• Prolog •

951 46 2
                                    


Eglantine;

Aku terluka untuk sembuh;



°°°

Atha.

Gue terlalu buruk untuk memperkenalkan diri. Oke. Let me do my best. First, ini bukan cerita tentang gadis nerd yang disukai kakak ganteng kayak di wattpad. No, ini bukan. Kenalin, nama gue Zethaya Alora Gardenia. Nama gue gak punya arti special, mungkin. Bokap terlalu mengagumi Zorro, sampai dia menamai gue dengan inisial Z. Kalau gue laki-laki, gue sudah pasti dinamai dengan nama Zorro. Gue memang aneh, selalu suka sendiri. Tapi apa pernah gue menunjukan sisi gue yang satu itu? Jawabannya jelas, tidak.

Gue gak suka terlihat menyedihkan.

Atau bahkan terkesan seperti seseorang yang freak walaupun aslinya memang begitu.

Gue cuma cewek biasa. Gak terkenal, gak mencolong. Ada ya syukur, gak ada ya yaudah. Lagian, peran gue gak terlalu penting. Datang ke sekolah cuma belajar dan pasti lah main. Kayak, cuma hiasan aja. Tapi biarpun seperti itu, gue punya cukup banyak teman. Ya yang pasti teman sekelas gue yang dari dulu gak pernah pisah. Lalu ada di luar kelas dan luar sekolah.

But, gak lengkap banget kalau gue gak ngasih tau cowok yang gue taksir, iya sebelum gue cerita kehidupan gue.

Namanya, Rafanel Jumantara. Panggil aja Rafa, tapi jangan panggil pakai nama belakangnya, terlalu sakral dan ada unsur nama Bokapnya, muehehe tau banget gue. Dia ini osis, bukan ketos ataupun waketos. Rafa itu osis basket, yang menjelma jadi ketua eskul rohis dan wakil radio. Gue satu eskul sama dia, disitu lah awal permulaan.

Ceritanya tuh lucu, gue nya aja yang baperan. Waktu itu siaran radio buat di upload ke radio khusus sekolah, soalnya lagi sibuk-sibuknya makanya rekaman dari jauh-jauh hari. Kita sebenarnya berempat, tapi kebetulan yang dua gak bisa datang. Jadi cuma ada gue dan Rafa. Kita siaran berjalan lancar aja, kayak teman biasa. Bercandaan juga, ngaret sebentar karena hujan. Kejebak di gedung timur yang jauh dari parkiran. Gak bawa payung, harus nyebrang gitu deh. Karna kita sama-sama capek, Rafa bilang dia mau ke uks buat tidur. Gak jauh sih. Gue di sana aja, kebetulan wifi kenceng. Eh gak lama, dia balik lagi, katanya horror.

Rafa gak takut hantu, tapi katanya di uks ada kecoak.

Hadeh, hewan laknat satu itu.

Jadilah Rafa yang ngajakin gue nonton london has fallen, otomatis deketan dong karena pakai hp nontonnya. Yaudah kan dari pada gabut. Terus anjirrrrr tiba-tiba manusia satu itu mengatakan sesuatu.

"Tha, tidur boleh? Ngantuk," gue cuma ngangguk kecil, terus lanjut nonton.

Rafa gak langsung tidur, dia nonton lagi. Gue awalnya bodo amat, sampai tiba-tiba kepala Rafa jatuh ke pundak gue. Gue tersekat, membeku gitu aja.

Langsung serrr deg-degan kayak disuruh maju ngerjain soal kimia dengan rumus qhsbwowosnw buat aku yang waras otaknya.

"Raf?" saat itu gue coba manggil dia, tapi dia gak jawab. Niatnya mau menyingkir dan Rafa gue senderin aja ke sofa.

tAPI...

Eglantine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang