24. Always in Your Heart

1.6K 237 9
                                    




Aku tidak bisa tidur semalaman. Bayangkan saja makan malam bersama kak Jaehyun dan keluarganya yang mana berarti aku akan bertemu dengan bunda sebentar lagi.

Karena beberapa hari ini aku kesulitan untuk tidur, kantung mataku menjadi sedikit menghitam hingga harus kututupi dengan concealer.

"AN, AYOOO!" teriak mama dari luar kamar.

"Iya mama sayang sebentaaar!" Jawabku cepat karena proses makeup yang belum selesai. Gapapa memakan waktu yang lama, setidaknya nanti kelihatan lebih rapi agar enak dipandang.

Aku mengambil tas selempang kecil kemudian keluar kamar. Awalnya kak Taeyong tidak ingin ikut karena KATANYA dia punya banyak kerjaan. Tapi setelah dipaksa, akhirnya dia mengalah.

"Cowok harus bawa mobil lah!" Kata mama sambil memakai seatbelt.

Kami hanya bertiga karena papa ada lembur malam ini. Kak Jaehyun juga  bilang kalau ayahnya tidak akan ikut makan malam bersama kami karena urusan pekerjaan juga.

"Ma aku pulang deh, ya?" Kata kak Taeyong dengan nada malasnya.

"Kenapa sih kak? Kalau mau ketemu kak Jae bawaannya malaaas mulu?"

"Yeu ini lagi malah nyaut. Diem aja deh."

"Gak ada ya pulang duluan!"

Aku mengeluarkan lidah meledek kak Taeyong setelah mama bicara seperti itu. Dia melihatnya dari kaca di atasnya.

Kami sampai di rumah besar kak Jaehyun. Aku bersyukur pernah menyetujui ide Haechan memilih rumah Jaemin untuk kerja kelompok. Secara tidak langsung dia membuatku bertemu dengan kak Jaehyun untuk pertama kalinya.

"Mbak, Anna masuk ke dalam ya? Sama mama dan kakak."

Mbak itu mengangguk sambil tersenyum. Dia mbak yang pernah kumarahi saat kak Jaehyun terjatuh di halaman rumah ini. I'm sorry :( aku panik sekali saat itu.

Kami masuk ke dalam ruang tamu lalu ke dapur. Aku bertemu bunda yang langsung memelukku cukup lama sambil mengelus rambutku.

"Kabarnya gimana, sayang?" Tanya bunda.

"Baik kok. Bunda?" Aku bertanya balik dengan senang.

"Baik...," jawabnya kemudian beliau mengobrol dengan mama.

Aku dan kak Taeyong diarahkan ke meja makan. Disana sudah duduk kak Jaehyun dengan handphone-nya. Tidak ada Jaemin dan kurasa dia sama malasnya dengan kak Taeyong.

Beruntunglah orang-orang di luar sana yang bisa berpelukan dengan pacarnya, karena untukku dan kak Jaehyun melakukan hal itu cukup sulit. Tapi aku tetap memeluknya dari sisi samping.

Aku sangat menyayangi orang yang sedang kupeluk ini. Pelukannya memberiku kenyamanan dan kehangatan serta menenangkan hatiku, selain senyumannya.

"Udah napa pelukannya." Aku mendengar suara kak Taeyong.

"Sirik bilang," sahutku sambil berdiri. Kuperhatikan kedua mata kak Jaehyun tidak lepas dariku, mulai saat aku datang hingga duduk di atas kursi.

"Kak Jae?" Aku memanggilnya. Dia masih terdiam sambil menatap mataku. "Kak Jae? Ada apa?"

 "Kak Jae? Ada apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] Me After You »jjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang