Bab 15

1.6K 182 41
                                    

Yoona memutuskan untuk pindah dari rumah ayahnya. Selain karena ia memang tak berniat untuk berlama-lama menumpang di sana, ia juga merasa tak baik jika harus tinggal satu atap bersama Seunggi yang masih terus mencari cara untuk mendekatinya. Dengan bantuan Taehyung, Yoona menemukan sebuah apartemen di dekat kantornya.

"Apa kau akan tinggal bersama Taehyung?" Tanya ibu tirinya ketika Yoona mengutarakan rencana kepindahannya pada kedua orangtuanya.

"Tentu saja tidak, Ibu. Bahkan apartemen kami terpisah cukup jauh. Aku hanya ingin pindah agar bisa lebih dekat dengan kantorku." Jawab Yoona beralasan.

Ayahnya manggut-manggut, "sebenarnya kami lebih senang kalau kau tinggal di sini." Ia menarik nafas panjang, "tapi jika kau merasa itu yang terbaik, ayah dan ibumu sama sekali tak keberatan. Toh kita sama-sama tinggal di Seoul. Kita bisa bertemu setiap saat."

Seunggi tak punya alasan untuk mencegah adik tirinya pindah, ia bahkan tak merasa perlu untuk protes atau membujuk Yoona agar membatalkan rencananya. Ia tahu gadis itu takkan mengubah keputusannya. Tapi suka tak suka, Seunggi tetap merasa cemburu saat Taehyung muncul untuk membantu Yoona berbenah dan menjemput gadis itu menuju apartemen barunya.

"Maaf aku merepotkanmu sekali lagi." Kata Yoona begitu keduanya sudah sampai di apartemennya. "Aku akan membuatkanmu minuman."

"Tak perlu. Aku tidak haus." Taehyung berdiri di ruang tamu sambil memerhatikan kardus-kardus yang semuanya berisi barang-barang Yoona. "Butuh waktu sehari atau dua hari penuh untuk membenahi barang-barangmu, Yoong."

Yoona mengeluarkan mesin kopi yang baru dibelinya kemarin dan meletakkan benda itu di dekat bak cuci piring. "Ya, kau benar. Aku akan mulai membereskannya satu persatu. Besok ibu tiriku akan datang membantu. Eh, kita pesan makanan dari luar saja, ya? Kau mau apa?" Yoona memencet-mencet telepon genggamnya.

"Apa saja, yang penting bisa dimakan." Taehyung duduk di atas sofa. Ia mengambil sebuah kardus kecil dan membolak-baliknya. Ia meletakkan kardus itu kembali ke atas lantai. Sudut matanya melirik Yoona yang tengah memesan makanan melalui ponsel pintarnya. Gadis itu melepaskan jaket jeans yang dikenakannya dan kini hanya memakai tank top putih sebagai atasan.

Taehyung memandang pundak dan lengan Yoona yang telanjang. Ia cepat-cepat memalingkan wajahnya dan melihat pantulan wajahnya di kaca jendela. Benaknya terbawa ke suatu malam. Malam di mana mereka berdua merayakan kelulusan Yoona dari Universitas Hudson.

Memang benar malam itu Yoona mabuk berat dan menanggalkan seluruh pakaiannya sendiri. Benar juga gadis itu berulang kali menggerayangi dan mencoba mencumbu dirinya. Taehyung sama sekali tak berbohong saat ia berkata bahwa sebelum mereka sempat melakukan sesuatu yang diinginkannya, Yoona sudah keburu jatuh tertidur dan ia menyelimuti, membersihkan wajah serta dada gadis itu dari alkohol.  Yang tidak diceritakan oleh Taehyung adalah apa yang terjadi sesudahnya.

Ketika Taehyung sedang mengelap dada Yoona, jiwa lelakinya berdesir. Ia duduk di samping ranjang dan termangu. Ia belum pernah menyentuh dada seorang perempuan sebelumnya dan kini di hadapannya tidur seorang gadis yang tak mengenakan apa-apa.

Taehyung berpikir kalau ia menyentuh dada Yoona dengan tangan telanjang, gadis itu pasti takkan menyadarinya. Sambil menelan ludah, Taehyung menyentuh payudara Yoona.

Benda yang genyal itu terasa hangat di telapak tangannya. Taehyung menjadi tergoda untuk menyentuh yang satunya lagi. Ia mengulurkan sebelah tangannya.

Lelaki itu menahan tawa geli. Dua atau tiga kali ia asyik meremas kedua benda lunak tersebut. Tapi ia cepat-cepat menarik kembali kedua tangannya saat Yoona mengerang. Taehyung menggelengkan kepala dan memarahi dirinya sendiri. Ia memang nakal, tetapi ia bukan lelaki brengsek. Taehyung buru-buru menyelimuti Yoona. Ia memungut blus dan celana jeans yang tadi dilempar oleh Yoona ke lantai dan menaruhnya di atas sofa kamar. Tapi Taehyung tak berani menyentuh pakaian dalam serta bra gadis itu. Ia biarkan saja tergeletak di tempatnya dan segera membawa keluar kain lap serta baskom yang ia gunakan untuk membasuh wajah serta dada Yoona tadi. Kini gadis itu sudah tidak bau alkohol lagi.

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang