15

8.5K 286 5
                                    

Clara sedang tiduran di sofa ditemani mama. Papa sedang keluar kota untuk urusan pekerjaan.

"ma.. Mama dulu nikah umur berapa?"tanya Clara tiba-tiba.

"24 tahun. Kenapa tiba-tiba tanya begitu?" mama balik bertanya.

"ya nanya aja." jawab Clara.

"kenapa? Kok mama curiga ya? Jangan-jangan anak mama ini kebelet nikah ya, gara-gara pacaran sama om-om. "ledek mama.

" iih mama.. Malah ngeledek. " sungut Clara.

Mama tertawa." ya tumben kamu nanya-nanya soal beginian."

"mmm.. Kalo Clara pengen nikah muda, boleh gak ma?" tanya Clara hati-hati.

"mama si gak ada masalah sebenarnya. Tapi apa kamu siap Ra? Menikah itu bukan sekedar ijab kabul terus sah. Menikah itu harus siap lahir batin. Bukan hanya karena kepengen ato gaya-gayaan. "

"kamu masih muda, banyak yang masih pengen kamu capai nantinya. Kalo udah nikah, kamu gak akan punya banyak waktu melakukan hal yang kamu suka untuk dirimu sendiri." lanjut mama.

"tapi om Zyan umurnya udah banyak ma, kalo tiba-tiba dia ngajak Clara nikah gimana hayo?" Clara mencoba bermain peran. Padahal dia kebat kebit juga, bagaimana kalo mama tau bahwa dia sudah hamil saat ini.

"emang kamu serius sama Zyan?kamu itu masih bau kencur, masih cinta monyet. "ucap mama.

" ya seriuslah ma, masa pacaran sama cowok usia segitu Clara main-main sih. Om Zyan itu kan cari calon istri ma, bukan cari pacar lagi.

Mama tersenyum hangat. "ternyata anak mama udah dewasa ya, mama sih mendukung apa yang terbaik buat kamu, apa yang membuatmu bahagia sayang. Tapi mama ingin kamu mengejar cita-cita mu dulu, puas-puasin dulu masa muda mu." ucap mama bijak.

"kamu ini, lulus sma aja belum udah bahas nikah. Salah gaul sih, pacaran kok sama om-om. "

" mama.. " Clara manyun mama malah tertawa melihat wajah putri semata wayangnya.

Dalam hati Clara merasa berdosa karena telah membohongi kedua orang tuanya. Apakah mama papa akan bahagia jika mereka tau akan memiliki cucu,batinnya.

Tak lama kemudian ponsel Clara berdering. Om Zyan telepon. Clara langsung bangkit dan agak menjauh dari mama. Mama yang melihat tingkah Clara hanya geleng-geleng kepala.

Clara : hallo
Om Zyan : hai sayang, apa kabar? Masih mual-mual?
Clara : cuma tadi pagi aja, sekarang si enggak. Om apa kabar juga?
Om Zyan : ya gini Ra, kangen sama kamu
Clara : gombal
Om Zyan : kok gombal sih, kangen sama mommynya baby
Clara : hehehe Clara juga kangen, cepet pulang dong
Om Zyan : ini lagi di bandara, nanti malam saya kerumah ya.
Clara : serius? Gak capek apa? Katanya minggu depan baru pulang.
Om Zyan : kamu gak senang saya pulang?
Clara : ya seneng, tapi kan om capek pasti, baru kemaren dari sini. Aku kasian liat om.
Om Zyan : iya sayang, ini demi kepentingan kita. Kalo semua sudah beres baru saya bisa tenang, kerja juga enak. Saya mau flight dulu, sampai ketemu nanti malam ya.
Clara : hati-hati om. See u soon.

Kira-kira jam 7 malam om Zyan datang. Clara sudah bilang pada mama papa kalau malam ini om Zyan akan berkunjung. Mama sudah menyiapkan masakan spesial. Ada ayam bakar, ca kangkung, bakmi jawa, puding, buah segar. Wow kaya menyambut tamu agung aja ni,batin Clara.

"selamat malam pak, bu. "sapa om Zyan ketika bertemu papa mama.

" malam, ayo mari silahkan.. Kayanya kita langsung ke meja makan saja ya. Saya sudah lapar hahaha . "sambut papa ramah.

" wah saya jadi merepotkan ini. " ucap om Zyan.

" ah gak repot, kita malah senang jadi lebih rame, biasanya cuma bertiga kalo makan. "mama menambahi.

I Love You OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang