Bab 45

1.2K 139 33
                                    

Keesokan paginya Yoona duduk berhadap-hadapan dengan Sora di meja makan. Ia menatap kemenakannya dengan sangat serius. Gadis kecil itu tampak tak peduli, ia asyik saja menambuli sereal manisnya.

Yoona menarik nafas dan menghembuskannya berulang kali. Ia harus mencoba untuk menjelaskan pada Sora tentang apa yang dia lihat tadi malam sebelum dara cilik itu sempat membocorkannya kepada orang lain. Mau ditaruh di mana muka Yoona kalau Sora sampai berceloteh pada semua orang bahwa dia telah melihat paman dan bibinya telanjang bulat di atas selimut pada suatu malam buta?

Tapi bagaimana cara menjelaskannya? Apa yang harus Yoona katakan kepada bocah berumur tiga tahun itu?

"Sora," Yoona berdehem.

Sora menoleh.

"Semalam...."

Sora menatap Yoona. Tangannya yang bulat memasukkan kepingan-kepingan sereal ke dalam mulutnya yang mungil.

"Semalam... Komo dan gomobu... Kami... Ehem... Kami...."

Taehyung tertawa melihat sikap Yoona yang salah tingkah di hadapan seorang bayi berumur tiga tahun. Ia menghampiri dan memeluk isterinya itu dari belakang. "Semalam kau tidur nyenyak?" Tanyanya pada Sora.

Sang bocah mengangguk. Kemudian ia berkata, "Komo, aku lapar. Aku mau makan mie."

"Eh?" Yoona mengangkat alis.

Taehyung kembali cekikikan. "Bibimu akan segera membuatkanmu mie. Iya kan, sayang?" Taehyung mengecup pipi Yoona dengan hangat.

"Tae..." Yoona mendelik. Mungkin tidak seharusnya mereka menunjukkan sikap mesra di hadapan Sora secara gamblang setelah apa yang terjadi semalam.

Tapi Sora malah tertawa melihat Taehyung mencium Yoona.

"Kau berpikir terlalu berlebihan." Bisik Taehyung pada isterinya. "Jika Sora masih mengingat apa yang dilihatnya semalam, dia pasti sudah bertanya kepada kita sejak tadi. Tapi lihatlah sendiri, keponakanmu itu sudah lupa. Yang dia pedulikan hanyalah makanan. Jangan kau ungkit-ungkit lagi, ya. Nanti dia merasa bingung."

Yoona terdiam. Ia menoleh Sora dan Taehyung secara bergantian.

"Komo, aku lapar..." Kata Sora lagi. "Aku mau makan."

Yoona mendesah. Mungkin Taehyung benar, mungkin ia terlalu berpikir secara berlebihan. Yoona berdiri-----hendak membuatkan sarapan untuk Sora dan Taehyung. Ia memutuskan untuk tidak lagi menyinggung-nyinggung soal insiden semalam.

Namun sejak Sora melihat mereka berdua tengah berhubungan intim, Yoona menjadi lebih waspada. Malam harinya, ia memilih untuk tidur di samping bocah itu ketimbang berbaring bersama Taehyung di ruang tamu.

"Kita kunci saja pintunya, dia takkan menyelinap keluar lagi dan menonton kita bercinta." Usul Taehyung.

Yoona menggeleng. "Lebih baik aku menemaninya tidur."

Taehyung cemberut. "Kau lebih memilih untuk tidur bersama Sora ketimbang tidur bersamaku?"

"Semalam ini saja, Tae. Besok ayah dan ibuku sudah kembali dari Jeju. Sora akan kutitipkan pada mereka." Yoona membelai lembut pipi Taehyung sebelum masuk ke dalam kamar tidur.

"Kau tak mau menciumku dulu?" Taehyung menyodorkan bibirnya.

Sora tertawa dari atas ranjang mendengar permintaan Taehyung barusan. Ia melompat-lompat geli.

"Tidak di depan anak-anak." Yoona tersenyum tegas. "Dan kau jangan cemberut seperti itu."

Awalnya Taehyung menanggapi semuanya dengan santai. Toh hanya untuk semalam lagi saja, besok Sora akan dikembalikan kepada kakek-neneknya dan ia bisa kembali bermesra-mesraan dengan Yoona sepanjang malam. Namun ternyata keesokan harinya, Sora menolak untuk dipulangkan. Bocah cilik itu sudah terlanjur dekat dengan Yoona. Saat neneknya membujuk, Sora malah menangis menjerit-jerit. Ia tak mau berpisah dari Yoona.

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang