Matahari sudah tinggi, ketika Clara membuka matanya. Dia meraih ponselnya,melihat jam berapakah sekarang. Ternyata sudah jam 10 pagi. Clara sama sekali tak mendengar alarm ponselnya berbunyi yang dia set setiap jam 5 pagi. Dia sangat ngantuk karena semalam pulang hingga larut. Apalagi dari siangnya dia sudah pergi bersama Vicky.
Clara turun dari kamarnya untuk menuju dapur. Perutnya lapar, dia ingin mencari sesuatu yang segar untuk mengisi perut.
Pas turun dia seperti mendengar mama dan papa lagi ngobrol sama seseorang. Dia mencoba mengintip siapa gerangan orang itu. Sepertinya Clara mengenal suaranya.
Clara lalu berjalan ke ruang tamu. Dia langsung menutup mukanya pake tangan ketika tau siapa gerangan yang sedang ngobrol bersama orang tuanya.
Belum sempat Clara berbalik arah, mama sudah memanggilnya.
" sayang.. Ngapain disitu. Ini dicari sama teman kamu. Udah nunggu daritadi lo, mama bilang kamu masih tidur, mau mama bangunin gak boleh. "jelas mama berbinar.
Duh mama kalau sudah begini repot nih, om Zyan pinter banget si ngambil hati orang, hatiku aja gak cukup ya, batin Clara.
" Clara malu ma, belom mandi. "teriak Clara yang bersembunyi di dapur.
" maafin Clara ya nak Zyan,maklum kelakuannya masih kaya bocah. " terdengar suara papa.
Oh my God, om Zyan pake pelet apa sih, sampai papanya aja begitu,batin Clara masih dengan bersembunyi.
Clara lalu berlari kembali ke atas untuk mandi. Lima belas menit kemudian dia sudah wangi dan sudah cantik. Kemudian menyusul mama dan papa di ruang tamu untuk menemui om Zyan.
"hai om. Kok gak bilang-bilang sih mau kesini. Kan Clara bisa bangun pagi. "sungutnya.
" sengaja, biar tau wajah kamu pas bangun tidur. "goda om Zyan.
Mama papa meninggalkan mereka berdua agar bisa ngobrol lebih leluasa.
"kok di didepan orang tua kamu, panggil om sih."
"lah terus panggil apa? Mas gitu? ih gelik malah dengernya. " gidik Clara.
" hahaha.. Kamu ini kalo ngelawak emang paling jago. " ledek om Zyan sambil mencubit hidung bangir Clara.
" om kok nekat maen kesini sih. Mana pake baik-baikkin mama papa lagi. Tar kalo disuruh serius kan berabe om. " omel Clara.
" emangnya kenapa? Kan bagusnya memang gitu, masak saya harus jemput kamu di pinggir jalan. "om Zyan masih belum ngeh arah pembicaraan Clara.
" bukan gitu om, tapi kan om Zyan udah bertunangan. " jelas Clara.
Om Zyan menghela nafas." disini adanya kamu, dan saya maunya kamu bukan rima."
Clara diam. Brengsek juga om Zyan, tapi Clara suka, gimana dong,batin Clara.
"Clara.. Semenjak dekat sama kamu, saya tu merasa dibutuhkan. Rima orang yang sangat gila kerja. Kamu tau? Dia hampir gak ada waktu buat saya Ra. " jelas om Zyan frustrasi.
" terus Clara buat pelarian gitu."sungut Clara.
"bukan gitu Clara sayang, saya suka beneran sama kamu, saya siap kalo harus ninggalin Rima. " wajah om Zyan tampak serius.
" trus kenapa masih bertahan sama tante Rima? " tembak Clara.
Om Zyan membelai rambut Clara" gak semudah itu Ra, ini menyangkut keluarga besar. Kamu sabar dulu yaa.
Clara mengangguk, sebenarnya Clara juga belum memikirkan hubungan yang jauh ke depan dengan om Zyan. Toh belum tentu kedua keluarga setuju, walau saat ini hubungan dengan mereka baik-baik saja. Tapi kan mereka tidak tau hubungan yang dijalani Clara dan om Zyan selain Vicky. Mereka taunya Clara dan om Zyan hanya dekat sebagai teman. Orang tua Clara pun mungkin juga akan mempertimbangkan perbedaan usia yang cukup jauh diantara mereka bila benar mereka pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om
General FictionClara, gadis berusia 17 tahun, masih Sma. Naksir berat sama om Zyan. Pengusaha muda, ganteng, tajir, berusia 35 tahun dan sudah punya tunangan " aku gak takut, sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung, yang udah married aja bisa ketikung...