Jeno udah habis mikir lebih tepatnya males mikir tepatnya lagi mendadak linglung ngelihat Felix ngegendong Renjun kaya gak ada bebannya, ngangkat kaya karung beras. Disini Jeno mau ngutukkin dirinya yang gak bisa apa-apa, dia mau ikutan lari namun malah dia yang jatuh karena keadaannya juga belum sekuat tenaga Lucas.
Bukan teman-temannya aja yang selesai dari kantin rumah sakit yang ngejar, perawat pun juga mau yang cewek - cowok, yang satpam juga ngejar Felix yang entah bagaimana bisa dapat kekuatan lari sekencang itu parahnya Felix udah nguasain sisi rumah sakit sehingga dia dengan gampangnya punya celah untuk lolos.
"SIALAN LEE FELIX!!" teriak Yonghee frustasi sampai kebelakang rumah sakit, rooftop, taman dan disudut manapun dia gak ketemu.
Jaemin memandang dingin semua nya, wajah merah mendominasi dengan raut wajah tanpa ekspresi nafas terengah-engah dengan buku jari yang memutih menandakan lelaki bermarga Na itu sedang menahan amarahnya yang kapan aja bisa di lampiaskan.
Seorang perawat datang ke arah mereka, membawa benda yang udah di masukkan kedalam pastik putih khusus obat itu.
"Pisau bedah" gumam Seungmin namun alisnya mengerit mencoba memecahkan apa yang dimaksud.
"Pisau ini jatuh ketika orang tersebut ngebawa teman kalian" kata perawat tersebut.
Wajah mereka semua mengeras, yang paling ketara Jaemin sama Yonghee, benda tajam itu sudah melukai Renjun terbukti dari sedikit noda darah segar yang nempel di pisau tersebut. "Brengsek!" Gumam Yonghee, menjauhkan diri dari mereka.
"Well, dia gak bakalan bisa sejauh ini ngebawa Renjun dengan gendongan gitu" kata Baejin yang sedari tadi diam.
"Maksud lo?" Tanya Soobin.
"Gue yakin dia sembunyi disudut-sudut tempat ini" jawabnya lagi, langsung aja mereka semua ngedapat pencerahan gakpapa kan sesekali troublemaker toh nanti juga ada yg nanggung semua biaya kerusakkan tersebut. Sesekali bermain-main ala detektif yang menyerempet polisi-polisian atau tepatnya berandalan gak masalahkan? Sekalipun dikantor polisi:"
"Tunggu apa lagi?" Kata Jaemin ngangkat sebelah alisnya.
"OKE LET'S GO!!" Teriak mereka berlari kesembarangan arah meninggalkan salah satu dari mereka.
"Kalau gue ngikutin jejak darahnya ketemu gak ya?" Gumamnya menunduk mencari noda darah yg pastinya jatuh tertetes itu.
Luas nya rumah sakit dengan beberapa gedung terpisah ngebuat salah satu dari rombongan pengacau tadi menghela nafas, berjalan melewati lorong ke gedung selanjutnya.
"Jaem, lo kearah barat gue ke utara" kata Yonghee diangguki sama Jaemin.
"Ada apa-apa telfon gue" kata Jaemin sebelum pergi.
Yonghee ngambil ponselnya, mengetik sesuatu lalu dimasukkan kembali ke kantong celananya, "Semoga masih Renjun bawa" gumamnya.
Beda lagi yang emang kacau dibuat sama pasangan gila yang jadi makanan mereka ini, sebut aja Hyunjin sama Haechan sekarang mereka berada di lorong sepi yang dipastikan gak dipakai lagi, menendang tempat sampah sampai jatuh, buka pintu secara paksa ngebuat jantung orang yang ngikutin mereka mendadak copot.
"Anjir ya Hyunjin sama Haechan emang capel gila" kata Seungmin ngelus dadanya, berulang kali dibuat kaget bahkan ngebuka secara kurang ajar di kamar mayat yg mana ada sebagian kebetulan ditinggal sama yang jaga.
"Gue merinding anjir di kamar mayat tadi, kalau hidup lagi gegara kaget gimana" ucap Soobin.
"Mending gue ngikut Jaemin sama Yonghee aja ketimbang sama tuh dua bocah mendadak struk gue yang ada" sahut Baejin yang tiba-tiba mendadak berhenti bikin semua nya kecuali kapel gila yang didepan sana bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴏʀᴇɴᴍɪɴ [QUERENCIA]
Fanfiction▪𝗡𝗼𝗥𝗲𝗻𝗠𝗶𝗻 𝗛𝗲𝗿𝗲!▪ (TERBIT) 𝐓𝐋𝐈𝐍𝐆ツ 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠↝𝐁𝐨𝐲𝐥𝐮𝐯 𝐚𝐫𝐞𝐚 #4 - Jaemren #2 - Jaemren #5 - Jaemren #9 - 00l #1 - Jaemren #3 - Jaemren