🥑 - 22

25.7K 2.6K 934
                                    

Maaciw 30K nya.

ಥ‿




🔸⚜️🔸

Jaemin mendesah kecewa ketika Noren lah menjadi topik pembicaraan minggu ini setelah berminggu-minggu lalu Jaemren lah yg menjadi perbincangan hangat di lingkungan sekolahannya.

Namun, apa yang ia dapat setelah menutup mata dan membukanya dipagi hari ini?

Sejak kapan? Hanya itu isi kepala Jaemin yang seakan bertanya-tanya. Sejak kapan mereka dekat? Sejak kapan Jeno bisa nerima Renjun yang jelas-jelas lelaki Lee itu membenci pemuda Huang itu? Atau ini rencana Jeno untuk membalaskan dendamnya ke Jaemin?

Dan lagi, kenapa Renjun dengan mudah nya memberi kesempatan ke lelaki itu untuk mendekat? Jaemin semakin dibuat curiga oleh tingkah Jeno saat ini.

Jaemin menggelengkan kepala nya, "Enggak, gak mungkin. Jeno gak bakalan gitu" tolak nya.

"Tapi bisa jadi" pinplan memang. " Dan harus nya gue yang mencari tau kan?" Lanjutnya lagi.

Mikir sendiri, dapat jawaban sendiri. Suka-suka Jaemin lah lelah aQ tuu.

🔹➖NO➖REN➖MIN➖🔹

Beberapa bulan ini memang banyak kejadian yang ngubah hidup Renjun mengombang ambing kisah cinta dan jalan kehidupannya. Merela kan disakiti, merelakan orang yang disayangi.

Beberapa minggu kedepan mereka akan mulai memasuki sekolah menduduki bangku kelas 12, saat ini semua nya libur tidak dengan Renjun yg menetap di Asrama bersama teman-temannya setelah penerimaan rapor tadinya.

Renjun kembali mengulang masa indah, pahit, asam, asin, manis kebelakang. Merasakan sakit dan bahagia tercampur rata.

"Jadi pacar gue! Gue gak nerima penolakkan" kata Jeno ditengah lapangan sekolah disaksikan ribuan orang.

Kaget? Tentu. Renjun saat itu tidak tau ingin berkata apaa pun mana lagi datangnya Jaemin dengan api cemburu yang hampir saja terjadinya baku hantam antara mereka.

"Kita putus! Gue cuman jadiin lo balas dendam"

"LEE JENO BANGSAT!" Umpat Jaemin.

Satu kenangan lagi yg ngebuat Renjun berdenyut sakit, saat Jeno memutuskannya di Mall saat mereka kencan, Renjun terlanjur jatuh kedalam pesona dan perhatian Jeno rasanya ia tak ingin mengingat kejadian itu lagi.

Kembali, Renjun mengingat hari dimana dia merelakan sosok orang yang dia sayangi.

"Jaem mending kita putus. Aku.. aku.. aku gak mau kalian bertengkar, baikkan lah Jaem"

"Gak Njun gak bisa"

"Jaem.. ini salah"

"Salah? Salah dimana?"

"HIKS.. gak kuat hiks.. kenapa harus ingattin terus sih hiks.." tangis Renjun.

Kakinya melangkah mendekati lapangan basket saksi dimana Jaemin menyatakan perasaan nya.

"Gue hiks.. gue kangen" gumam Renjun.

Renjun menghela nafas, menatap lapangan basket yang kosong itu, beberapa minggu kedepan sudah mulai masuk sekolah, dan persiapan untuk fokus mengikuti ujian semester akhir, namun pikirannya belum bisa untuk di ajak kompromi belajar.

ɴᴏʀᴇɴᴍɪɴ [QUERENCIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang