****
"Hyung...."
"Eoh? Yoongi-ah, ada apa?" tanya Lim uissa.
"Bagaimana keadaan Jimin sejauh ini?" tanya Yoongi, Lim uissa tersenyum kemudian menuntun Yoongi untuk duduk di kursi tunggu.
"Keadaan Jimin mulai membaik tapi tidak menutup kemungkinan untuk menurunnya kondisi Jimin disaat seperti kemarin, paru paru kanan Jimin mulai sulit merespon dan akan mudah sakit saat terkejut atau mendengar suara yang terlalu keras seperti dentuman atau bentakan." Jelas Lim uissa.
"Apa tidak ada cara untuk menyembuhkan Jimin?" tanya Yoongi.
"Untuk obat obatan tidak akan mudah membantu tapi kami bisa melakukan pembuangan cairan yang terdapat diantara paru paru dan dada untuk mencegah pembengkakan pada paru parunya." Ucap Lim uissa.
Yoongi hanya menghembuskan nafasnya pelan lalu menundukkan kepalanya.
"Usahakan jangan sampai dadanya terhantam sesuatu atau keadaannya akan semakin parah dan pembengkakan pada paru parunya akan semakin sulit di sembuhkan." Ucap Lim uissa.
"Ne hyung." Ucap Yoongi.
'Setidaknya ada sedikit harapan untuk kembali berjuang Jimin-ah.' Batin Yoongi.
****
"Hyung, aku pergi dulu." Ucap Namjoon.
"Tidak sekolah?" tanya Jin.
"Aku izin hari ini, ada urusan mendesak." Ucap Namjoon sembari melangkah meninggalkan rumah.
"YA NAMJOON-AH SETIDAKNYA SARAPAN DULU." Teriak Jin kesal saat ia tak dihiraukan oleh adiknya sendiri.
Namjoon pun terus melangkah dan mengendarai motornya menuju ke rumah sakit.
Setelah cukup lama Namjoon mengendarai motornya akhirnya sampai di rumah sakit dan ia langsung berjalan ke kamar rawat Taehyung. Namjoon mengerutkan keningnya saat sampai di depan kamar rawat Taehyung.
"Apa bibi sudah pulang?" tanya Namjoon pada dirinya sendiri, pasalnya kamar rawat Taehyung tampak begitu sepi.
Akhirnya Namjoon memutuskan untuk masuk ke kamar rawat Taehyung dan mendapati Taehyung yang masih menutup matanya dan Namjoon menemukan sebuah kertas dengan tulisan
'Taehyung-ah, Namjoon akan segera datang maaf jika eomma harus pulang lebih awal. Jungkook sedang demam tinggi jadi eomma harus membuatkannya bubur dan menyiapkan obatnya.
Namjoon-ah jika sudah datang tolong jaga Taehyung, jika Taehyung sudah sadar tolong hubungi bibi. Terimakasih Namjoon-ah.'
Dan itu membuat Namjoon faham jika Taehyung sudah sadar sejak tadi.
"Pukul berapa kau sadar bocah nakal?" tanya Namjoon sembari kembali meletakkan kertas itu dan duduk disamping brankar Taehyung.
Perlahan mata itu terbuka dan setelahnya Taehyung menoleh kearah Namjoon sembari berdecak kesal.
"Hyung menyebalkan." kesal Taehyung.
"Kau sempat membuat ku khawatir bodoh." Kesal Namjoon.
"Aishhh...."
"Jadi kapan kau sudah sadar?"
"Semalam sebelum eomma pergi." Ucap Taehyung, Namjoon menatap Taehyung intens.
"Dan kenapa bibi tidak tahu?" tanya Namjoon, Taehyung berdecak kesal saat dirinya tidak akan bisa berbohong pada saudaranya itu.
"Aku terus tertidur hingga eomma memilih untuk pulang dan setelahnya aku kembali tertidur hingga tadi pagi ahjussi datang memeriksa ku." Ucap Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend
FanfictionCover : @AiKook_JinNa 😊😍 Park Jimin, terimakasih telah menjadi sahabat terbaik ku dan maaf karena sudah menjadi sahabat terburuk mu. Maaf Park sudah mengecewakan mu, aku janji itu yang terakhir. Bahagia lah dan tunggu aku Park. ~Kim Taehyung~ Kita...