7. Knock On

2.5K 314 79
                                    


Boleh nih setel lagu
Knock On - NCT

Happy Reading dan dukungannya ya💚





.





Sampai besok siang-pun handphone Jaemin masih tergeletak di atas meja belajarku. iPhone XS Max itu terlihat seperti sudah mati total karena tidak menunjukan tanda-tanda chat atau telepon dari pemiliknya.

Mungkin Jaemin punya handphone lain?

Aku tidak berani menyentuh handphone itu, apalagi menelusur isinya seperti membuka galeri atau-pun chat. Kubiarkan benda itu tergeletak entah sampai kapan.

Selalu kusambungkan ke wi-fi, baterai juga selalu penuh, setiap jam aku mengecek notif. Tapi tidak ada satupun pesan dari kak Jaehyun. Dia tidak membaca pesan yang kukirim.

Bang Jeffrey

Jaemin
Halo maaf gangguu.
Ini hp mau diambil nggak?
Jual konter nih lama-lama.
15.32

Kalau ada yang bertanya apakah aku sudah memiliki kontak kak Jaehyun di handphone, jawabannya sudah. Tapi kalau pertanyaannya apakah aku dan dia sudah pernah berkomunikasi, jawabannya belum.

Aku pernah mengirimnya stiker halo yang kuyakin tidsk akan dibalas sampai kapanpun.

Pesan dari adiknya saja tidak dibaca, apalagi dariku?

Sebagai reward atas kerja keras mengerjakan tugas semalaman, aku akan mentraktir diriku sendiri. Makan cokelat atau bubble kayaknya enak sih tapi jangan deh, aku tidak mau menderita karena sakit gigi.

"Kak, lagi nganggur nggak?"

"Wkwkwkwk... anjiiir??? Hahahaha."

Oke, dia mendiamkanku sedangkan dirinya tetap fokus pada video di youtube.

"Kak?"

"Laaah ngakak.... Hihihihi." Dia tertawa lebar, membuatku kesal sendiri.

"Eh APAANSIIIH!!" Kak Taeyong marah besar saat aku menarik selimutnya. Dia mencoba mengusirku, meninju udara, mencoba menendang dengan kakinya.

Kayak bocah.

"Temenin bentar, ke halte depan." Halte yang kumaksud adalah halte dekat rumah Jaemin.

"Ngapain!?"

"Mau beli sesuatu deh pokoknya. Nanti kakak aku beliin juga kak, serius gaboong."

Kak Taeyong akhirnya mengalah dan segera memakai hoodie-nya. "Naik kendaraan umum kan bisa."

"Ngirit uang."

"Izin mama dulu sana, kakak mau ngambil kunci sama helm."

"Okay."

Keluar dari kamar kak Taeyong, aku menemui mama untuk meminta izin. Untung mamaku tidak bertanya panjang kali lebar seperti orangtua yang lain. Lagian aku pergi bersama kak Taeyong dan disana hanya memulangkan barang.

Kak Taeyong turun tangga, aku menarik lengan hoodie-nya supaya lebih cepat berjalan. Dia marah pastinya, tapi aku sudah terbiasa dengan sikapnya yang seperti ini.

[✔] Me After You »jjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang