PROLOG

119 8 2
                                    

Cewek itu berlari kecil keluar dari rumahnya, matahari sudah agak tinggi saat dia berjalan menyusuri jalanan komplek membuat keringatnya menetes juga, dalam hati merutuk kenapa semalam dia mau mau saja menemani si kampret Dio datang ke konser band indie favoritnya-yang sama sekali tidak disukainya itu membuat dia harus tidur larut dan jelas bangun terlambat pagi ini, belum lagi harus mencari perlengkapan sekolah yang tiba-tiba menghilang dihari pertamanya masuk sekolah sebagai kelas sebelas dan membuat mama ikutan panik membantu mencari sambil mengomel.

"Makanya nadh, kalo tau besok mau sekolah ituuu mbok ya disiapin dari semalem dong perlengkapannya biar nggak repot gini. Mama juga yang harus ikut nyariin kan, emangnya mama ini kerjaannya cuma ngurus kamu doang apa?" Tangannya sibuk membuka laci laci lemari ruang tengah. Dan pada akhirnya, Nadh tetap pergi tanpa membawa topinya. Hari pertama ini, pikirnya.

Nadh menghela nafas panjang, melambatkan langkah kakinya kemudian merogoh ponsel dikantung seragam berniat memesan ojek online tapi kembali merutuk karena ponselnya mati. Astagaaa dia bahkan nggak tau jam berapa sekarang, gimana mau sekolah ini.

"Duluan yaaa nanad, gue mau ke sekolah depan ada sparing basket jadi lo nggak bisa nebeng. Dadahhh!"

Nadh mendongak kemudian melongo mendengar suara itu, Dio baru saja lewat dengan motor tapi melewatinya begitu saja padahal dia tau Nadh sudah lelah berjalan menuju gerbang komplek yang entah kenapa terasa sangat jauh ini. Mengumpat pelan, dia kembali berjalan. Matanya memerhatikan sekitar, mencari-cari siapa tau ada angkutan umum yang bisa dia tumpangi. Menoleh ke arah minimarket depan komplek matanya melebar, senyumnya seketika terbit kemudian segera berlari.

***

Melangkah terburu keluar dari minimarket sambil membawa sebotol minuman, dia segera menaiki motornya minum sebentar tapi kemudian berjongkok mengikat tali sepatunya.

"Heee, kita satu sekolah kan ya? Gue nebeng yaa. Iya dong pasti. Ayo ayo buruan dah telat banget tau kita kayaknya."

Cowok itu berdiri, mengernyit bingung kenapa ada cewek yang tiba-tiba muncul dan ngomong panjang lebar. Mereka bertatapan, bahkan si cewek tampak melongo. Eee busett tinggi amat.
Nadh berdeham menetralkan rasa canggungnya kemudian ikut naik ke boncengan motor saat melihat cowok itu sudah akan menarik gas.

Sepuluh menit setelahnya mereka sampai diparkiran SMA Hutama. Nadh segera turun, merapikan rambutnya sedikit.

"Thanks ya, gue duluan ke kelas. Bye!" Teriak Nadh sambil berlari kecil menjauh.

Sementara cowok itu masih duduk diatas motornya tersenyum kecil.

FLIRTATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang