Siang ini Clara dijemput om Zyan di sekolahnya. Mereka akan langsung menuju dokter kandungan. Clara sedang berganti baju di kamar mandi sekolah.
"om akan tanggung jawab kan? "Vicky menatap om Zyan dengan garang.
" iya vic, tenang aja, aku gak akan ninggalin Clara. "jawabnya tegas.
"trus tante rima gimana? Tanya Vicky lagi, udah mirip reserse tampangnya.
" nanti sore aku pulang, tapi ke jakarta dulu untuk bertemu Rima. Aku akan selesaikan segera. Toh aku sama Rima juga sedang bersitegang dari sebulan yang lalu. Aku sudah pernah meminta untuk membatalkan pertunangan ini, dan dia marah besar. Besok adalah keputusan final."jelas om Zyan panjang lebar.
"om sih, udah tau punya tunangan, masih ngegebet temen Vicky. "omel Vicky.
" kamu tau kan aku sama Rima karena perjodohan, dan hutang budi di masa lalu. Padahal mamaku tidak begitu sreg dengan Rima,tapi tak bisa berbuat apa-apa."
"dulu sebelum bertemu Clara mungkin aku terlalu pasrah vic dengan keadaan. Menerima demi baktiku pada orang tua. Tapi takdir berkata lain bukan. Apalagi sekarang ada yang hidup di tubuh Clara, aku pasti akan memperjuangkannya. " om Zyan menjelaskan dengan sangat mantab.
" aku percaya sama om, aku juga akan bantu sebisaku om. " ucap Vicky menyemangati om Zyan.
" makasih ya Vic, aku sangat mencintai Clara. "lanjut om Zyan.
Vicky mengangguk tersenyum.
Clara dan om Zyan berpamitan pada Vicky. Lalu mereka menuju ke tempat praktek dokter kandungan.
Setelah beramah tamah sejenak, dokter lalu mulai memeriksa Clara. Perut Clara di usg, terlihat kantong rahimnya dan bulatan kecil yang merupakan embrio bakal calon bayi mereka.
" kandungannya bagus, tapi tetap harus berhati-hati ya, karena usia istri anda masih sangat muda. Hamil di usia ini sedikit riskan. Tapi bukan berarti tidak bisa dijaga. Yang penting lakukan semua petunjuk dokter, gak boleh stres, makan makanan yang menunjang nutrisi untuk ibu dan bayinya. " dokter menjelaskan dengan gamblang kepada Clara dan om Zyan.
"baik dok, terimakasih banyak, kami permisi dulu." pamit om Zyan.
Setelah itu om Zyan mengantar Clara pulang.
"kamu dengar kan apa kata dokter tadi. Jangan terlalu banyak mikir. Fokus saja pada kesehatanmu juga sekolahmu. Saya akan selesaikan satu persatu masalah ini. " om Zyan bicara sambil mengelus rambut Clara.
" iyaa.. Maaf ya om.. Jangan capek-capek juga. Clara juga akan mikirin cara untuk bilang ke papa mama. "ujar Clara lirih.
" hei.. Kamu gak perlu minta maaf sayang, ini sudah resiko kita terutama saya. Saya harusnya melindungi kamu tapi saya malah membawamu ke dalam masalah yang belum semestinya. Kamu masih sangat muda Ra. "sesal om Zyan.
Clara membelai sayang pipi om Zyan.
"kamu gak boleh sedih Ra, babynya biar gak kebawa sedih. Dia harus sehat di dalam sana. Ucap om Zyan lembut.
Sepanjang perjalanan mereka berdua lebih banyak diam. Merenungi kesalahan yang sudah mereka perbuat hingga akhirnya seperti ini.
Sesampainya di rumah Clara, om Zyan hanya mampir sebentar untuk berpamitan pada mama.
"kok buru-buru nak Zyan? Gak makan malam dulu bareng sama kita?" tanya mama.
"sebenarnya ingin bu, tapi saya harus ke bandara sekarang, mungkin next time pas saya pulang kesini lagi. Terimakasih atas tawaranya. " jawab om Zyan sopan.
"sayang sekali,tapi mau gimana lagi, tapi lain kali disempatkan ya." ucap mama.
"baik bu, pasti. "om Zyan menjawab mantab. Lalu pamit pulang.
" Clara anter om Zyan ke depan dulu ya ma. "ucap Clara.
Mama mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.
"saya pulang ya Ra, kamu baik-baik ya,kalo ada apa-apa langsung kabari saya ya. Ucap om Zyan.
" iya om, tenang aja. " jawb Clara.
" baby.. Jangan nakal ya, jangan bikin mommy kamu susah oke. "om Zyan berkata lembut sambil mengusap perut Clara.
" om.. Nanti ketauan mama iih.. Dasar. " omel Clara.
" sama aja, cepat atau lambat mereka akan tau Ra. Pamit ya, minggu depan saya usahakan pulang, semoga satu masalah bisa selesai. Bye Ra, I love you. " pamit om Zyan.
" by daddy.. I love you too.. Take care yaa. "Clara melambaikan tangannya.
" kamu memanggilku seperti itu jadi berat rasanya meninggalkanmu Ra. " ucap om Zyan.
" hahaha.. Udah sana, nanti ketinggalan pesawat. " usir Clara.
Om Zyan kemudian menjalankan mobilnya dan berlalu dari hadapan Clara.
Saat makan malam dengan mama dan papa." kamu pacaran ya sama Zyan? Tanya mama tiba-tiba.
Clara tersedak lalu cepat-cepat meraih minumannya.
"pelan-pelan dong Ra kalau makan. " ucap mama tanpa dosa, padahal yang membuat tersedak kan kata-kata mama tadi.
" mama sih ngagetin aja, tiba-tiba nanya begitu. " sungut Clara.
"kalo iya juga gak papa, mama suka sama dia, sopan, baik." lanjut mama.
Clara hanya diam saja, dia tidak berani membayangkan reaksi kedua orang tuanya bahwa dia tidak hanya pacaran, tapi malah udah hamil anak om Zyan.
"Zyan bisnis apa sayang? Kok sering bolak-balik. "tanya papa. Kalau sudah begini repot nih urusannya, batin Clara.
" om Zyan punya lounge di sini pa, Maximum, papa tau kan? Terus di Bandung dia mengelola perusahaan milik almarhum papanya pa, bidang agrobisnis. "jelas Clara bangga.
" usia dia memangnya berapa kok kamu manggil dia om terus?tanya papa lagi.
Deg. Jantung Clara berdetak lebih cepat.
"sekitar 35 tahun pa."jawab Clara lirih.
"lagian dia kan omnya Vicky, pa, jadi Clara kebawa juga manggilnya."lanjut Clara cepat, sebelum papanya mikir yang lain.
"tapi dia gagah ya Ra, masih terlihat kaya anak kuliahan." wow mama memuji-muji om Zyan.
"kamu suka sama dia? "tanya papa langsung jleb.
Clara diam saja, dia takut menjawab. Takut tak sesuai sama yang dimaui papanya.
"papa sih gak melarang kamu dekat dengan siapa aja, yang penting fokus dulu pada sekolahmu." lanjut papa.
Fiuh, ada sedikit kelegaan di hati Clara. Setidaknya mereka tidak mempermasalahkan perbedaan usia yang jauh. Walau ada masalah yang lebih besar lagi daripada ini.
"kalo dia sedang di Jogja, ajak dia untuk makan disini ya, papa ingin mengenal lebih dekat laki-laki yang bisa membuat anak papa ini suka senyum-senyum sendiri kalo habis dapat telepon dari dia. "ucap papa tanpa ekspresi tapi cukup membuat Clara kaget.
Wajah Clara langsung merah kaya tomat. Asli malu banget, apalagi kalau orang tuanya sendiri yang mergokin.
Mama geleng-geleng kepala sambil tertawa. Semoga semua berjalan tanpa hambatan. Ingin sekali saat ini juga Clara bilang kalau dia sedang mengandung dari laki-laki yang barusan mereka bicarakan ini. Clara sungguh sangat bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om
General FictionClara, gadis berusia 17 tahun, masih Sma. Naksir berat sama om Zyan. Pengusaha muda, ganteng, tajir, berusia 35 tahun dan sudah punya tunangan " aku gak takut, sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung, yang udah married aja bisa ketikung...