Dua bulan telah berlalu pasca kecelakaan itu. Clara masih bolak balik terapi dan kontrol ke rumah sakit. Dia sudah bersekolah walau masih dengan kursi roda, dibantu Vicky. Karena seminggu lagi sudah ujian akhir nasional. Clara sekarang selalu menggunakan topi bila kemana-mana karena rambut Clara habis dicukur untuk keperluan oprasinya dulu. Walau sudah mulai tumbuh tapi masih tidak beraturan.
Hari ini Clara belajar berjalan. Karena dokter bilang, tulang-tulang Clara yang patah sudah mulai kuat kembali. Dengan ditemani om Zyan, Clara bersemangat untuk segera bisa berjalan lagi.
"nanti kalo kamu udah bisa jalan lagi, kita akan merencanakan pernikahan yang kamu inginkan Ra. "ucap om Zyan.
" siaap boz, Clara janji akan semangat latihannya biar cepet bisa jalan lagi trus cepet dikawinin deh sama om." ucap Clara penuh semangat dan canda.
Om Zyan tertawa sambil mencubit hidung Clara.
Clara sudah bisa berjalan sedikit demi sedikit walau masih dibantu kruk. Tapi setidaknya sekarang dia sudah tidak memakai kursi roda lagi.
Perkembangan yang sangat bagus pada fisik Clara. Memorinya tentang kecelakaan itupun sampai sekarang dia masih belum ingat bagaimana awal mulanya dan kemudia terjadi. Jadi dia tidak ingat tante Rimalah penyebabnya.
Tante Rima sempat ditahan polisi, tapi kemudian dilepaskan dengan jaminan dari orang tuanya. Tapi tetap di awasi ekstra karena setelah ditinggal om Zyan dia sedikit mengalami depresi dan bisa melakukan hal-hal diluar kontrol.
Om Zyan lebih berharap bahwa Clara tak akan pernah mengingat lagi kejadian itu.
"kok melamun sih om?"tanya Clara yang melihat om Zyan menatap jauh ke luar jendela rumah sakit.
"ah enggak. Kamu kok masih manggil saya om sih?kita kan udah tunangan? Kaya momong ponakan dong kalo gini. "sungut om Zyan.
"ya habisnya manggil apa dong?mas? iih geli ah." Clara menggidik sendiri mendengar kata itu.
"hahaha.. Masa geli manggil mas. "om Zyan menertawakannya.
"om aja deh.. Kan panggilan sayang."jawab Clara sambil nyengir.
"terus kalo udah nikah juga manggil om gitu?" om Zyan merajuk.
"mm kalo udah nikah panggil daddy aja gimana?"ucap Clara antusias.
"boleh juga."om Zyan manggut-manggut.
"sugar daddy.. Hahahaha... " Clara tertawa.
"dasaar.. Kaya om-om genit yang nyari mahasiswa dong aku nanti." omel om Zyan.
"ya kan emang gitu kenyataannya. Buktinya om maunya sama anak sma 17 tahun bukannya ama tante-tante juga week. "ledek Clara.
Lalu tiba-tiba wajah Clara pias menegang setelah mengucapkan kata tante-tante.
Om Zyan menyadari perubahan mimik wajah Clara." ada apa Ra? Ada yang terasa sakit lagi? "tanya om Zyan sedikit panik.
"tante Rima." ucap Clara lirih.
Om Zyan terkejut mendengar nama yang disebut Clara.
"Clara? Are you okay?"tanya om Zyan lagi sambil mengguncang bahu Clara.
"eh.. ee iya om,Clara baik-baik aja. Cuma kaya keinget sesuatu tentang tante Rima. "jawab Clara sambil masih sedikit mengingat-ingat sesuatu.
"sudah, gak perlu sebut nama itu lagi ok!"perintah om Zyan sedikit tegas.
Clara mengangguk, tapi dia masih bingung. Kenapa mengingat nama tante Rima seperti ada suatu kejadian besar, batin Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om
General FictionClara, gadis berusia 17 tahun, masih Sma. Naksir berat sama om Zyan. Pengusaha muda, ganteng, tajir, berusia 35 tahun dan sudah punya tunangan " aku gak takut, sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung, yang udah married aja bisa ketikung...