[Part 41]

102K 2.4K 94
                                    

"LISAAA!!!"

Pekikkan itu membuat Lisa yang tengah membenarkan letak gaunnya di ruang tunggu pegantin terkejut. Perempuan berambut blonde tersebut tampak begitu cantik dengan make up tipis yang dipoles ke wajahnya. Gaun pengantin yang ia kenakan terlihat sederhana. Namun, masih tetap menawan.

Ia dan Migu mengadakan pesta pernikahan di salah satu ball room di hotel terbesar Jakarta. Sebenarnya tamu undangan mereka tak banyak—mengingat pernikahan keduanya agak dicap 'aneh' karena mereka berstatus sebagai saudara, tapi menurut Migu, mereka masih harus melangsungkan acara ini dengan meriah—karena pernikahan hanya sekali seumur hidup.

 Sebenarnya tamu undangan mereka tak banyak—mengingat pernikahan keduanya agak dicap 'aneh' karena mereka berstatus sebagai saudara, tapi menurut Migu, mereka masih harus melangsungkan acara ini dengan meriah—karena pernikahan hanya sekali seumur ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan berhiaskan flower crown di kepalanya, hari ini Lisa benar-benar mirip dengan bidadari yang turun dari kayangan. Setelah dua tahun berdebat soal pernikahan dan menjalani pengobatan demi penyembuhan kaki Migu, akhirnya mereka mendapat jalan untuk menikah.

Sebenarnya, Lisa ingin berhenti kuliah karena waktu itu ia hamil dan masa kuliahnya masih setahun lagi. Namun, Migu melarang keras hal tersebut. Jadilah Lisa tetap melanjutkan pendidikannya.

Jangan tanyakan bagaimana gosip yang beredar. Hoaks tentang penangkapan Allard saja sudah cukup parah bagi Lisa, apalagi mengenai dirinya yang hamil di luar nikah. Beberapa memberikannya julukkan yang tak pantas untuk didengar, seperti 'wanita murahan' atau 'wanita yang bisa dipakai', tapi Lisa tak peduli. Dia juga tak menceritakan hal ini pada Migu karena takut lelaki itu cemas—padahal dia harus fokus berobat.

"Lisaaaaa! Sialan, aku kaget banget waktu tahu kau mau nikah!" Rose datang dengan napas yang tersengal. Beberapa staff yang bertugas untuk mendandani Lisa tampak bingung karena Rose berlarian. Lisa sudah menceritakan segalanya pada Rose tiga tahun yang lalu, tapi memang ... pernikahannya ini bisa dibilang mendadak.

Ketika ia dan Migu mendapat restu setelah berjuang sekian lama seminggu yang lalu, mereka langsung menyiapkan segalanya. Keduanya jadi begitu sibuk, apalagi sekarang ada Lami yang harus mereka pedulikan.

"Kenapa kaget?" Lisa tertawa pelan. Dia duduk di kursi yang sudah disediakan untuknya. Ia menggunakan heels tinggi yang membuat kakinya tampak indah. "Kau kan tahu aku sudah punya anak, jadi wajar dong kalo aku nikah."

"Tapi kan gak tiba-tiba kali, Lis. Jantungku berdebar kemarin pas nerima undangan." Rose menggerutu. Dia mengamati Lisa sejenak, lalu pandangannya berubah jadi terpukau. "Gaun dan make up-mu cantik! Aku suka."

"Kan memang undangan baru disebar dua hari yang lalu." Lisa tertawa kecil, pernikahan ia dan Migu memang terkesan terburu-buru. Itu karena keduanya takut orang tua mereka kembali berubah pikiran dalam memberi restu. "Mungkin kau baru keliatan kemarin."

"Iyalah, aku kan sekarang ambil S2. Sibuk, tau. Kau harusnya telepon aku. Kalo aku gak lihat undangan itu, bisa-bisa aku gak datang ke pestamu." Rose mendengkus pelan.

"Aku juga sibuk, tau. Jadi Mama itu gak mudah. 24 jam aku ngabisin waktu sama Lami, bermesraan sama Migu pun sulit." Lisa mengerucutkan bibir. "Tapi kami berencana nambah anak lagi sih, nanti."

Lisa's Stepbrother [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang