11

10.2K 273 6
                                    

3 bulan berlalu sejak pengalaman pertama Clara make out dengan Om Zyan. Om Zyan tetap om Zyan yang dulu. Tak pernah berubah, justru makin sayang sama Clara.

Hubungan mereka semakin intens. Makin tak terpisahkan. Clara seperti istri yang menantikan suaminya pulang dari luar kota. Mereka sering menghabiskan waktu di vila yang dulu atau om Zyan menyempatkan booking hotel untuk sekedar refresing dari pekerjaan dan tentu saja melepas kangennya pada Clara.

Clara seperti rumah bagi om Zyan. Tempatnya pulang, tempatnya berkeluh kesah, tempatnya merecharge segala kepenatan. Clara selalu menyambutnya penuh cinta walau kadang penuh dengan kekonyolan karena tingkat dan sifat Clara yang jail. Tapi mereka bahagia.

Hubungan om Zyan dengan tante Rima sedikit memudar. Terakhir om Zyan telepon, dia baru saja bertengkar hebat dengan tante Rima.

Tante Rima workaholic. Jarang ada waktu buat om Zyan. Maka tak salah juga jika om Zyan lari ke pelukan Clara.

Om Zyan sebenarnya ingin mengakhiri hubungannya dengan tante Rima. Tapi belum menemukan saat yang tepat. Dulu papa om Zyan pernah berhutang budi pada keluarga tante Rima. Itu salah satu alasan om Zyan belum bisa memutuskan pertunangan itu.

Pagi itu Clara akan berangkat sekolah. Dia turun untuk sarapan pagi bersama orang tuanya. Menu pagi ini nasi goreng spesial buatan mama. Bau harumnya sudah tercium.

Clara menyendokan nasi goreng ke atas piringnya. Baru akan memasukan suapan pertama, tiba-tiba Clara merasa mual. Lalu dia lari ke toilet. Clara memuntahkan isi perutnya. Namun hanya air dan cairan kuning saja yang keluar karena perutnya belum terisi apapun selain air putih.

"Kamu kenapa sayang? Sakit? "tanya mama cemas melihat Clara keluar dari toilet dengan wajah yang pucat.

" masuk angin kayanya ma, agak pusing ni, Clara gak sekolah ya. " lanjut Clara.

" iya sayang, kamu istirahat saja sana, mama akan telepon sekolah kamu. "ucap mama.

Clara kembali ke kamarnya. Dia mengambil ponselnya di dalam tas. Dia memfoto kakinya yang terbungkus selimut dan memperlihatkan sebagian kamarnya. Lalu memposting foto itu di status dengan caption"  akhirnya tumbang juga"

Tak lama kemudian chat dari Vicky, Alisa dan Raya masuk untuk menanyakan kabarnya. Clara membalas singkat, dia memberitahukan kalo sedang sakit. Lalu ada dering telepon masuk. Om zyan.

Clara : hallo
Om Zyan : Clara, kamu baik-baik aja?
Clara : iyaa.. Cuma sedikit pusing dan mual tadi.
Om Zyan : jangan banyak pikiran sayang, bentar lagi kamu ujian nasional. Fokus saja pada sekolahmu.
Clara : iya om bawel. 

Terdengar tawa om Zyan. Renyah seperti biskuit.

Clara : Clara kangen om.
Om Zyan : bukannya baru 3 hari yang lalu saya tinggal.
Clara : tapi Clara kangen, pengen ketemu.
Om Zyan : sabar, secepatnya saya pulang yaa. Sekarang kamu istirahat, jangan lupa makan biar cepet sehat lagi.
Clara : iya om.. Clara tidur dulu ya, pusing banget ni
Om Zyan : ok sayang, bye. I love you.
Clara : bye. I love you too om.

Sorenya Clara merasa sudah sehat kembali. Sehabis mandi dia keluar kamar menuju ruang tengah. Clara celingak-celinguk mencari mamanya. Ternyata sedang di dapur memberikan instruksi layaknya chef handal kepada bibik.

Clara memilih menonton tv. Tiba-tiba dia membaui aroma tumisan bawang putih lagi. Lalu perutnya terasa mual. Dia buru-buru masuk ke kamar mandi. Mama melihat Clara buru-buru ke kamar mandi dengan menutup mulutnya.

"Clara, kamu kenapa sayang? " tanya mama dibalik pintu kamar mandi.

" Clara gak papa ma, cuma mual aja, mungkin masih kurang sehat ma. "jawab Clara dari dalam kamar mandi.

