🥝 - 11

21.1K 3K 497
                                    

Suasana mendadak canggung hanya untuk Renjun saja, sedari tadi tatapan Felix ke Renjun itu menurutnya menyeramkan dan Renjun gak suka itu. Berusaha keras tak peduli, berusaha bersikap biasa namun gelagat aneh Renjun ditangkap baik oleh Jaemin yang mana posisi sekarang Renjun disampingnya berulang kali, dan berkali-kali Renjun menyenggol lengan Jaemin atau kakinya itu.

"Ada apa lo sama Felix?" Bisik Jaemin.

Renjun kesentak kaget natap Jaemin polos, "Enggak aa"jawabnya.

"Gelagat lo mencurigakan, dan lagi lo kaya gelisah" kata Jaemin.

Renjun menggelengkan kepalanya, ngecicit pelan gumamin kata "tidak ada apa-apa" dan Jaemin menghela nafas. Dia bukan siapa-siapa Renjun untuk apa ngurusin urusan pribadi orang itu? Bukan Jaemin sekali.

"Nana ternyata disini aku cariin"kata Jeno dibalas senyuman sama Jaemin.

"Duduk Jen"kata Jaemin diangguki sama Jeno sekilas Jeno ngelirik kearah Renjun yang menunduk lalu melihat kesrsh teman-temannya mata yang membentu eyes smile ketika ia senyum itu pun menangkap tatapan Felix ke Renjun.

"Ada apa ?" Salah satu pikiran Jeno ketika melihat keduanya.

"Gue ketoilet" Jaemin bangun dari duduknya dan saat itu juga reflek tangan Renjun menahannya.

"Gue ikut"cicit Renjun.

"Yaudah ayo" kedua nya pergi ninggalin berapa pertanyaan dsri teman-temannya.

"Gue ketoilet bentar"kata Felix lalu berlalu gitu aja,

"Gue juga"sahut Yonghee yang ikut bangkit berjalan dibelakang Felix.

Jeno masih memikirkan antara mereka hubungan yang terjadi antara Felix maupun Renjun, masalahnya dengan Jaemin? Sudah nanti saja.

"Gue juga pergi"kata Jeno.

"Permisi aja terus semuanya permisi"ucap Soobin kesal diangguki sama mereka yang tinggal dimeja.

"Gue ikut masuk Jaem.."kata Renjun ngebuat Jaemin ngebola matanya yang iya iya aja permintaan nya.

"Toilet masih banyak, lo pake yang lain"

"Tapi Jaem..."

Blam!

Belum juga selesai bicara pintu toilet tersebut udah ditutup keras oleh Jaemin, Renjun berjalan ketoilet sebelahnya sebelum tangan nya ditahan sama seseorang.

"Huang Renjun.."panggil orang itu ngebuat Renjun bergidik ngeri.

"Lepasin gue Felix!"kata Renjun berusaha memberontak namun cengkraman dipergelangan tangan Renjun semakin kuat.

"Lo kenapa masih hidup?"tanya Felix.

"Felix.. sakit gue mohon lepas.."ucap Renjun, lengannya udah kelihatan memerah, daripada menjawab pertanyaan Felix mending ia mengabaikan toh menjawab dan mengabaikan sama saja dia juga gak akan dilepas selain memberontak mengeluarkan tenaga.

Felix menarik Renjun menjauh dari arah toilet, sepanjang jalan ia menarik paksa Renjun melewati jalan belakang kafetaria.

"Lix.. gue mohon.."lirih Renjun..

"Gue cuman mau lo mati.. kenapa lo gak mati sialan!?"tanya Felix tatapan nya menajam.

"Ngapain lo berdua ?" Jaemin, Jeno dan Yonghee datang bersamaan dilain arah yang menanya kan hal tersebut ada lah Jeno.

"Enggak.. tadi gue bantuin dia mau jatuh"kata Felix melepas genggaman dari lengan Renjun yang udah nyut-nyuttan sakit.

Renjun berlari kearah Yonghee menyembunyikan diri dibelakang tubuh sahabatnya itu, rasa takut dulu kini kembali menyergapnya.

"Sorry Ren kalay genggamannya kuat gue tadi agak susah nahan"kata Felix .

Renjun memalingkah wajahnya, menahan nangis menatap pergelangan tangannya yg memerah hampir lembab itu. Tenaga Felix gak berubah tetap saja kuat.

Yonghee yang sadar ucapan Felix melirik kearah Renjun menarik lengkan tersebut.

"Akh-sakit Yong"adu Renjun menarik kembal8 tangannya..

"Lo genggam atau gimana sat?!"ucap Yonghee

"Sorry"

"Kalau mau jatuh gak bakalan semerah ini lo ngegenggamnya" kata Yonghee.

"Mana gue tau, sorry dsh Njun"kata Felix lalu pergi dari hadapan mereka.a

Jeno maupun Jaemin melirik ke lengan Renjun, "Ayo ke UKS" ucap keduanya bersamaan megundang tatapan bingung dari Yonghee.

ɴᴏʀᴇɴᴍɪɴ [QUERENCIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang