7

9.7K 327 5
                                    

3 minggu berlalu sejak telepon pertama om Zyan. Sejak saat itu pula mereka intens berkabar.

" gimana kabarnya om Zyan, tante Clara? " tanya Vicky yang mengundang gelak tawa dari Raya dan Alisa.

" baik-baik aja, calon ponakanku yang bawel. " jawab Clara tak kalah ngaco.

" hahaha gila ah kalian. Bikin sakit perut nih ketawa mulu hahaha. " ucap Raya masih terpingkal-pingkal.

" kamu masih chat ya Ra sama om Zyan? Tanya Alisa dengan kepolosannya.

" gak cuma chat, video call an malah. " jawab Clara yang membuat Alisa memandangnya tak percaya.

"udah sejauh itu?" tanya Alisa lagi.

"yaelah, video call an doang al, makanya nyimak dong kalo kita lagi ngobrol. " omel Clara gemas dengan kelemotan Alisa.

Padahal sebenarnya mereka udah jadian seminggu yang lalu via telepon, tapi hanya Vicky yang tau. Karena tetap aja mereka statusnya berselingkuh.

"semalem om Zyan bilang kalo minggu ini mau ke Jogja." ucap Clara.

"iya.. Oma Tuti, mamanya om Zyan mau ulang tahun yang ke 65." Vicky menambahi.

"oyaa.. Aku diundang gak Vic? " Tanya Clara, sambil pandangannya sudah menerawang jauh. Membayangkan dia akan berada di pesta itu sebagai pasangan om Zyan.

Vicky memegang dahi Clara." pantes anget. Kebanyakan makan janji manis ya begini ini. "

"Kamu ni, gak seneng banget si liat temen happy."  Clara manyun.

"seneng si seneng Ra, tapi jangan nginggo mulu dong, kalo kamu terbangnya ketinggian tar kalo jatuh sakitnya kebangetan, inget om Zyan udah bertunangan, walau apapun bisa terjadi, tapi kamu tetap harus realistis dong. " jelas Vicky

" iya iya, tau. " ucap Clara pasrah.

Vicky benar, dia tak seharusnya berharap lebih kepada om Zyan. Sudah bisa berkomunikasi via media sosial aja Clara udah seneng. Tapi salahkah kalau rasa cinta itu makin hari makin tumbuh.

Clara membuang nafas, berat. Kenapa di usianya yang baru 17 tahun harus jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan orang itu adalah laki-laki berusia 35 tahun dan sudah bertunangan pula. It's so unfair, batin Clara.

Sewaktu Clara dalam perjalanan pulang, ada telepon masuk. Ternyata om Zyan. Clara lalu memasang earphonenya.

Clara : ya om
Om Zyan : hai.. Udah pulang?
Clara : ini lagi jalan pulang om, ada apa?
Om Zyan : besok malam bisa datang ke ulang taun mama saya?
Clara : serius om? Aku di undang ni ceritanya?
Om Zyan : iya.. Kamu bisa datang bareng Vicky, tadi aku udah nelpon dia.
Clara : tapi aku malu om, kan gak kenal.
Om Zyan : kan ada Vicky sama keluarganya, kamu dekat dengan mereka kan?
Clara : iya sih, tapi aku gak enak sama tante rima.
Om Zyan : oh itu.. Rima gak bisa datang Ra, dia lagi ke Malaysia ada kerjaan penting disana.
Clara : liat besok deh om
Om Zyan : yaah kok gitu, atau perlu saya yang langsung jemput kamu?
Clara : eh jangan om, eh maksudku gak usah, takut mama nanya macem-macem, mama kepoan om hehehe.
Om Zyan : hahaha oke, pokoknya besok kamu harus datang oke.
Clara : iya om, aku usahain yaa.
Om Zyan : good girl.. Ok Ra, see you soon ya, saya mau meeting dulu, ati-ati nyetirnya.
Clara : oke om, you too, bye.
Om Zyan : bye.

Clara bersorak di dalam mobil. Besok dia bakal dandan yang cantik. Siapa tau mamanya om Zyan suka juga padanya. Kan denger- denger tante Rima kurang begitu disukai oleh mama om Zyan. Huehehe.. Sekali tepuk 2 nyamuk kena.

I Love You OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang