Bab 23

1.4K 145 13
                                    

"Kau ingat skenarionya, kan?" Taehyung melirik istrinya yang duduk bersebelahan dengannya di dalam mobil.

"Ya, aku ingat. Kita jemput ibuku dan pergi ke rumah sakit bersama. Kau sudah menyogok kenalanmu di sana untuk berpura-pura menjadi ginekolog yang akan memeriksa kandunganku." Yoona menjawab.

"Do Jihan itu dokter kandungan betulan, kok." Taehyung tersenyum geli. "Pokoknya semua sudah kami atur. Kau tenang-tenang saja."

Yoona mengeluh dalam hati. Apa dosa yang telah diperbuatnya di masa lalu sehingga ia mesti melibatkan diri dalam sandiwara bodoh yang dikemas secara apik oleh suaminya ini?

Tapi Yoona tak bisa sepenuhnya menyalahkan Taehyung. Ia sendiri yang dahulu mendesak lelaki itu untuk menikahinya sehingga demi meyakinkan keluarganya agar mengizinkan mereka menikah, Taehyung berbohong bahwa dia telah menghamili Yoona. Dengan cara itu, keluarganya tak memiliki pilihan lain selain menikahkan mereka berdua.

Tapi kebohongan mereka itu kini kena batunya. Ibu tiri Yoona bersikeras ingin menemani puterinya periksa kandungan. Dan itu yang membuat Yoona pusing setengah mati.

"Kita sudah sampai." Taehyung menarik rem tangan dan tersenyum riang menoleh isterinya.

"Kau yakin cara ini akan berhasil?" Yoona menatap Taehyung dengan ragu. "Bagaimana kalau ibuku sampai tahu kalau----"

"------Semuanya akan berjalan sesuai rencana. Percayalah padaku." Taehyung tersenyum mantap.

Yoona menghela nafas. Ia membuka pintu mobil dan berjalan dengan tidak nyaman menuju pekarangan rumah orangtuanya. Langkahnya sama sekali tidak ringan.

"Tunggu sebentar," Taehyung mencegatnya. Ia memandang perut Yoona yang buncit, "biar kubenarkan posisi kandunganmu, sepertinya miring ke kiri." Mata lelaki itu berkilat-kilat menahan rasa geli.

Yoona mendelik galak, tapi ia sendiri ingin tertawa saat kedua tangan Taehyung menggerayangi perutnya dan menarik ganjalan silikon yang dipakainya ke sana-sini. "Cepatlah. Aku malu kalau sampai ada yang memergoki kita."

"Malu bagaimana? Aku kan menggerayangi perut istriku sendiri, bukan perut istri orang lain."

Yoona mencoba untuk tidak tertawa mendengar jawaban Taehyung dan memukul kepala lelaki konyol itu.

Begitu melihat kedatangan anak dan menantunya, ibu tiri Yoona langsung membukakan pintu. Ia sudah menunggu mereka sejak tadi sore.

"Ibu." Yoona menyapa ibunya.

Perhatian ibu tiri Yoona terpusat pada perut puterinya. "Ternyata perutmu lebih besar dari perkiraan Ibu. Kau hamil tiga bulan apa lima bulan?" Wanita itu mengerutkan alis. Ia hendak menyentuh kandungan Yoona, tapi gadis itu keburu menyambar tangannya.

"Ahahaha. Ibu bisa saja." Yoona meremas kedua tangan ibunya dan tertawa panik. Keringat mulai turun membasahi tengkuknya. "Ayo kita pergi sebelum jalanan keburu macet." Ia melangkah dengan tegang-----bak seorang tentara yang hendak maju ke medan perang.

Sementara itu, Taehyung mati-matian menahan tawa di belakang isteri dan ibu mertuanya.

..............................................................................

Dokter kandungan yang mereka datangi terletak di rumah sakit termahal di Seoul. Melihat betapa besar dan mewahnya bangunan rumah sakit tersebut, ibu Yoona merasa lega. Ia senang Taehyung begitu memerhatikan kesejahteraan dan kesehatan Yoona. Jika tidak, pemuda tampan itu tidak akan memilihkan rumah sakit sebagus ini untuk istrinya.

Ibu Yoona duduk di samping puteri tirinya saat Taehyung menuju meja reservasi untuk mengabarkan kedatangan mereka. Wanita paruh baya itu tersenyum menatap perut anak tirinya. Tangan kanannya spontan menyentuh perut Yoona.

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang