∞ Keadaannya ∞

2K 209 19
                                    

******

Sudah satu bulan berjalan dan lihat bagaimana Taehyung sekarang malah berada di apartemen Namjoon yang ditempati Hoseok dengan kedua adiknya itu.

“Kau tidak ada acara oppa kenapa selalu kesini setiap saat?” pertanyaan Yi An membuat Taehyung mengerutkan keningnya.

“Maksud ku inikan hari weekend harusnya kau menghabiskan waktu dengan temanmu atau kekasihmu mungkin.”
Penjelasan Yi An membuat Taehyung tertawa lalu mengusap surai hitam milik Yi An.

“Oppa jangan merusak tatanan rambutku.” Ucap Yi An sebal sembari merapikan rambutnya lagi.

“Oppa disini untuk menemani kau dan Hyun Joo selama Hoseok hyung pergi.”

“Kita kan sudah besar kenapa harus selalu dijaga, benarkan Hyun Joo oppa.”

“Jangan terus merengek, kau bilang bukan anak kecil lagi tapi lihatlah bagaimana kau terus merengek sejak tadi.” Ucapan Hyun Joo membuat Taehyung dan ia tertawa namun Yi An malah mendengus kesal sembari mengerucutkan bibirnya.

*****

“Hoseok-ie…”

Hoseok langsung menghentikan langkahnya, ia enggan berbalik tapi ia begitu familiar dengan suara itu. Hoseok tahu tapi ia berusaha untuk menghiraukan semua kata hatinya dan ingin melanjutkan langkahnya namun suara itu kembali membuatnya mematung.

“Seokie tidak rindu eomma?”

“Eomma….” Hoseok seakan membeku, setelah ia berbalik dan menatap wanita cantik itu dalam balutan baju yang menurutnya tertutup tidak seperti biasanya.

Tanpa disadari Hoseok, wanita itu sudah berjalan mendekat dan langsung mendekap tubuhnya yang masih mematung. Hoseok pun tersadar saat isakan itu terdengar membuatnya langsung bingung harus melakukan apa.

“Eomma, gwenchana?” Hoseok pun membalas pelukan sang ibu dan menepuk pelan punggungnya hanya untuk memberikan semangat. Setelah dirasa tangisan Ny. Han sudah mulai reda ia pun melepas pelukannya dan menatap sang putra sulung dengan penuh rindu.

“Maafkan eomma Hoseok-ah, eomma sudah begitu kejam denganmu. Eomma tidak bermaksud menyakitimu, eomma hanya….”

“Cukup eomma, berhenti sampai disini.” Hoseok menatap mata Ny. Han begitu dalam, seakan akan keduanya saling menyalurkan rindu keduanya.

“Hoseok tidak merindukan eomma? Hoseok sudah membenci eomma sekarang?”

“Bukan seperti itu maksud Hoseok. Aku hanya tidak ingin eomma terus berfikir begitu buruk. Dengarkan aku, aku begitu bersyukur bisa bertemu dengan eomma lagi, aku juga bersyukur bisa dekat dengan eomma lagi dan Hoseok tidak pernah mempermasalahkan apapun itu tentangmu eomma. Hoseok sudah memaafkan eomma bahkan sebelum eomma meminta maaf.” Penjelasan lebar itu membuat Ny. Han langsung memeluk kembali tubuh putranya itu, ia benar benar sudah menyesal telah berfikir begitu pendek dulu.

“Eomma hanya tidak mau kehilangan lagi Hoseok-ah, eomma terlalu takut jika Hyunie akan pergi denganmu dan meninggalkanku sendirian.”

Hoseok langsung melepaskan pelukannya itu dan menatap mata sang ibu dengan lembut lalu tersenyum teduh dan menggenggam tangan sang ibu dengan kasih.

“Aku dan Hyunie sangat menyanyangimu apapun keadaannya kau tetap eomma kami jadi jangan pernah berfikir jika kami akan meninggalkanmu eomma.”

Ny. Han sangat bersyukur memiliki putra putra yang sangat menyanyanginya, meski ia selalu berbuat buruk tapi mereka tetap menyanyanginya. Ny. Han hanya tidak tahu harus melakukan apa untuk bentuk syukurnya pada sang pencipta.

My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang