Bab 12

1.5K 180 19
                                    

"Taehyung...."

Si pemuda tak menyahut. Ia terpekur memandang ke arah luar Starbuck coffee shop.

"Hey, Kim Taehyung." Yoona menepuk kepala lelaki tampan itu dengan gulungan naskah. Barulah saat itu Taehyung menoleh padanya.

"Apa?" Tanyanya.

Yoona melepaskan sedotan green tea dari bibirnya yang merah. "Aku ingin tanya padamu. Serius ingin bertanya."

"Tanya apa?" Taehyung menggaruk rambut lalu memerhatikan ujung-ujung kukunya yang bersih.

Yoona menarik nafas. Belum sempat ia membuka mulut, wajahnya sudah merona merah. Dan itu ada hubungannya dengan pertanyaan yang akan ia ajukan pada Taehyung. Satu bulan sudah berlalu sejak insiden bugilnya di apartemen Taehyung. Tapi hingga detik ini Yoona sama sekali belum mendapat kepastian apakah Taehyung benar tak melakukan apa-apa pada dirinya pada malam itu. Dan apakah ia masih perawan atau tidak. Setiap kali Yoona bertanya, lelaki itu hanya tertawa saja. Terkadang Taehyung malah mempermainkan jawabannya. Hal ini sudah barang tentu membuat Yoona menjengkel setengah mati.

"Kau mau tanya apa?" Taehyung menoleh arlojinya.

"Apa malam itu kita-----"

"-----Heeh, pertanyaan ini lagi?" Taehyung mendesah bosan.

Yoona mengangguk polos. "Aku butuh kepastian. Apa aku masih----"

"----Masih apa?"

"-----suci. Jawab sejujurnya. Aku tidak akan marah padamu." Yoona menekuk bibir dengan lugu sekaligus cemas.

Taehyung mendengus geli. "Kalau kau begitu penasaran, kenapa video bugilmu itu kau hapus dari ponselku?" Ejeknya.

"Dan membiarkanmu mengoleksinya? Enak saja!"

Taehyung angkat bahu, "itu salahmu. Seharusnya kau tonton video itu sampai habis, baru kau hapus semuanya. Aku tak rugi apa-apa. Aku tak perlu menyimpan video bugilmu. Aku sudah melihat setiap lekuk tubuhmu secara langsung." Ia menyeringai nakal.

Wajah Yoona merah padam. "Kim Taehyung! Jawablah pertanyaanku." Ia memegangi lengan Taehyung dengan resah.

"Apa lagi yang mesti kujawab? Kau sendiri yang selalu meragu."

Yoona menggigit bibir. Inilah sulitnya menjadi perempuan. Hati mereka selalu bermain lebih intens daripada otak mereka.

Taehyung melirik gadis yang duduk di sampingnya itu. "Memangnya apa yang membuatmu merasa kalau malam itu kita melakukan sesuatu?"

Yoona menatap Taehyung seperti seorang anak kecil yang tengah menuntut ganti rugi dari abang mereka. "Karena setelah itu badanku sakit semua."

"Cuma itu?" Taehyung menyelidik. "Tentu badanmu akan terasa sakit. Kau kan berusaha untuk menelanjangiku. Dan aku mencoba untuk menghalangimu." Ia terkekeh kecil. "Apa benar malam itu kau mabuk dan bukannya sedang dirasuki oleh setan seks?"

Yoona mencubit lengan Taehyung keras-keras. "Aku serius, Tae."

"Aku juga serius."

"Tapi dadaku juga sakit." Yoona berdehem. "Maksudku, bagian itu. Kau tahu apa yang kumaksudkan, kan? Bagian itu-ku sakit. Kau tidak berbuat macam-macam, bukan? Kau tidak me----"

"-----Sudah berapa ribu kali kukatakan padamu kalau kita tidak melakukan apa-apa malam itu. Kau masih bersih seperti saat aku menjemputmu di depan kedua orangtuamu. Puas?"

Yoona menatap Taehyung dan Taehyung balas menatapnya. Selama beberapa detik mereka saling adu tatap.

"Haaaah," Yoona menghela nafas kalah. "Aku menyerah. Aku takkan bertanya-tanya lagi padamu."

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang