10

11.2K 318 10
                                    

Clara dan om Zyan menjalani selingkuh ldr an. Rugi gak sih sebenernya? Udah selingkuh,ldr pula. :D

Tapi namanya udah terlanjur cinta mau apa juga dijabanin aja.

Setiap dua minggu sekali om Zyan pulang ke Jogja untuk melepas rindu pada mamanya juga Clara.

" tante Clara ngelamun aja sih. " goda Vicky

"sialan, ngagetin aja sih." omel Clara.

"Nglamunin apa sih? "

" bingung nih, pengen putus aja deh kayanya sama om Zyan. " curhat Clara.

" laah tumben waras. " Vicky masih meledek Clara, padahal sahabatnya ini sedang dilanda gundah gulana.

" seriuuuus vic, mau sampai kapan coba? Om Zyan aja masih sama tante Rima. Kalo mereka jadi nikah trus nasibku gimana?" rengek Clara.

"ya ngomong aja sama om Zyan, maunya kamu gimana, lagian kamu juga sih, dari awal udah tau begitu masih juga diterusin.

"ya namanya cinta gimana dong, kamu belom ngrasain sih, jangan-jangan kamu lesbi ya. "cerocos Clara.

"mulut belom pernah makan bangku." omel Vicky.

"hahaha.. Habisnya rese sih, ada orang lagi galau bukannya dihibur. " Clara ikutan ngomel walau sambil tertawa.

" hari ini om Zyan datang kan, aku pulang ah, males liat orang pacaran gak jelas. " Vicky masih getol menggoda Clara.

" pulang sono, dasar ponakan durhaka. "

Vicky tertawa puas melihat Clara ngomel-ngomel. Lalu dia bergegas pulang.

Sorenya om Zyan datang ke rumah Clara. Seperti biasa ngapel. Dengan setelan kasual membuat om Zyan tampak seperti anak kuliahan.

" om, Clara mau ngomong. " ketika mereka sedang dinner di salah satu cafe.

" daritadi juga ngomong kan."

"ini ngomong serius om."

Om Zyan memandang Clara bingung. " ya udah saya dengerin."

"Clara mau putus. "

Om Zyan tersedak minumannya." are you kidding me? "

Clara menggeleng, tangannya sibuk meremas-meras bajunya.

" kenapa Ra?"

"Clara bingung om."

"bingung kenapa?" bilang dong kalo kamu lagi ada masalah. Jangan dipendam sendiri."

"om serius gak sih sebenernya sama Clara?"

"ya serius dong, kalo engga kenapa saya mau bela-belain bolak balik Bandung - Jogja gini. "

Om Zyan tampak sedikit kalut. Gak nyangka aja tiba-tiba Clara minta putus.

" Clara cuma gak mau buang-buang waktu om. "

" maksudmu apa Ra? Saya gak ngerti."

"Clara gak mau gini terus kalo pada akhirnya nanti om bakalan nikah sama orang lain."

Oh soal itu, batin om Zyan. Om Zyan diam saja, dia memberi kesempatan buat Clara mengungkapkan isi hatinya.

"Clara sayang sama om, tapi kalo akhirnya cuma ditinggal nikah sama orang lain mending Clara pacaran sama yang seumuran Clara."

"oh gitu, jadi kamu udah punya yang lain?" om Zyan sedikit terpancing.

"bukan gitu om, Clara gak ada yang lain, tapi om yang ada yang lain. Dan itu udah paten, om bakal nikah sama dia."

Clara sudah hampir menangis. Tapi di urungkannya. Dia masih sadar ini di tempat umum.

"Clara mau pulang om. "

Om Zyan menghela nafas." oke Ra, maafin saya ya."

Om Zyan melajukan mobilnya ke arah utara Jogja. Air mata Clara sudah tak terbendung lagi. Om Zyan merasa frustasi juga. Dia merasa sangat bersalah melihat Clara sampai menangis. Padahal sebelum-sebelumnya Clara selalu ceria, percaya diri,lucu dan penuh kekonyolan.

Mereka sampai di sebuah bangunan seperti vila. Om Zyan membukakan pintu untuk Clara. Lalu menuntun Clara turun dari mobil.

Om Zyan membelai rambut Clara, menyelipkannya di belakang telinga Clara. Lalu dipeluknya gadis itu. Clara membenamkan diri di pelukan om Zyan.

Mereka lalu masuk ke vila itu.

"Clara.. Maafin saya. Saya akan menyelesaikan semuanya segera. " om Zyan berusaha menenangkan Clara.

" lebih baik Clara yang mundur om, kasian tante Rima. "ucap Clara lirih.

" saya sayang kamu Ra, please kasih saya waktu menyelesaikan semuanya. "rajuk om Zyan.

" om, yang jahat itu Clara, bukan tante Rima, Clara yang udah ngerebut om dari dia. Bahkan sampai sekarang tante Rima gak tau soal kita. Harusnya Clara yang mundur. "

"Clara stop! Jangan katakan itu lagi oke.

Om Zyan meraih Clara dalam dekapannya. Memeluknya erat.

Om Zyan menyadari dirinya adalah laki-laki brengsek. Menginginkan Clara namun tak berani mengambil keputusan siapa yang akan dia pertahankan.

Rasa cintanya kini lebih besar pada Clara, namun tak semudah membalikkan telapak tangan untuk menyudahi hubungannya dengan Rima.

Om Zyan meraih wajah Clara. Ditangkupnya wajah cantik itu dalam tangannya. Mengecup lembut bibir Clara. Berusaha meyakinkannya.

" I love you om." ucap Clara disela tangisnya.

"I love you too sayang." balas om Zyan.

Diluar sepertinya gerimis. Semakin menambah syahdu suasana. Mereka menghabiskan waktu bersama hingga malam tiba.

Om Zyan melumat bibir Clara. Clarapun membalasnya. Mereka seperti ingin menekankan bahwa mereka saling memiliki satu sama lain. Tangan om Zyan mulai membelai leher Clara lalu semakin turun ke arah gundukan kenyal milik Clara.

Diremasnya perlahan. Om Zyan mendesah. Karena payudara Clara jelas masih sangat kencang dan kenyal. Apalagi Clara baru berusia 17 tahun, usia yang sangat ranum. Clara ikut mendesah menikmati remasan tangan om Zyan di payudaranya.

Om Zyan membuka perlahan melucuti pakaian Clara. Sehingga Clara hanya mengenakan bra berwarna hitamnya saja. Om Zyan terkesiap. Walau masih sma Clara memiliki volume payudara yang bisa dibilang wow. Dikecupnya payudara Clara yang tersembul dibalik bra. Lalu tangan om Zyan membuka kaitannya. Kini kedua bukit kenyal milik Clara terbebas dari himpitan bra. Bentuknya sempurna dengan pucuknya yang berwarna pink.

Om Zyan memegang bagian pucuknya dan memainkannya. Clara semakin keras desahannya. Tubuhnya menggelinjang kepalanya terangkat kebelakang. Jemarinya meremas bahkan menjambak rambut om Zyan.

Om Zyan membuka bajunya. Clara terkesima melihat perut om Zyan yang sixpack. Sungguh om Zyan sangat menjaga kebugaran tubuhnya. Pasti rajin fitnes nih, batin Clara.

Dengan lembut om Zyan membuka celana Clara. Mereka saling berpelukan dan berpagut. Pakaian mereka sudah berserakan dilantai.

Clara merintih. "sakit om."

"maaf sayang, kamu masih virgin ternyata. "om Zyan terkesima dan merasa senang karena dia yang pertama untuk Clara.

"om nih, emang Clara cewek apaan." omel Clara disela desahan dan rintihan.

"hahaha.. Okee.. Tahan ya sayang, mungkin sedikit sakit, saya akan pelan-pelan. Kamu ikuti saja ritmenya ok. "om Zyan mulai bergerak perlahan dengan intens.

Clara mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa. Matanya terpejam, dia gigit bibirnya ketika om Zyan mulai mempercepat gerakannya.

Keduanya pun mencapai klimaks bersamaan.

"maafin saya Clara. Saya gak bisa menahan rasa ini. "ucap om Zyan.

" Clara bahagia kok om, Clara senang om jadi yang pertama buat Clara.

Om Zyan meraih tubuh Clara dalam dekapannya dibalik selimut. Malam itu hal yang paling berharga dalam diri Clara sudah diserahkan sepenuhnya pada om Zyan.

I Love You OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang