[✔] Me After You »jjh

35. Meaningless

.

Beberapa perusahaan sudah menolakku, bahkan kak Taeyong membantu mencarikanku lowongan pekerjaan agar tidak menganggur seperti ini.

Ternyata susah sekali mendapat pekerjaan. Dan sekarang aku sangat putus asa, duduk di dalam bus sambil memperhatikan map yang kubawa ini.

Aku tidak pulang ke rumah karena malas menceritakan apa yang terjadi hari ini ke mama. Jadi kuputuskan untuk pergi ke rumah kak Jaehyun.

Sebelumnya membeli makanan dulu di minimarket.

"ANNAAA!" Aku tersentak dan menoleh.

"ASTAGA NYET UDAH LAMA GA KETEMU!"

Jeno menaikkan kedua alisnya. "Lo abis dari mana?"

"Nih liat gue bawa apa." Aku menunjukkan map dan dia mengangguk paham. "Susah banget anjir mau dapat kerja tuh."

"Yah jangan nyerah gitu lah, coba cari lagi sampai dapet," katanya. Aku memperhatikan Jeno yang memakai jaket kulit dan topi hitam itu. "Ngapain lo ngeliat gue? Gini-gini gue udah dapet kerja."

"DEMIAPA SIH!?"

"Ya nggak lah, bohong. Lo mau kemana btw?" Tanyanya sambil mengambil salah satu minuman dari kulkas minimarket.

"Mau ke rumah pacar gue."

"Oh, masih pacaran?"

"Iyalah. Emang lo enggak?" Tanyaku sambil berjalan di antara rak, mengambil kripik lays dan makanan lain.

"Gue udah putus sih."

"HAAAH!?"

Jeno menutup mulutku. "Ssst bacot lo."

"Ya lo sih!" Aku menyenggol perutnya. "Ketemu lagi ngasih kabar yang bikin jantung gue mau copot hhh."

"Iya, putus gue." Kuyakin dia tidak berbohong dari caranya bicara juga ekspresinya. Tidak ada kesedihan, namun yang kulihat hanyalah wajah kecewa.

"Kok bisa!?"

"Gatau, tiba-tiba aja. Ada masalah kecil yang jadi besar. Tau deh gue nggak ngerti lagi." Jeno menggaruk rambut belakangnya yang tidak tertutup topi. "Belum aja lo ngerasain."

"Ya jangan lah kampret!" Aku memukulnya lagi kemudian ke kasir untuk membayar. Jeno tetap di sampingku.

"Padahal kalian pacaran dari semester satu ya." Aku menggeleng-gelengkan kepala.

"Eh ini biar gue aja yang bayar." Jeno mengeluarkan kartunya namun kutepis dan tanpa sengaja menjatuhkannya.

"Saya aja mbak. Semua." Aku membayar dengan uang cash saat Jeno memungut kartunya. Tenang, nominalnya tidak banyak kok.