Bab 58

907 97 45
                                    


"BYUUUUR!!!"

Taehyung spontan ikut melompat ke dalam sungai.

Air sungai itu hijau terang, namun semakin dalam semakin bertambah gelap. Keempat ban mobil Camaro 1995 warna hitam menyentuh dasar sungai-----meninggalkan abu lumpur di sekitarnya.

Yoona merasa panik luar biasa. Air masuk dengan begitu cepat, memaksanya untuk menahan nafas entah sampai kapan. Yoona berontak, ia berusaha melepaskan diri. Dua menit. Cukup dua menit saja dan nyawanya akan segera melayang.

Taehyung menyelam menyusul mobil Camaro yang kini sudah sepenuhnya terkubur di dasar sungai. Banyak kayu dan tanaman rambat yang menghalangi pandangan Taehyung, tapi samar-samar ia masih bisa melihat mobil Camaro 1995 milik Nam Kyung-eup yang dipenuhi oleh lumpur sungai.

Dengan kedua tangan dan kaki yang terikat tali tambang, tak peduli sekeras apapun ia berontak, Yoona tetap tidak bisa melepaskan diri dari sabuk pengaman yang menahannya di dalam mobil. Paru-parunya sudah panas membara. Ia sadar, mungkin ajal akan segera datang menjemput. Yoona menangis. Ia belum siap berpisah dari Taehyung dan Taeo. Untuk terakhir kalinya, ia ingin melihat wajah suami serta anaknya....

Ketika dirasanya, keinginannya itu takkan terwujud, Yoona menjadi pasrah. Ia hanya berharap Taehyung akan menemukan seorang pendamping yang baru dan ibu yang lain bagi Taeo. Anak laki-laki mereka itu masih terlalu kecil untuk hidup tanpa belaian kasih sayang seorang ibu.

Taeo... Maafkan Eomma tak bisa menimangmu lagi....

Yoonapun menutup kedua matanya dan membayangkan wajah Taehyung serta Taeo.

Semua cahaya mulai memudar. Yang Yoona lihat hanyalah kegelapan yang semakin nyata...

"Fffffff...."

Tiba-tiba saja wajahnya dirangkum oleh seseorang dan bibirnya dicium.

Bukan. Itu bukan sebuah ciuman. Yoona merasakan hembusan udara mengalir melalui mulutnya. Ia sontak membuka mata.

Taehyung memberikan gelembung nafas yang ia tahan demi Yoona. Seolah-olah baru dibangkitkan dari kubur, Yoona sadar ia masih hidup. Suaminya telah datang untuk menyelamatkannya.

Taehyung berusaha menarik sabuk pengaman yang menahan tubuh Yoona. Ia menekan tombol dan menarik, tapi tali sabuk tak mau putus sama sekali.

Pergilah.... Selamatkan dirimu. Biar kau saja yang hidup... Demi Taeo. Yoona berbisik, namun suaranya sama sekali tak terdengar. Ia sudah ikhlas akan meregang nyawa di tempat itu. Tapi ia tak rela jika Taehyung juga harus ikut mati bersamanya. Suaminya itu harus hidup dan mendampingi anak mereka hingga dia tumbuh besar. Dengan kedua tangan yang terikat, Yoona mendorong tubuh Taehyung.

Taehyung menggeleng. Ia kembali berusaha untuk memutuskan sabuk pengaman Yoona.

"Sreeet." Tiba-tiba saja tali sabuk yang menahan tubuh Yoona putus.

Nam Kyung-eup memotong sabuk pengaman itu dengan sebuah pisau lipat yang sudah sejak lama ia simpan.

Taehyung melirik sekilas, tapi ia tak punya banyak waktu. Dengan seluruh nafas yang tersisa, ia menarik tubuh Yoona keluar melalui lubang jendela. Ia membawa isterinya naik ke permukaan.

Tapi sulur-sulur tanaman air melilit pergelangan kaki Taehyung. Langkahnya terhenti. Ia menghentakkan kaki kanannya, namun tak membuahkan hasil. Pandangan mata Taehyung semakin meredup. Ia tak sanggup lagi menahan nafas. Dengan tenaga yang masih tersisa, ia mendorong tubuh Yoona ke atas sekuat-kuatnya. Selanjutnya biarlah kuasa Tuhan yang bekerja.

Paru-paru Taehyung mulai dimasuki air. Tubuhnya berat. Semakin lama ia semakin terseret ke dasar sungai.

Hap! Sebuah tangan mencengkeramnya erat dan menariknya dengan kecepatan tinggi sampai tubuhnya kembali merasakan dinginnya tiupan angin yang berhembus.

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang