Bab 33

1.3K 161 63
                                    



Sejak Yoona keluar dari ruang operasi dan dipindahkan ke ruang rawat inap, Taehyung terus mendampinginya. Tetapi Yoona sama sekali tak mau melihat ke arah suaminya. Bahkan setelah pengaruh obat bius luruh, Yoona tetap enggan bertatapan muka dengan Taehyung. Ia dengan sengaja memunggungi lelaki tampan itu. Bibirnya pun membisu seribu bahasa.

"Yoona," Taehyung menyentuh tangan Yoona. "Maafkan aku..."

Yoona menarik tangannya dan mengubah arah tidurnya.

"Yoona, bicaralah kepadaku. Kau boleh memarahiku, membentakku, bahkan mencaci maki diriku, tapi bicaralah padaku, sayang." Taehyung duduk di samping Yoona dengan kedua tangan memegangi selimut Yoona. "Jangan kau siksa aku dengan kebisuanmu...."

Yoona memejamkan mata dan tak pernah menyahut lagi.

"Yoona! Taehyung!" Ibu dan ayah mertua Taehyung berbondong-bondong masuk ke ruang rawat.

"Yoona. Kau baik-baik saja, Nak?" Ibu tiri Yoona menghambur untuk memeluk anak perempuannya.

"Ibu..." Begitu mendengar suara kedua orangtuanya, Yoona meraih tubuh ibunya dan menumpahkan segala tangis kepedihannya di dada ibu tirinya. "Ibu...."

Seunggi dan Suzy juga ikut masuk. Mereka terkesiap memandang Yoona, terutama Seunggi. Ia merasa kebingungan. Jadi rupanya Yoona memang hamil? Berapa bulankah? Tak mungkin lebih dari tiga bulan. Seunggi memang membenci Taehyung, tetapi diam-diam ia merasa bersalah kepada Yoona karena telah tak sengaja mendorong gadis itu terjatuh dari atas tangga hingga keguguran. Namun Seunggi tak mau menanggung perasaan berdosa sendirian.

Ia menoleh Taehyung dengan emosi. "Kau! Apa yang sudah kau lakukan kepada Yoona?" Seunggi merenggut kerah baju Taehyung. "Kau membuatnya keguguran, hah! Apa kau mencoba untuk membunuh isteri dan anakmu sendiri?!"

"Buuuuk!" Seunggi memukul pipi Taehyung hingga membekas biru. Namun Taehyung sama sekali tak melawan. Ia bahkan tak berusaha untuk membela diri.

"Seunggi!" Ayah tirinya mendamprat. "Ini rumah sakit! Adikmu baru saja kehilangan bayinya. Jaga sikapmu."

"Tetapi bajingan ini yang menyebabkan Yoona keguguran! Dia pantas untuk kuhajar." Seunggi berseru.

"Hentikan." Ayah Yoona memisahkan Seunggi dari Taehyung. Ia menatap menantu lelakinya. "Taehyung ssi, ada yang ingin aku tanyakan kepadamu. Ikut aku."

Taehyung menurut pada ayah mertuanya dan mengikuti lelaki paruh baya itu keluar dari kamar rawat. Namun sebelumnya, Taehyung menoleh kepada Yoona yang langsung memalingkan wajahnya.

"Seunggi bilang kau membawa lari calon kakak iparmu. Apa itu benar?" Ayah Yoona sama sekali tidak berbasa-basi. Begitu mereka berdua berada di lorong rumah sakit, ia langsung mencecar menantunya.

"Saya tidak membawa lari Irene." Jawab Taehyung. "Saya hanya ingin membantunya."

"Membantu apa? Apakah menurutmu bijak seorang lelaki menghilang bersama calon kakak iparnya tepat pada hari pernikahan gadis itu?" Ayah Yoona menekuk alis. Nada suaranya tetap tenang, namun dingin menusuk. "Perbuatanmu sudah mengacaukan pernikahan mereka."

"Saya tahu saya bersalah. Tapi saya sama sekali tidak bermaksud seperti itu."

"Apa hubunganmu yang sebenarnya dengan calon kakak iparmu itu? Seunggi bilang kalian ada hubungan terlarang. Apa itu benar?"

Taehyung terkesiap. "Tidak. Itu sama sekali tidak benar. Saya tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Irene. Dia adalah... Teman saya sejak kecil. Dulu kami pernah tinggal di panti asuhan yang sama...."

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang