Bab 60 (Bonus Chapter)

1.2K 103 51
                                    


Taehyung dan Yoona berjalan-jalan sambil bergandengan tangan di pelataran parkir Hudson University. Mereka tak mengacuhkan Taeo yang sedang asyik memotret beberapa pemandangan di sana.

"Kau ingat tempat parkir ini? Waktu itu kau melompat ke atas motorku, padahal kau sama sekali tidak tahu motor siapa yang kau duduki itu." Taehyung nyengir.

"Aku masih ingat." Yoona tersenyum kecil. Jika waktu itu Seunggi tidak mengejarnya sampai New York, ia mungkin tidak akan perlu merasa panik dan menebeng sembarangan motor yang dilihatnya. Dan mungkin, ia takkan pernah berkenalan dengan Taehyung.

"Aku bersyukur waktu itu Seunggi mengejarmu. Dan aku juga bersyukur bahwa motorkulah yang kau pilih."

Yoona menatap Taehyung lekat-lekat. Dahinya sedikit berkerut, bukan karena bingung, melainkan karena ia tiba-tiba saja menyadari, jika waktu itu ia melompat ke atas motor yang salah, kisah cintanya dengan Taehyung mungkin tidak akan pernah terjadi. Dan perasaan ini sedikit membuatnya merasa ngeri. Akan seperti apakah hidupnya jika mereka berdua tidak pernah saling mengenal?

"Kenapa kau terdiam begitu? Ada sesuatu di wajahku?"

Yoona kembali tersenyum. "Ya, kumis dan cambangmu." Ia mengelus kumis serta cambang Taehyung yang sudah dipelihara oleh suaminya itu selama beberapa tahun ini.

"Kenapa dengan kumisku?" Taehyung spontan menggaruk kumis serta cambang yang menghiasi wajahnya.

"Sudah mulai beruban." Senyum Yoona.

Taehyung tertawa kecil. "Aku kan sudah tidak muda lagi. Bukan cuma kumis dan jenggotku yang mulai beruban, rambutku juga."

Sebenarnya tadi Yoona hanya bercanda. Rambut Taehyung yang hitam mengilap itu sama sekali belum ditumbuhi rambut putih. Yoona menjadi sedikit khawatir. Meskipun suaminya sudah bukan lagi berumur dua puluh tahunan, Taehyung masih banyak digilai oleh para wanita, bahkan oleh para gadis remaja. Seringkali Yoona mengeluh di sela-sela rasa bangganya, bahwa suaminya terlalu ganteng untuk dibiarkan berjalan sendiri di tempat-tempat umum.

"Aku juga sudah banyak beruban." Yoona menyentuh rambutnya sendiri. Setiap beberapa bulan sekali ia merasa perlu untuk menyemir rambutnya dengan warna gelap untuk menyamarkan satu-dua helai rambut kelabu yang belakangan ini mulai menghiasi rambutnya. Ia iri pada Taehyung. Lelaki, jika sudah beruban, malah akan dianggap semakin matang dan berwibawa, sedangkan wanita? Mereka akan langsung dicap tua.

"Yoona Komo, Tae Gomobu." Sora berlari-lari kecil dan membungkuk di hadapan bibi serta pamannya.

"Kau semakin cantik saja." Puji Taehyung kepada Sora. "Kau sudah bertemu dengan Taeo?"

"Sudah, Gomobu." Pipi Sora terlihat lebih merah dari sebelumnya.

Taeo menoleh. Ia ikut menghampiri kedua orangtua serta kakak sepupunya. "Noona, kau terlambat. Katamu kau akan datang jam sebelas. Sekarang sudah hampir jam makan siang, kenapa baru muncul?"

"Cerewet!" Delik Sora. "Aku kan mesti membereskan beberapa tugas jurnalistikku dulu."

"Kau masih tetap galak, ya." Ejek Taeo. "Pasti kau belum punya pacar."

"Siapa bilang?"

Taehyung dan Yoona tersenyum melihat perdebatan Taeo dan Sora. Tujuh belas tahun sudah berlalu sejak insiden terceburnya mobil Nam Kyung-eup ke dalam sungai Mogryeon di Gwangsan-gu. Taehyung dan Yoona sudah bukan anak muda lagi. Taeo sudah menjadi seorang remaja tampan, adiknyapun sudah hampir duduk di bangku SMA.

"Taeo, mana adikmu?" Tegur Yoona. Ia menoleh kiri-kanan demi melihat anak bungsunya.

"Tak tahu. Memangnya dia urusanku?" Taeo tak acuh. Adiknya memang seringkali membuat mereka susah. "Tadi kulihat dia pergi dengan Joohyun."

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang