Bab 44

1.2K 144 41
                                    

Hati Yoona semakin menjadi resah. Sambil memasak, pikirannya teralihkan pada Taehyung. Seperti inikah jika seorang Kim Taehyung sedang marah? Tak jauh berbeda dengan dirinya sendiri ketika sedang marah. Tapi Yoona tak mau melihat Taehyung marah padanya. Entah bagaimana ia mesti membujuk suaminya itu. Bagaimana kalau Taehyung minggat dan tak mau kembali lagi ke apartemen mereka sebelum kemarahannya mereda? Sampai kapan ia harus menanti dalam keresahan seperti ini? Yoona mendesah risau.

"Yoona komo," celetuk Sora dari atas kursi makan, "komo."

"Eung?" Yoona menoleh. Pada saat menoleh itulah Yoona menyadari bahwa ia baru saja menghanguskan telur dadar yang tengah digorengnya. "Oh, ya Tuhan." Yoona cepat-cepat mematikan kompor, membuang telur yang gosong ke dalam tempat sampah, dan menaruh penggorengannya di atas bak cuci piring. Ia mendorong rambutnya ke belakang dengan kalut.

"Gosong." Sora berceloteh.

"Iya, gosong." Yoona tersenyum kecut. "Komo akan gorengkan Sora telur yang baru." Ia mengambil wajan dan sebutir telur yang lain dari dalam kulkas.

Setelah membuatkan kemenakannya sarapan, Yoona menelepon Adora dan menanyakan keberadaan Taehyung di galeri. Ia menghela nafas lega setelah tahu kalau suaminya ada di sana.

"Mungkin kalau aku memasak dan membawakan bekal makan siang untuk Taehyung, dia takkan menjadi marah lagi." Yoona bergumam. Ia segera membuka kulkas dan melihat-lihat bahan makanan apa yang bisa ia olah untuk suaminya.

Sebelum jam dua belas siang, Yoona tiba di galeri seni Genius Lab bersama dengan Sora. Ia menjinjing satu tas yang berisi bekal makan siang untuk Taehyung. Yoona membagi kue muffin buatannya kepada Adora yang langsung menyambut dengan senang.

"Taehyung ada di mana?" Tanya Yoona pada Adora.

"Dia baru saja masuk ke ruang kerjanya." Jawab Adora sambil menggigit kue pemberian Yoona.

"Aku titip Sora sebentar, ya." Yoona tersenyum manis kepada Adora yang langsung menggangguk.

"Tae," Yoona membuka pintu ruang kerja Taehyung.

Suaminya tengah berdiri memunggunginya. Taehyung hanya menoleh sekilas dan mendengus kecil.

"Pakaian siapa yang kau kenakan?" Tanya Yoona melihat Taehyung berdiri di hadapannya dengan memakai kemeja putih dan celana pantalon. Padahal tadi pagi Taehyung meninggalkan rumah tanpa membawa salin.

"Punyaku. Tadi aku beli." Jawab Taehyung pendek.

"Kenapa kau tak bangunkan aku tadi pagi?" Yoona menghampiri suaminya. Tapi lelaki itu hanya mendengus saja.

"Kau pasti belum makan siang, bukan? Aku datang kemari khusus untuk membawakanmu bekal makan siang. Kita makan bersama lagi, yuk." Yoona meletakkan tas yang dibawanya ke atas meja kerja Taehyung.

"Tak usah repot-repot. Aku bukan Lee Seunggi yang sedang sakit dan membutuhkan perhatian darimu." Ujar Taehyung dingin. "Sebaiknya kau bawa saja semua masakanmu ke rumah Seunggi. Aku sudah kenyang." Taehyung beranjak dari ruang kerjanya-----meninggalkan Yoona termangu sendiri sambil memegangi kotak makan siang yang belum sempat ia taruh di atas meja.

"Tae, Taehyung." Yoona buru-buru mengejar suaminya. Untung saja ia sempat menyusul langkah Taehyung. Ia menarik lengan lelaki tampan itu.

"Apa?"

"Katakan padaku, bagaimana aku harus membayar kesalahanku kepadamu?" Yoona menggigit bibir. Baru kali ini ia menyadari bahwa cinta dan perhatian dari Taehyung untuknya adalah sesuatu yang sangat berharga. Yoona baru menyadari itu semua setelah Taehyung tak lagi menunjukkan rasa cinta serta tak acuh saja kepadanya seperti sekarang ini.

Relax, It's Just Love || Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang