menjemputku segala?" Tanya Yoona penasaran. Ia mengenakan helm yang disodorkan oleh Taehyung.

"Apa kau lupa kalau di mata kedua orangtuamu, kita ini berpacaran?" Taehyung membantu memasang tali helm Yoona.

"Cuma kau saja yang menganggap kalau semua orang mengira kita berpacaran." Ujar Yoona. "Orangtuaku sama sekali tidak berpikir ke arah itu. Mereka tahunya kita berdua hanya berteman biasa."

Taehyung tersenyum simpul. "Orangtuamu senang padaku. Sudah jelas mereka mengira kita berdua berpacaran, kalau tidak untuk apa ayahmu sampai mengundangku segala? Kau seharusnya berterimakasih karena aku sudah muncul di upacara wisudamu tadi siang."

"Kenapa aku mesti berterimakasih? Kau tak munculpun hidupku takkan berubah." Balas Yoona.

"Dengan kemunculanku, ayah dan ibumu takkan terus-terusan mencurigai hubunganmu dengan kakak tirimu." Taehyung menjengek, "kakakmu berani datang juga rupanya? Kenapa dia tidak membawa serta anak dan istrinya? Apa mereka sudah bercerai?"

Pipi Yoona memerah. Ia naik ke atas motor Taehyung, "tak usah banyak tanya. Cepat jalan saja. Aku harus membantu ibu tiriku memasak."

Semua yang dikatakan Taehyung tak ada yang salah. Kehadirannya di upacara wisuda siang tadi telah menolong Yoona keluar dari rasa kikuk dan kecurigaan kedua orangtuanya. Yoona tahu kalau Ayah dan ibu tirinya datang ke New York bukan hanya untuk menghadiri wisudanya, tetapi juga untuk mengawasi kedua anak mereka karena Seunggi mengotot untuk ikut menghadiri upacara wisuda Yoona. Ayah dan ibu mereka tentunya tak ingin kedua anak itu kembali merajut asmara terlarang. Terutama karena sekarang Seunggi sudah menikah dan memiliki seorang bayi perempuan. Tadinya ayah-ibu Yoona hendak mengajak serta istri dan anak Seunggi ke Amerika, tapi bayi itu mendadak terkena flu, sedangkan Seunggi bersikeras untuk tetap pergi ke New York apapun yang terjadi. Akhirnya Suzy dan anaknya terpaksa ditinggal di Seoul.

Ketika Yoona sampai di apartemennya, Seunggi juga baru tiba dari hotel. Ia tak diperbolehkan oleh kedua orangtua mereka untuk ikut menginap di apartemen Yoona yang kecil. Lelaki itu terpaksa menyewa sebuah kamar hotel di dekat sana. Ia menoleh dan memerhatikan Yoona yang turun dari motor BMW Taehyung. Seketika itu juga Seunggi kehilangan minat untuk menyapa adik tirinya itu. Ia bergegas memasuki lobi apartemen dan memutuskan untuk naik tangga daripada mesti berbagi lift dengan mereka berdua.

Petang itu ibu tiri Yoona memasak masakan Korea Selatan untuk mereka semua. Yoona membantu wanita itu menyiapkan rebusan kimchi tuna, gimmari, haemuljeon, dan pat-sirutteok atau kue beras lapis kacang merah sebagai pencuci mulut.

Sementara itu ayah Yoona sibuk menantang Taehyung bermain catur di ruang tamu. Sudah barang tentu ayah Yoona menang telak. Tapi Taehyung bukan lelaki yang mudah menyerah, berkali-kali ia memberikan perlawan sengit pada ayah Yoona. Sedangkan Seunggi hanya menonton pertandingan mereka tanpa minat.

"Sepertinya ayahmu menyukai Taehyung." Komentar ibu tiri Yoona ketika wanita itu kembali ke dalam dapur.

"Benarkah?" Yoona yang sedang merias pat-sirutteok mengangkat muka.

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang