20 | Something Strange / pt. 3

23.6K 945 209
                                    

Taehyung menatap manik Lisa dengan intens, menelisik sejauh mana gadis itu mengungkapkan pernyataan yang baru saja membuatnya terenyuh.

"Kenapa begitu?" Tanya Taehyung, sembari mendekap Lisa kedalam rengkuhannya dan menggenggam tangan Lisa.

Masih menatap manik sang gadis yang juga tengah menatapnya, namun detik kemudian menunduk dalam.

"Aku~ tidak tau oppa." Ujar Lisa pelan.

Taehyung menggelengkan pelan kepalanya sembari menarik dagu Lisa untuk kembali mendongak menatapnya.

"Kau tau, kau tak pandai membohongi ku kan?" Tanya Taehyung.

Pertanyaan yang membuat Lisa menjilat bibir bawahnya sembari mengerjapkan kelopak matanya.

"Entahlah oppa. Aku rasa~ kau masih lebih baik dari Sehun-oppa."

Taehyung terdiam, menunggu hingga Lisa menyelesaikan perkataannya.

"Aku~ a-aku kemarin, waktu Sehun-oppa mengunjungiku, dia pulang lebih dulu. Walaupun aku menahannya. Dan~ aku, melihat semuanya."

"Aku sebenarnya lelah, karena~ dia tidak pernah menunjukkan sifat menentangnya. Dia tau kalau kau selalu menghubungiku, dia tau kalau kau juga selalu memperhatikanku dengan berlebihan hingga melewati batas, dia tau semuanya. Tapi~ dia tidak pernah sedikitpun merasa, cemburu. Semua terlihat seolah baik-baik saja. Dia tidak pernah memperlihatkannya dan aku bingung."

Lisa kini menangkup wajah Taehyung dan mendekatkan ke arah wajahnya.

"Aku bingung, apa benar dia mencintaiku atau tidak." Lanjutnya.

"Kenapa tidak coba menanyakan langsung padanya?"

"Untuk apa?" Tanya Lisa, menatap Taehyung dengan senyum kecut.

Membuat Taehyung kini menautkan kedua alisnya bingung.

"Untuk apa aku harus kembali menanyakan padanya? Jika kemarin dia bisa mencium sahabat ku sendiri oppa?"

°°

"Bagaimana jika Taehyung kembali dan melihatku disini?" Tanya Sehun yang kini berbalik menatap Rose.

"Oppa tenang saja. Aku memintanya untuk membelikan aku eungh~ pembalut. Jadi, mungkin dia akan lama." Ujar Rose.

Sehun menghela nafas, setidaknya keadaan kali ini tidak terlalu mendesaknya.

"Kau mau anak ini tidak di gugurkan kan? Kau mau karir mu tetap berlangsung meskipun kehadiran anak ini kan?" Tanya Sehun tiba-tiba.

Rose mengembangkan senyum cerahnya dan segera melingkarkan lengannya pada lengan Sehun.

"Oppa serius? Oppa mau tanggung jawab?"

°°

"Tidak mungkin Lisa, bukankah kau sendiri yang bilang kalau Rose adalah satu-satu nya penghubung hubungan kalian? Maksudku, kau dan Sehun?" Tanya Taehyung.

"Tapi oppa, aku lihat dengan jelas. Waktu itu, hari dimana hari terakhirku mengikuti shooting, Sehun-oppa datang umtuk mengunjungi ku, kami bertengkar, waktu itu kau juga datang untuk memanggilku kembali melakukan perekaman. Tapi waktu itu dia memintamu untuk kembali duluan."

"Setelah kau pergi, dia juga tiba-tiba pamit untuk pulang begitu saja. Aku memang sempat mendiamkannya dan membiarkannya untuk menenangkan diri, tetapi entah kenapa~ aku merasa ada yang aneh padanya hingga aku mengikutinya."

"Oppa~ dia tidak pulang begitu saja. Dia bertemu dengan Rose, oppa. Mereka berpelukan, dan itu terlihat sangat erat. Aku juga bisa melihatnya bagaimana caranya mengkhawatirkan Rose padahal Rose terlihat sangat sehat. Dan~ ketika dia memutuskan untuk pergi, aku sempat melihatnya dengan jelas, ia mencium gadis itu oppa." Jelas Lisa dengan manik yang mulai berkaca-kaca.

Taehyung masih terdiam, mencerna setiap perkataan Lisa.

"Kau yakin itu Rose?"

"Oppa~"

"Tenang Lisa. Begini saja, untuk membuktikannya, kau ajak saja dia besok untuk berkunjung ke lokasi shooting. Kebetulan besok adalah perekaman untuk episode terakhir. Jadi kemungkinan, para staff dan kru yang lainnya akan pulang lebih dulu. Nah~ saat itu, aku akan meminta yang lainnya untuk membantu, bagaimana?"

Lisa terdiam. Menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya perlahan.

"Itupun kalau dia bisa datang oppa." Jawab Lisa pasrah.

"Maksud kamu?" Tanya Taehyung.

"Entahlah, sejak kami bertengkar hebat dan aku memutuskan untuk berhenti mengikuti reality itu, aku jadi susah mengajaknya untuk meluangkan waktunya menemani ku. Ada saja alasan yang di buat agar kami tak menghabiskan waktu bersama."

"Pokoknya kau harus membujuknya. Bagaimana pun caranya Lisa. Ini semua demi kau juga." Ujar Taehyung yang membuat Lisa menatapnya hingga menganggukkan kepalanya.

°°

"Rose~ kau sudah tidur?" Tanya Taehyung sembari berjalan mendekati ranjang milik Rose.

Rose sedikit menggeliat dibalik selimutnya, kemudian menyingkapnya hingga setengah tubuhnya terlihat.

Ia tersenyum manis.

"Eungh~ V-oppa, kau sudah datang? Lama sekali aku menunggumu." Ujar Rose kemudian beranjak dari ranjangnya dan berdiri tepat di hadapan Taehyung yang kini menyodorkan kantong belanjaannya pada Rose.

"Terima kasih oppa." Ujar Rose sekali lagi.

Taehyung mengangguk, kemudian maniknya bergulir menatap penampilan Rose dari bawah hingga ke atas.

Penampilan yang begitu mencolok dan berbeda sesaat sebelum ia pergi meninggalkan gadis itu untuk ke mini market.

"Sejak kapan kau memakai itu?" Tanya Taehyung sambil menatap tubuh Rose yang hanya di balut lingerie hitam yang sedikit transparan.

Rose menundukkan kepalanya, ikut menatap tubuhnya.

"Baru saja." Jawab Rose sambil tersenyum dan melepaskan kunciran rambutnya, membuat rambutnya jatuh terurai.

Tak bisa di pungkiri, Taehyung yang melihatnya hanya bisa menelan salivanya dan menahan nafasnya sejenak.

Ia lalu membuka jaket yang sedari tadi di kenakannya kemudian memakaikannya pada bahu Rose.

"Kau tidak boleh berpenampilan seperti ini, tidak baik. Ada Hoseok dan Jimin disini, bagaimana kalau mereka melihatmu seperti ini?" Tanya Taehyung.

"Oppa mengkhawatirkan ku? Mereka kan sedang tertidur pulas. Hanya oppa yang melihatku memakai pakaian ini. Apa kau tidak merindukannya? Kapan terakhir kali kita melakukannya? "

Taehyung sekali lagi menarik nafasnya yang mulai terasa sesak, ia lalu membuang pandangannya ke sudut ruangan lain.

"Oppa~ aku tau kau menginginkannya. Aku dengan sangat senang hati memberikanmu yang terbaik malam ini, hm?~"

Taehyung dengan cepat berbalik menatap Rose saat gadis itu meremas kejantanannya dengan sangat kuat.

Ia tak kuasa untuk tidak menggigiti bibirnya dan kembali berfokus pada dua gumpalan yang sedikit menonjol di balik lingerie yang digunakan gadis itu.

"Rose~"

"Aku ingin melakukannya denganmu oppa~ kau mau kan?" Tanya Rose.

Taehyung masih terdiam.

Niatnya untuk memperhatikan gerak-gerik mencurigakan Rose kini teralihkan hanya karena gadis itu mengenakan lingerie yang bodohnya membuatnya kini bernafsu untuk menerkam gadis itu sekarang juga.

"Tap, bagaimana kalau~ "

"Sshht~ kau ingat? Kau pernah mengajariku woman on top. Sekarang aku sudah bisa melakukannya, Apa kau mau menolakku sekarang oppa? Euh~"

Rose kemudian mendorong tubuh Taehyung untuk berbaring di atas ranjangnya dan menciumi bibir pemuda itu hingga berlanjut ke area leher hingga ke arah mr.P milik Taehyung yang telah menegang sempurna akibat sentuhan rangsangan yang dia lakukan.














To be continued

Pangeran Ranjang | Taelice,18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang