Bab 25

1.2K 126 18
                                    

Semalam-malaman Taehyung tak dapat tidur. Meskipun sudah berjam-jam ia berbaring di atas ranjangnya, ia terus saja memikirkan Irene dan pengakuannya yang begitu mengejutkan tadi siang.

Ia merasa gelisah. Irene pernah tidur dengan lelaki lain. Lelaki yang bukan Seokjin. Taehyung bergeser memunggungi Yoona yang tengah tertidur nyenyak. Tadi siang Taehyung begitu geram saat mendengar bahwa Irene pernah tidur dengan lelaki lain yang bukanlah kakak tirinya. Taehyung tak mau kakaknya menikahi seorang perempuan yang tak bisa menjaga kehormatan dirinya. Tubuh Irene pernah dijamah oleh lelaki lain. Dan itu sangat menjijikkan. Taehyung merasa kasihan pada Seokjin. Semula, Taehyung mengira ia merasa gusar karena ia bersimpati pada kakak tirinya.

Tapi kini Taehyung mulai merasa ragu. Benarkah ia marah karena Irene telah membiarkan dirinya mengkhianati Seokjin? Ataukah Taehyung marah karena sebenarnya ia merasa... Cemburu?

Irene adalah cinta pertamanya. Ia pernah berpacaran dengan gadis itu selama bertahun-tahun sejak mereka masih remaja. Dan selama itu pula Taehyung tak pernah sedikitpun menyentuh Irene. Ia tak pernah berani menodai gadis itu. Ia selalu ingin menjaga Irene beserta kehormatannya.

Tapi ternyata dengan mudahnya Irene melepaskan kehormatan dirinya pada lelaki lain. Hanya ditukar dengan beberapa gelas minuman keras.

Kekecewaan Taehyung berubah menjadi rasa sesal. Mungkin seharusnya dulu ia tiduri saja Irene dan membuat gadis itu terikat padanya selama-lamanya. Dengan begitu, mungkin Irene takkan pernah berpaling pada Seokjin. Dan mungkin saja, wanita yang akan tidur di sampingnya saat ini adalah Irene dan bukan Yoona....

Taehyung membalikkan badan. Dalam keremangan malam, ia memandang Yoona yang tengah mendengkur nyenyak dengan posisi telentang. Kedua tangan isterinya itu mengarah sembarangan. Selimut yang semula dia pakai bahkan sudah ditendang ke sudut ranjang.

Gaya tidur Yoona memang jelek sekali. Taehyung menjengek. Tapi wanita itu adalah istrinya. Istri yang dinikahinya secara sah. Ia menghela nafas.

Taehyung bangun untuk meraih selimut yang ditendang Yoona di ujung ranjang. Ia menyelimuti tubuh isterinya agar perempuan itu tidak sampai kedinginan.

Lama sekali Taehyung terpekur menatap Yoona yang tengah tidur nyenyak. Beribu macam pikiran berkelebat di benaknya. Taehyung memejamkan mata. Ia telah membulatkan tekad dan mengambil sebuah keputusan.

..............................................................................


Pagi-pagi sekali Taehyung sudah bangun dan bersiap-siap untuk pergi. Yoona menjadi heran sendiri, tak biasanya suaminya bangun pagi tanpa perlu dibangunkan olehnya.

"Apa hari ini ada acara penting?" Tegur Yoona sambil membereskan tempat tidur mereka.

"Ya."

"Di galeri?"

"Huh? Ah ya. Di galeri. Di mana lagi?" Taehyung berdiri tegak-----sibuk berkutat dengan ponselnya. Ia bahkan tak menoleh isterinya.

Yoona melipat selimut. Ia memerhatikan Taehyung yang sudah mengenakan pakaian kerjanya dengan rapi. "Kau mau kubuatkan sarapan apa?" Tegurnya.

Taehyung memasukkan ponselnya ke dalam saku dan meraih tas kerjanya. "Aku takkan sarapan di rumah." Ia menghampiri Yoona dan meremas kedua pundak perempuan cantik itu.

Yoona mengernyit keheranan. "Kau terburu-buru sekali."

"Maafkan aku, Yoona. Tapi aku benar-benar sibuk pagi ini. Kau tak keberatan kan kalau pergi ke kantor naik taksi? Aku tak sempat mengantarmu."

Yoona menekuk bibir. "Kenapa kau tak bilang dari semalam kalau kau mau pergi pagi-pagi sekali? Aku pasti akan bangun lebih awal."

Taehyung tersenyum ganjil. "Aku tak mau merepotkanmu."

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang