"-Ralat Felix sama Renjun" ucapan Yonghee lagi-lagi ngebuat Jaemin bingung.
"Maksudnya gimana ?" Tanya Jaemin.
Mereka berdua kembali berdiaman setelah berlari kedalam hutan belakang rumah kosong tersebut, Yonghee nyengir ngebuat Jaemin bergidik ngeri.
"Lo tau kan ada saatnya dimana situasi gak aman" kata Yonghee diangguki Jaemin sebagai pembenarnya.
"Maka dari itu, tadi gak aman" lanjut Yonghee, Jaemin makin penasaran dengan kisah mereka ini, "Gue ngelihat Felix tadi-" katanya lagi.
"-Kalau Felix tau, lo juga tau yang sebenarnya, lo bakalan terlibat apa lo siap?" Tanya Yonghee.
"Gue siap!"
"Jeno? Gimana sama Jeno?"
"Gue bakalan pikirin nanti, jadi lo harus ceritain ada apa antara kalian bertiga" kata Jaemin.
"Jaem"
"Apa?"
"Belum saatnya"
Sialan.
"Terus lo bawa gue kesini tujuan nya apa sat ? Gukguk lo!" Kesal Jaemin.
"Nyelamatin lo lah" Yonghee jalan ke sungai yang didekat mereka, "Kalau dia ngelihat lo, detik ini juga lo bisa kehilangan nyawa" lanjut Yonghee.
"Gue gak suka bertele-tele lebih baik lo ceritain sekarang njir" geram Jaemin.
Cklek.
Pintu asrama terbuka, namun tidak ada penghuni nya, dahi nya menyerit tumben sepi pikirnya.
"Jaemin? Jeno?" Panggil nya namun tidak ada jawaban dari orang pemilik nama tersebut, kaki nya melangkah ke kamar Nomin dengan ragu membuka pintu tersebut berharap tidak dikunci.
Matanya membola saat ngelihat Jeno tidak sadarkan diri dengan obat dan alkohol yang berserakkan, kaki mungilnya melangkah mendekat dengan perasaan panik. Renjun mengambil ponselnya ditas, menghubungi Hwall orang yang dekat dengan kamar asramanya.
"Hallo Njun..."
"HWALL!! Jeno! kekamar sekarang!!"
"Kenapa? Ada apa? What? Wae? Njun?"
"CEPAT HWALL !!"
Tut.
Suara grasak-grusuk dan ketukkan sepatu pun menghiasi lantai tiga, membuka secara paksa pintu yang tidak bersalah itu.
"RENJUN!!" Teriak Hwall.
"DIKAMAR HWALL!!"
Mereka semua bukan Hwall saja yang datang, berjalan cepat kearah kamar Jeno dan Jaemin bahkan gak segam saling menolak agar cepat sampai.
"Jeno!? Astaga.." gumam Haechan mendekat.
"Dimana Jaemin?" Tanya Hyunjin.
"Gue gak tau, gue lihat Jeno udah kaya gini" kata Renjun dengan wajah paniknya.
"Bawa kerumah sakit, hubungin Jaemin" perintah Seungmin.
"YONG BALIK!! JENO MASUK RUMAH SAKIT" teriak Jaemin.
"Lewat sini, lebih cepat" kata Yonghee, mereka masuk kedalam lubang seperti lorong bawah tanah itu.
"Shit! Gagal lagi gue" batin Jaemin.
"Mungkin nanti?"-Kyh.
"Jaem kalau lo mau duluan, duluan aja lo lari belok kiri nanti dan setelahnya lo belok kanan lalu kanan lagi lo bakalan ketemu sama pintu dan lo udah sampai di rumah sakit SNIX ditaman belakang nya" kata Yonghee.
"Lo mau kemana?" Tanya Jaemin.
"Gue ada urusan mendadak, kabarin gue" kata Yonghee diangguki sama Jaemin.
Puk.
"Lo hutang cerita sama gue!" Kata orang itu ngebuat Yonghee menghela nafas makhluk didepannya malah nyengir.
"Sejak kapan lo ngikutin gue sat?" Tanya Yonghee.
"Waktu lo berdua lari-larian lah, gue penasaran ya gue kejar" sahutnya.
"Yaelah Bin, lo bikin jantung gue mau copot! Untung aja gue bisa mendeteksi keberadaan orang" jawab Yonghee.
"Bahasa lo"
"Mending kejar Jaemin, Jeno masuk rumah sakit" kata Yonghee diangguki sama Soobin dia udah baca grup tadi sambilan mengawasi gerak-gerik Yonghee dan Jaemin.
"Lo tau gak apa yang gue pikirin ?" Tanya Soobin.
"Gak, gue gak mau tau"
"Lo harus tau"
Yonghee memutar bola matanya, "Apa?" Tanya nya malas-malasan.
"Gue pikir lo berdua pacaran"
"Anyink"
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴏʀᴇɴᴍɪɴ [QUERENCIA]
Fanfiction▪𝗡𝗼𝗥𝗲𝗻𝗠𝗶𝗻 𝗛𝗲𝗿𝗲!▪ (TERBIT) 𝐓𝐋𝐈𝐍𝐆ツ 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠↝𝐁𝐨𝐲𝐥𝐮𝐯 𝐚𝐫𝐞𝐚 #4 - Jaemren #2 - Jaemren #5 - Jaemren #9 - 00l #1 - Jaemren #3 - Jaemren