Tak lama kemudian Clara keluar dari kamar mandi, wajahnya kembali pucat.

" ke dokter aja yuk. "ajak mama.

" gak usah ma, palingan kecapekan aja. "tolak Clara." Clara ke kamar dulu ya ma, kayanya mau baringan aja, daritadi gak enak ni badannya. "

" kalo kenapa-kenapa bilang mama ya. " ucap mama sambil merapikan rambut Clara.

Clara mengangguk, lalu beranjak ke kamarnya lagi.

Clara duduk di meja riasnya. Tak sengaja matanya melihat bungkus pembalut. Lalu dia sedikit terhenyak. Tanggal berapa sekarang? Batinnya.

Clara meraih ponselnya untuk melihat kalender. Clara menutup mulutnya tak percaya. Harusnya dia sudah menstruasi dari seminggu yang lalu. Semoga hanya karena stres aja, batinnya menenangkan dirinya sendiri.

Clara bergegas turun untuk menuju minimarket dekat rumahnya.

"mau kemana Ra? Kamu kan masih sakit, kok malah mau pergi sih. " omel mama ketika melihat Clara akan keluar rumah.

" cuma mau ke minimarket sebentar ma, ada yang mau dibeli. "Clara menjawab sambil meraih kunci motor.

Setelah sampai di minimarket, Clara celingukan, takut ada yang kenal sama dia. Dia lalu mengambil sebuah tespack kehamilan dan dibawanya ke kasir.

Fuh.. Lega, untung mbak kasirnya gak melihat Clara dengan pandangan yang gimana gitu. Mungkin wajah Clara udah pantes kali kalau dikira sudah menikah. Tua dong brarti dia mukanya:D

Sesampainya di rumah Clara buru-buru masuk ke kamarnya. Lalu ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Clara melihat tespack itu dengan was-was. Semoga garis satu, doanya. Padahal bulan kemarin dia baru aja nonton film yang berbau begini, eh sekarang malah ngalamin pake tespack sendiri.

Clara pucat pasi. 2 garis merah terlihat sangat jelas di tespack itu. Yang artinya dia hamil. Hamil anak om Zyan.

Clara segera meraih ponselnya sebelum menyimpan tespack itu agar tidak ketauan mama ato orang rumah lainnya.

Dia mendial kontak Vicky.

Vicky : hallo Ra
Clara : vic gawaatt
Vicky : gawat kenapa
Clara : eeemm.. Aku..
Vicky : kenapa? Jangan bikin cemas ah kamu nih. Kamu udah sehat? Kamu gak kenapa-kenapa kan Ra?

Haduuuh ni bocah belum diceritain aja udah panik begini, gimana kalau tau Clara hamil.

Vicky : Clara!!! Jangan bercanda deh.
Clara : aku.. Aku hamil Vic.
Vicky : apaaaa??!!! Hamiilll????!!
Clara : aduh aku gak budek vic, jangan kenceng-kenceng dong, tar ada yang denger lagi di situ.
Vicky :anak om Zyan?
Clara : ya iyalah, anak sapa lagi?
Vicky : sejak kapan? Kok kamu gak cerita?
Clara : maafin aku vic.
Vicky : edan kamu tuh, kok sampe bisa hamil sih? Emang gak pake kondom?
Clara : enggak pake vic, perasaan aku udah ngitung masa suburku tapi ternyata meleset. gimana dong ini sekarang?
Vicky : bilang om Zyan lah, dia harus tanggung jawab. Siapa aja yang tau soal ini?
Clara : cuma kamu vic.
Vicky : baguslah kalo gitu, bentar lagi kita udah ujian kelulusan, jangan sampai ada yang tau soal ini dulu. Sayang Ra, bentar lagi lulus. Kamu ini iiih.. Gemes deeh kok bisa gitu lo.

Clara hanya mendengarkan Vicky ceramah dari A-Z. Pikirannya kemana-mana, apa yang akan dikatakannya pada papa mama. Setau mereka om Zyan hanya sebatas teman saja. Papa mama juga tau kalo om Zyan udah bertunangan. Ya Tuhan, bodoh sekali aku, batin Clara.

Sebenarnya jauh di lubuk hati Clara dia bahagia, ada benih cinta om Zyan di rahimnya. Itu artinya dia bisa memiliki om Zyan sepenuhnya. Tapi yang harus dipikirkan sekarang, gimana ngomongnya ke mama papa, juga keluarga om Zyan. Clara menutupi wajahnya dengan bantal. Frustrasi.

I Love You OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang