DUA ARAH

26 3 4
                                    

Haloooo, sehat semuaa????
Udah lama banget aku nggak lanjutin cerita ini jadi maaf banget baru bisa sekarang. Aku beneran baru belajar jadi masih agak kaku dan perlu banyak belajar apalagi aku baru sadar ngumpulin goodmood buat nulis itu susah.

Selamat membaca, ayo vote dulu dong sebelum baca. Aku juga bakal seneng banget kalo dikomen.

***


Aksa kembali merutuk, mengumpati dirinya sendiri karena berani mengajak Nadh untuk pergi bersama. Apalagi melihat respon pertama cewek itu yang jelas melongo terkejut. Namun karna sudah terlanjur basah Aksa merasa sekalian saja berenang, sedikit memaksa Nadh.

Lampu bioskop sudah dimatikan pertanda film akan segera diputar, Aksa menghela nafas pelan melirik kearah Nadh yang baru saja memasukkan ponsel kedalam tasnya.

Cowok itu mencoba menatap layar namun fokusnya benar-benar pecah apalagi saat tangannya tak sengaja bersentuh dengan jemari Nadh yang mengambil popcorn dalam wadah kertas besar.

Bahkan Aksa tak menagkap apapun dari film itu sampai film berakhir dan para penonton lain sudah mulai menuruni tangga, selama film berlangsung ia hanya sibuk mengelus dadanya sendiri dan menenangkan degub jantungnya. Sibuk memandang wajah samping Nadh yang entah kenapa menurut cowok itu semakin dilihat semakin manis. Juga berharap Nadh tidak menyadari kugugupannya.

Ah Aksa tak mengerti kenapa ia bisa merasakan hal aneh ini, benar kata Arga seperti ada ribuan kupu-kupu terbang diperutnya.

"Jam berapa sih ini? Lo gapapa pulang malem Nadh?"

Aksa bertanya saat mereka memasuki salah satu tenda warung dipinggir jalan, warung sate. Menurut Arga cewek seperti Nadh tidak terlalu suka makan direstoran dalam mall dan menyarankan membawanya ke warung sate ini.

Nadh menoleh, "gapapa elah, nih kata mama gue malah pulangnya beliin sate." Jawabnya menatap Aksa sambil menunjukkan chat sang mama dilayar ponsel membuat cowok itu tak sengaja melihat wallpaper roomchat Nadh.

Foto dua orang anak kecil menyengir lebar kearah kamera, seenggaknya itu yang Aksa dapat lihat karna foto itu tertutup balon-balon percakapan.

Dan sekarang Aksa malah ingin melihat-lihat ponsel cewek itu. Melihat lockscreennya, mengetahui kata sandinya atau melihat foto-foto digalerinya, video apa yang dia simpan, lagu-lagu seperti apa yang ada diplaylistnya dan hal-hal apa yang cewek itu sukai. Aksa ingin mengetahui semua hal tentang Nadhira.

Mereka makan dalam diam, Nadh terlalu fokus mengunyah membuat Aksa tidak tega untuk mengajaknya bicara bahkan untuk menanyakan berapa bungkus sate yang harus Nadh beli untuk dibawa pulang.

Menurut Arga-lagi, cewek seperti Nadh adalah tipe cewek yang tidak terlalu menjaga image dalam hal makanan. Ia akan makan sebanyak yang ia mampu selama itu membuatnya senang.

Dan hal itu malah membuat Aksa membandingkan Nadh dengan Irene, saat ia dan Irene dekat walaupun cukup sering pergi berdua mereka tidak akan berakhir makan bersama. Irene adalah cewek yang sangat memperhatikan penampilannya, cewek itu tidak akan membiarkan tubuhnya terlihat lebar hanya karna ia makan sembarangan. Cewek itu sangat memperhatikan jam berapa ia harus makan dan jam berapa ia tidak boleh makan.

Berbeda dengan Nadhira yang mungkin akan hayuk-hayuk saja jika diajak makan mie instan tengah malam, kata Arga.

Cih, Arga sialan. Memangnya kapan ia bisa mengajak Nadhira makan mie instan tengah malam? Tengah malam?

Aksa melengos pelan, Arga lagi ngapain ya sekarang? Kok tumben nggak ada spam chat? Biasanya dia adalah orang yang paling sibuk mengganggu Aksa. Apalagi Aksa sudah tidak melihatnya sejak siang tadi.

FLIRTATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang