Clara janjian sama Vicky malam minggu ini. Sekalian mereka hangout, karena biasanya mereka jalan bareng kalau weekend. Maklum mereka ini jojoba alias jomblo-jomblo bahagia. Eits.. Tapi bukan sembarang jomblo, mereka ini high quality jomblo kalau kata reality show di acara tv jaman dulu. Entah laki-laki seperti apa yang di inginkan mereka. Atau mungkin memang Clara dan Vicky mengincar laki-laki metro seperti om Zyan. Padahal teman sebaya mereka pun banyak yang tak kalah menarik, dan banyak juga yang sudah mengutarakan cintanya pada Clara dan Vicky. Tapi belum ada yang bisa menahklukan para bidadari ini.
Beda dengan Alisa, walau terlihat paling polos, justru dia sudah punya pacar. Pacarnya gak jauh bedalah sama sifatnya. Sang ketua osis di YONAS. Kalau Raya juga sudah punya pacar. Seorang Taruna yang sedang sekolah dinas di Akademi Militer Magelang. Ldr lah ceritanya. Tapi malam ini Raya ada acara keluarga, jadi tidak bisa gabung dengan Clara dan Vicky.
Maximum tampak rame malam ini. Banyak yang berpasangan, banyak juga yang sekedar nongkrong ngopi bersama teman-temannya.
Clara berangkat dengan mobil Vicky. Karena arah ke maximum melewati rumahnya. Jadi mereka memutuskan untuk berangkat bareng.
" om Zyan mana vic? " tanya Clara begitu mereka duduk di salah satu sudut lounge.
" Deuuh, gak sabaran banget si, dia udah disini kok, paling lagi ada urusan di belakang. Tadi aku udah ngabarin kalo mau main kesini. " jelas Vicky.
Tak lama kemudian muncul om Zyan dari arah dapur lounge dan sedang berjalan menuju meja Clara dan Vicky.
" Hai vic, udah lama? " sapa om Zyan sambil tersenyum manis banget,membuat Clara yang melihatnya takjub.
" Barusan kok om, oiya kenalin ini temen Vicky. "lanjut Vicky sambil menyenggol bahu Clara, karena ni anak daritadi bengong ngelihatin om Zyan tanpa berkedip.
Clara gelagapan sambil nyengir. Wah malu-maluin banget ni anak, batin Vicky sambil melotot ke Clara. Clara cuma cengengesan aja.
" hai om. "sapa Clara kemudian.
" hai.. Kamu bukannya yang ketemu di ultahnya Vicky ya, Clara kan? " sapa om Zyan tertawa memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Ada lesung pipi di sebelah kanan ketika om Zyan tersenyum.
" iya om, masih inget yaa. " ucap Clara kegirangan karena om Zyan gak lupa sama wajahnya.
" jelas masih dong, masa wajah cantik begini saya bisa lupa hehehe. " om Zyan gombal juga ternyata ya. Apa gak ingat kalau udah tunangan.
" oiya mau pesan apa, silahkan.. Free buat cewek-cewek cantik. "lanjut om Zyan yang membuat pipi Clara merona seperti tomat. Beda dengan Vicky, kalau Vicky matanya langsung berbinar mendengar kata free. Langsung dia memesan menu yang paling istimewa di lounge ini.
" Clara kamu mau pesan apa, kok malah diem aja, tu Vicky aja udah heboh. " ucap om Zyan sambil menertawai Vicky.
"Clara mau om aja deh yang mesenin, Clara bingung, enak-enak semua." dasar Clara comel,batin Vicky. Ada aja kelakuannya. Rese banget jadi cewek.
Clara nyengir dipelototin Vicky. " ganjen banget sih, yang ada ilfil tar tuh om Zyan." bisik Vicky ke telinga Clara.
Clara menempelkan telunjuk di bibirnya, sambil mengedipkan sebelah matanya. Vicky memutar bola matanya." terserah deh, pokoknya aku gak ikut-ikut. " ucap Vicky nyerah.
" Udah kamu diem aja, tugasmu cuma deketin aku sama om Zyan, selanjutnya urusanku. " Clara berkata dengan bangga, seperti menitah anak buahnya.
Vicky mengejek dengan tampang seolah-olah mau muntah. Lalu mereka berdua menertawakan tingkah masing-masing.
Om Zyan terlihat bingung melihat dua anak gadis ini ketawa ketiwi." kenapa, ada yang salah ya dari saya. "
" enggak kok om, om sih udah perfect. " ucap Clara. Edan bener ini anak.
Om Zyan tertawa. Lalu dia memanggil waiters untuk memberikan catatan pesanan.
Tak lama kemudian waiters datang membawa pesanan. Om Zyan memesankan Clara Vampire kiss. Minuman berwarna merah maroon dibagian bawah lalu diatasnya bening seperti soda karena mengeluarkan gelembung seperti gas lalu diatasnya putih pekat, mungkin susu, dan ditambah es krim berwarna merah darah rasa rasberry. Di pinggir gelas tertancap sebutir cherry merah segar. Minuman yang sexy batin Clara.
" ini spesial buat Clara, sesuai sama kamu malam ini, cantik dan sexy. "goda om Zyan sambil menyerahkan gelas berisi minuman itu kepada Clara.
" hm hm.. Jangan dipuji terus om, tar mobilku gak muat bawa dia karena ngembang kenyang pujian hahaha. "ledek Vicky yang membuat om Zyan tertawa.
" Sial.. Emang aku balon bisa ngembang. " sungut Clara.
Om Zyan tertawa melihat tingkah ponakan dan teman ponakannya ini. Om Zyan tak menampik kalau Clara sangat cantik dan terlihat dewasa ketika tidak berseragam sekolah. Penampilan Clara malam ini padahal cukup simple. Dia hanya mengenakan crop tshirt berwarna putih bertuliskan pull & bear. Lalu dipadukan dengan skinny jeans berwarna blue wash ada aksen belel di beberapa bagiannya. Sepatunya sneackers putih keluaran Gucci. Tas selempang hitam kecil menjadi penambah aksesori. Riasan wajahnya juga tampak natural. Karena tanpa make up pun sepertinya Clara memang sudah cantik,batin om Zyan. Bibirnya sedikit merona efek polesan liptint gradasi yang lagi in sekarang, alisnya terbentuk sempurna. Ada sedikit rona pink blush on di pipinya yang membuat wajahnya tampak cerah. Sangat tidak seperti gadis berusia 17 tahun.
Om Zyan makin terpesona ketika Clara menguncir kuda rambutnya yang panjang. Leher jenjangnya terlihat bebas. Seperti ingin di hadiahi kecupan. Terlihat makin fresh dengan rambut dikuncir kuda seperti itu. Om Zyan seperti gemas ingin merapikan beberapa helai rambut Clara. Tapi om Zyan hanya bisa menelan ludah.
" om.. Bengong aja malahan. " ucap Vicky, om Zyan sedikit kaget.
" eh ngomong apa tadi vic?" tanya om Zyan gelagapan karena ketahuan sedang terpana melihat kecantikan Clara.
" om, Clara boleh maen kesini kapan aja kan? " tanya Clara manja.
" Boleh dong, ini kan tempat umum, datang aja kapan kamu mau, saya kasih diskon member khusus buat kalian. " om Zyan bicara sambil tersenyum. Jangan sering-sering senyum dong om, meleleh nih, batin Clara. :D
Mereka bertiga ngobrol kesana kemari. Membahas berbagai macam. Dari mulai sekolah hingga kegiatan mereka masing-masing. Dan yang paling ditunggu Clara adalah saling bertukar nomor telepon. Gak ada nyerahnya emang gadis itu. Sudah kesengsem sejak pandangan pertama.
" besok om udah balik ke bandung ya? Kalo main sini gak ketemu om lagi deh. "rengek Clara seperti anak yang mau ditinggal ayahnya.
" iyaa.. Saya ke jogja lagi masih bulan depan. Gak papa, kan kita masih bisa chating, teleponan ato video call mungkin. "ucap om Zyan menenangkan Clara.
" ah takut tante itu marah om. " ucap Clara polos.
Om Zyan dan Vicky tertawa melihat Clara. Vicky geleng-geleng kepala melihat tingkah temennya.
" gampang bisa diatur, kalo gitu tunggu saya aja yang hubungi kamu ya. " ucap om Zyan akhirnya.
Clara mengangguk antusias. Kalau sedang merajuk begini dia mirip anak tk yang minta dibelikan balon.
Malam itu Clara happy banget. Padahal cuma ngobrol dan dapat nomornya om Zyan. Sampai Vicky dibuat heran dengan tingkahnya yang absurd gak seperti Clara yang biasanya tomboy gak menye-menye begini.
" lain kali jangan malu-maluin dong nyet. "omel Vicky sewaktu sudah diperjalanan pulang.
" siapa yang malu-maluin, orang om Zyan aja enjoy aja kok. " Clara membela diri.
" dasar nekat, tar kalo ketauan tante rima mampus. " Vicky menakut-nakuti Clara.
" aku gak takut, sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung, yang udah married aja bisa ketikung apalagi yang baru tunangan hahaha. " Clara tertawa puas. Seperti tokoh antagonis dalam sinetron.
"sinting! " maki Vicky ikut tertawa.
Clara tak bisa menghilangkan wajah om Zyan dari pikirannya. Semoga kebawa mimpi, batinnya.
Vicky hanya geleng-geleng melihat sahabatnya yang sudah cinta buta sama om Zyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om
Ficción GeneralClara, gadis berusia 17 tahun, masih Sma. Naksir berat sama om Zyan. Pengusaha muda, ganteng, tajir, berusia 35 tahun dan sudah punya tunangan " aku gak takut, sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung, yang udah married aja bisa ketikung...