Jakarta siang hari sangat terik. Om Zyan mengajak tante Rima makan siang di sela kesibukan mereka.
"apa kamu mau membahas yang lalu. " tembak tante Rima.
" iya.. Aku minta maaf, aku gak bisa nerusin pertunangan ini rim. Kalo dipaksakan akhirnya nanti akan gak baik ke depannya. Kamu masih muda, cantik, punya kerjaan bagus. Pasti akan ada laki-laki yang lebih baik dari aku, yang bisa benar-benar mengerti kamu dengan segala kesibukkanmu. "om Zyan berbicara panjang lebar.
" Apa karena gadis itu? " tanya tante Rima, yang dimaksud tentu saja Clara.
" salah satunya iya. Tapi pertimbangannya bukan hanya itu, kita berawal dari perjodohan rim, selama ini aku sudah mencoba, tapi aku gak bisa.
"brengsek kamu yan!"maki tante Rima.
Om Zyan diam saja. Ia biarkan tante Rima memakinya sepuasnya. Karena kenyataannya dia memang brengsek. Tapi lebih baik sekarang daripada terlanjur menikah lalu cerai. Walau misalpun Clara tidak hamil, om Zyan tetap ingin mengakhiri hubungannya dengan tante Rima.
"aku akan berubah yan, aku akan luangkan lebih banyak waktu buatmu, please kita coba lagi. "tante rima memohon pada om Zyan agar tetap bersama.
" maaf rim, aku gak bisa. Ada hal lain yang lebih penting dari sekedar hubungan percintaan. Aku akan menemui mama papa mu. "
"aku gak akan biarkan ini begitu saja!"ancam tante Rima.
"Rima please, jangan memperkeruh keadaan. Dari awal kamu juga udah tau kalo kita gak bisa bertahan. Hampir setiap bertemu kita hanya bertengkar bukan. Bahkan jika aku gak bertemu dengan Clara, mungkin hubungan kita tetap gak bisa diteruskan. " ucap om Zyan frustasi.
" oh jadi namanya Clara, ha! Seperti apa sih dia sampai membuat kamu begini. Bahkan dia masih anak sma Zyan! Teriak tante Rima yang mengundang pandangan pengunjung lain di tempat itu.
"rima jaga tingkahmu!kita lagi ditempat umum. "
" jangan ajari aku! Kamu itu yang harus menjaga tingkah! Kamu yang selingkuh Zyan! "
" iya aku akui itu, aku salah, aku memang brengsek! So what??!! Kita memang udah gak cocok dari awal. "om Zyan terpancing emosi padahal sedari tadi dia sudah berusaha mengendalikan diri,karena tipikal tante Rima jika marah berapi-api dan tak mau kalah.
Om Zyan mengacak-acak rambutnya.
" aku akan kerumahmu sekarang. Dengan ato tanpamu. Tegas om Zyan lalu beranjak meninggalkan tante Rima yang memandang om Zyan seolah-olah ingin membunuhnya.
Om Zyan melajukan mobilnya menuju rumah orang tua tante Rima.
"Zyan.. Apa kabar? Sapa mamanya tante Rima.
"baik ma, papa ada? Zyan ingin bicara." ucap om Zyan tak ingin berbasa-basi agar semua cepat selesai.
Mama Rima agak bingung melihat om Zyan yang tampak gusar.
"ada apa Zyan? Apa kamu dan Rima bertengkar lagi?" selidik mama Rima.
Om Zyan mengangguk. Mama Rima lalu masuk untuk memanggil suaminya.
Setelah mereka duduk bertiga di ruang tamu. Om Zyan mulai bicara.
"sebelumnya saya minta maaf pa, ma. Mungkin ini bukan berita yang bagus. Tapi saya harap papa mama mengerti dan bisa memahami. "
"bicara saja langsung Zyan, jangan sungkan." potong papa Rima.
Om Zyan menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Apapun reaksi mereka setelah ini, paling tidak dia sudah berani mengambil langkah, batin om Zyan.
"saya tidak bisa meneruskan hubungan saya dengan rima, pa, ma. "
" tapi kenapa Zyan? Kalian sudah hampir menikah." tanya mama Rima kaget.
"biarkan Zyan bicara dulu ma. "potong papa Rima.
" dari awal kita memang tidak cocok ma, pa. Setiap pertemuan hanya di isi dengan pertengkaran. Bagaimana jadinya kalo kita menikah nanti? Saya mengaku salah. Saya bukan laki-laki baik untuk Rima. Saya ingin punya hubungan yang normal. Saya tidak merasakan itu dengan Rima. Ada saja yang membuat kita bertengkar. Jauh dari kata bahagia. Hanya bentuk rasa tanggung jawab dari apa yang sudah papa mama lakukan untuk keluarga saya dulu." om Zyan menjelaskan duduk permasalahannya.
"Bohong pa, ma! Zyan selingkuh! Dia punya wanita lain ma!" tiba-tiba tante rima datang dan langsung berteriak.
"Rima jaga kelakuanmu! " ucap mamanya, kaget melihat kelakuan anaknya.
"Benar itu Zyan?" tanya papa, matanya menatap tajam tepat di manik mata om Zyan.
"iya pa, Rima benar, saya telah berselingkuh."jawab om Zyan pasrah.
"kenapa tidak kamu putuskan saja hubunganmu dengan wanita itu? Anggap saja ini hanya masalah kecil dan kalian akan kembali lagi, dan secepatnya menikah. " ucap papa Rima.
"saya tidak bisa pa, maaf. Saya mencintai wanita itu. Karena Rima tidak pernah punya waktu untuk saya. Rima lebih mencintai pekerjaannya pa, ma." jelas om Zyan.
Lalu om Zyan bicara dari hati ke hati dengan papa Rima. Awalnya papa Rima kekeh untuk mempertahankan hubungan anaknya. Tapi setelah dijelaskan panjang lebar oleh om Zyan, akhirnya papa Rima pasrah. Karena memang sudah tak bisa dipertahankan lagi. Papa Rima tidak ingin anaknya suatu saat nanti akan menjadi janda jika hubungan ini diteruskan.
Tante Rima menangis dan berteriak-teriak memaki om Zyan. Mamanya berusaha menenangkan. Orang tuanya agak kaget juga melihat anaknya jika sedang marah. Padahal itu yang sering dilakukan tante Rima setiap kali bertengkar dengan om Zyan.
Poor om Zyan.. Sini aku peluk 🙊😸
Om Zyan pamit dari hadapan mereka. Ada sedikit kelegaan karena 1 masalah selesai. Sekarang tinggal memikirkan orang tua Clara. Kalau kelurga om Zyan mungkin tidak akan keberatan dengan adanya Clara menjadi bagian dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om
General FictionClara, gadis berusia 17 tahun, masih Sma. Naksir berat sama om Zyan. Pengusaha muda, ganteng, tajir, berusia 35 tahun dan sudah punya tunangan " aku gak takut, sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung, yang udah married aja bisa ketikung...