*****
Suara langkah kaki yang terdengar tergesah yang berasal dari ketiga pemuda itu membuat atensi semua orang menatap mereka.
“Hyung…..” sang empu langsung menoleh dengan khawatir.
“Bagaimana?” tanya Jin.
“Dokter masih belum keluar hyung.” Ucap Yoongi.
“Apa yang terjadi pada Jimin, hyung?” tanya Namjoon.
“Saat aku pulang tidak sengaja mendengar ada suara seperti rintihan dari kamar Jimin lalu aku menghampirinya dan aku sudah menemukannya yang sesak nafas.” Ucap Yoongi.
“Seperti ini karena dia melewatkan makan siangnya.” Ucap Hoseok, Namjoon langsung menatap Hoseok kesal.
Seketika sadar akan keadaan, Hoseok langsung terdiam dan menatap semuanya dengan cemas.
“Jimin tidak makan siang? Jangan bilang dia juga tidak meminum obatnya dengan baik?” tanya Yoongi, Hosoek menggigit bibir bawahnya resah.
“Aku tidak tahu jika untuk obat itu hyung, maaf.” Ucap Namjoon, Yoongi dan Jin menghembuskan nafasnya kasar.
Srek
Suara pintu terbuka memperlihatkan dokter yang menangani Jimin sejak lama.
“Bagaimana keadaan Jimin, hyung?” tanya Yoongi, Lim uisa menghembuskan nafasnya lelah.
******
Taehyung terbangun dari tidurnya yang terasa sangat tidak nyaman, Taehyung menatap kesamping nakas dan menatap dengan malas jam yang sudah berdering sejak tadi.
Taehyung menatapnya, dan dia melihatnya dengan jelas jika ini masih pukul 05.00 dini hari, dan itu masih terlalu pagi untuk Taehyung. Bodohnya dia lupa mengganti alarm itu.
Taehyung bangun dari tidurnya menjadi duduk, ia menatap ponselnya yang sepertinya semalam berbunyi. Tatapan Taehyung seketika terbuka lebar saat melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dan pesan masuk di ponselnya.
‘Namjoon hyung?’
‘Yoongi hyung?’
Taehyung merasa aneh dengan kedua nomor itu karena tidak biasanya mereka menghubungi Taehyung sebanyak itu.
Taehyung membuka salah satu pesan dari Namjoon, seketika tangannya lemas dan seketika rasa ngantuknya menghilang lebur entah kemana.
“YA Kim Taehyung, kau ada dimana? Apa kau juga sakit? Aish aku mohon jangan membuat ku khawatir lagi, cukup hanya Jimin yang membuat ku khawatir. Taehyung-ah cepat datang ke rumah sakit, Jimin kambuh. Dia membutuhkan mu malam ini, hyung harap kau datang jika memang kau baik baik saja.
Tapi jika kau juga sakit, hyung harap kau istirahat dengan baik. Jangan melewatkan makan mu lagi, hyung menyanyangi mu.”
Taehyung pun mulai membuka pesan dari Yoongi kali ini, Namjoon terlalu berbelit untuk mudah di mengerti oleh Taehyung. Ah tidak, Taehyung bukannya tidak mengerti tapi dirinya berusaha untuk tidak mengerti semuanya dan berharap semua itu adalah bohong.
Dan pesan dari Yoongi cukup membuktikan jika sekali lagi Taehyung tidak bisa mempungkiri kalau dirinya memahami semuanya bahkan sangat memahami semuanya.
“Taehyung-ah, Jimin kambuh. Dia kembali masuk kedalam UGD.”
Singkat dan tidak berbelit, Taehyung langsung berlari menuju ke kamar mandi lalu mencuci wajahnya dan langsung menyambar barang barang yang diperlukan.
*****
Jimin membuka matanya dan melihat sekitarnya, dan sepertinya dia sudah cukup memahami situasinya. Jimin mengerjapkan matanya berkali kali dan berusaha mengingat apa yang terjadi dengannya.
Srek
Suara pintu di geser membuat Jimin menolehkan kepalanya kearah suara, dengan munculnya dokter muda itu membuat Jimin yakin dan sangat yakin apa yang terjadi dengannya semalam.
“Aku sangat bersyukur kau bangun secepat ini.” ucap Lim uisa.
“Siapa yang membawa ku kemari semalam, hyung?” tanya Jimin.
“Yoongi, dia membawa mu kemari.” Ucap Lim uisa, Jimin terdiam.
“Dan aku tahu kau sudah mengetahui apa yang terjadi selanjutnya bukan?” Lim uisa sudah selesai memeriksa semuanya dan sudah berhasil melepas masker oksigen Jimin.
“Appa kembali datang?” tanya Jimin, Lim uisa mengangguk.
“Yah, dan dia kembali memaksa Yoongi untuk pulang.” Ucap Lim uisa.
Brak
Suara pintu di geser dengan kasar membuat kedua namja yang ada di dalam menoleh dengan cepat dan terkejut.
“Ah mian… hosh hosh….” Suara lelah yang menandakan jika dia baru saja berlari membuat Jimin dan Lim uisa tersadar apa yang dilakukan namja di depan pintu itu.
“Taehyung-ah…..”
Taehyung mendongakkan kepalanya yang sempat dia tundukkan karena mencoba mengatur nafasnya, Taehyung pun menegakkan tubuhnya dan mulai berjalan menuju ke ranjang Jimin.
“Dia baik baik saja ahjussi?” tanya Taehyung.
“Jangan khawatir, keadaannya sudah stabil dan baik baik saja anak nakal.” Ucap Lim uisa.
Dia tidak keberatan dengan panggilan Taehyung, sejak awal bertemu Taehyung memang sudah memanggilnya ahjussi. Berbeda dengan Jimin dan Yoongi yang memanggilnya dengan sebutan Hyung.
“Aku akan kembali nanti siang untuk kembali memeriksa keadaan mu, aku pergi.” Ucap Lim uisa namun langkahnya terhenti ketika menyadari sesuatu.
“YA anak nakal, kenapa kau membolos, eoh?” kesal Lim uisa, Taehyung dan Jimin pun akhirnya sama sama menyadari.
“Maaf ahjussi….” Taehyung hanya tersenyum bodoh dan menggaruk tengkuknya.
“Pulang dan datang sepulang sekolah.” ucap Lim uisa.
“Iya ahjussi….”
******
Siang ini Yoongi nekat membolos demi bertemu dengan adiknya, dia tidak bisa meninggalkan Jimin sendirian dalam keadaan seperti itu.
Dan Yoongi selalu merutuki dirinya yang memang sepertinya tidak bisa melawan sang ayah karena terlalu takut. Yah, Yoongi terlalu lemah untuk melawan sang ayah karena sang ayah selalu menjadikan Jimin alasannya. Dan Jimin adalah alasan dirinya menjadi selemah itu.
Karena Yoongi sangat menyanyangi adiknya itu, maka dia rela melakukan apapun agar dirinya masih berada di dekat adiknya itu hingga suatu saat nanti dirinya bisa membawa pergi jauh adiknya itu dan bahagia bersama.
“Yoongi….?”
*****
“Sepertinya Taehyung benar benar sedang berada di rumah sakit.” Ucap Hoseok.
“Kau benar, sejak pagi aku pun belum melihatnya ditambah lagi saat kita ke kelasnya dia tidak masuk.” Ucap Namjoon.
“Itu berarti dia sudah tahu jadi kau tidak perlu khawatir, aku tahu Taehyung tidak akan membiarkan Jimin sendirian.” Ucap Hoseok.
“Dan aku sangat khawatir dengan keadaan keduanya.” Ucap Namjoon.
“Percaya padaku, semua akan baik baik saja termasuk keduanya.” Ucap Hoseok.
“Aku hanya takut Hoseok-ah, mereka sama sama terluka, mereka sama sama berusaha tegar dan mereka sama sama berusaha untuk bertahan…” Namjoon menarik nafasnya dalam lalu membuangnya dengan kasar.
“Dan kau tahu, sama sama bertahan bukan berarti sama sama berhenti juga. Aku takut salah satu dari mereka memilih berhenti.” Lajut Namjoon dengan lirih, Hoseok pun terdiam. Dia bukan anak idiot atau orang terlampau bodoh yang tidak mengerti maksud dari ucapan sahabatnya itu.
*****
.
.
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/171808762-288-k562622.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend
FanficCover : @AiKook_JinNa 😊😍 Park Jimin, terimakasih telah menjadi sahabat terbaik ku dan maaf karena sudah menjadi sahabat terburuk mu. Maaf Park sudah mengecewakan mu, aku janji itu yang terakhir. Bahagia lah dan tunggu aku Park. ~Kim Taehyung~ Kita...