1. Us Us VS "Mas"

184K 7.9K 716
                                    

Ini untuk pembukaan aja. Untuk pembaca baru, tokoh Irene dan Arham ada di cerita saya Arranged Marriage, di bagian extra part. Di part ini ada penggalan part dari part 9 & 10 extra part Arranged Marriage karena berkaitan.

Sedikit celoteh. Beberapa pembaca bayangin Irene itu seperti Irene Red Velvet. Memang waktu awal membuat karakter Irene itu si Irene Red Velvet, karena tadinya mau aku bikin cantik kebangetan kayak Kanjeng Roro si Irene Red Velvet, tapi akhirnya aku putar haluan jadi tokoh tomboy yang absurd dan gak jelas 😂. Kalau kalian pernah baca Married by Accident 2, sosok Irene ini rada mirip Deza, cuma Irene lebih absurd dan selengekan.

Btw aku belum mantap banget pakai cover ini. Silakan yang mau urun cover. Nanti di covernya, ada tulisan2 kayak gini.

 Nanti di covernya, ada tulisan2 kayak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judul ini hasil voting pembaca ya. Mas ini bisa refers to Arham, bisa juga refers to Irene, soalnya Irene dipanggil Mas sama si Arham hehe.

Happy reading. Voment ya gaesss....!

"Pokoknya Azka itu sosok yang sempurna buat kamu, Ren! Mama sama Papa pusing ngadepin ulah kamu yang makin menjadi. Pulang dari Amerika bukannya jadi feminin, elegan, berkelas, eh malah semakin urakan, malu-maluin, dan seenaknya. Mama tuh maluuuuu tiap ngenalin kamu ke kandidat calon besan. Dulu dikenalin sama si Rocky, seenaknya aja minta semur jengkol sama Tante Rima, kemarin waktu makan malam sama keluarga Azka, eh pesen nasi goreng pete ke pelayan. Mau kamu itu apa Ireneeeee???" Liana mondar-mandir seraya mengacak rambutnya. Sementara sang anak gadis yang istimewa duduk membisu di ujung ranjang.

"Udah, lah, Ma... Irene nggak mau dijodohkan ya jangan dipaksa. Lagian tuh anak masih blegug gitu, gimana nanti nikah? Apa nggak kacau dunia persilatan?" Mayaza, kakak Irene yang hanya terpaut usia dua tahun dengan Irene ikut berkomentar.

Bagi Irene kakaknya adalah segalanya. Dia lebih memahami dirinya dibanding kedua orang tuanya.

"Kamu malah belain adikmu. Dia harus belajar jadi wanita. Kalau gini terus, cowok mana pun nggak ada yang mau." Liana semakin kesal. Ia melangkah keluar kamar tanpa menoleh Irene yang masih diam terpaku.

Mayaza manatap datar sang adik.

"Kakak keluar dulu, ya. Ada janji sama teman." Mayaza mengulas senyum lalu melangkah keluar kamar.

Irene masih terdiam. Ia beranjak dan menghampiri cermin yang tergantung di dinding. Diperhatikannya penampilan luarnya. Kaos oblong dipadu kemeja pria motif kotak-kotak yang longgar dan berlengan panjang. Ia menelisik bayangan dirinya di cermin. Begitu berbeda 180 derajat dengan kakak satu-satunya.

Semenjak kecil dirinya memang sudah menunjukkan "bakatnya" sebagai anak pembangkang, tak suka diatur, selengekan, urakan, dan seenaknya sendiri. Orang tuanya memintanya memanjangkan rambut, maka yang ada, dia memotong cepak seperti rambut pria. Orang tuanya menyuruhnya menjaga perilakunya agar tetap anggun dan feminin seperti sewajarnya perempuan, maka realitanya, ia tumbuh menjadi gadis tomboy dengan penampilan serba maskulin, begitu juga dengan tingkahnya, yang sering membuat orang tuanya geleng-geleng kepala.

Nikah Yuk, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang