"Saya tidak ingin menjadi pengganggu dalam hubungan kamu dengan Helena," ucap Hanum pada akhirnya.
Tibra memandang Hanum, terlihat jelas wanita itu menahan amarah. Ia tahu sekarang permasalahannya adalah Helena. Ia tidak percaya bahwa Hanum begitu cepat mengetahui prihal tentang wanita bernama Helena.
Ia tidak sengaja mengenal wanita itu, ketika ia mengadakan kegiatan rutin sosial setiap tahun di perushaanya. Ketika itu ia mengadakan di salah satu yayasan pembinaan anak cacat. Wanita bernama Helena itulah yang ternyata pendiri yayasan tersebut. Sejak itu ia mulai mengenal Helena, ternyata Helena anak dari salah satu menteri Ekonomi di negeri ini. Helena adalah salah satu wanita muda yang sangat peduli dengan kemajuan masa depan negeri ini. Jiwa sosialnya sangat tinggi, dan ia senang mengenal wanita itu.
Yayasan itu menyediakan tenaga ahli, guru luar biasa, dokter rehabilitas medis, psikiater, psikolog, ia tidak bisa menyebutkan satu persatu fasilitas di yayasan tersebut. Tujuan berdirinya yaysan tersebut tentu untuk menolong anak-anak penyandang cacat fisik sejak lahir, khususnya bagi keluarga yang kurang mampu. Kegiatan yayasan itu sangat mulia, dan jujur ia terhenyuh melihat itu. Mereka semua harus di rangkul, masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan pertolongan dari orang seperti dirinya.
Tapi jujur ia tidak pernah sekalipun untuk masuk ke dalam dunia wanita itu, apalagi untuk menyatakan cinta kepadanya. Ia hanya sebatas kenal saja tidak lebih. Pernah beberapa kali wanita itu mengajaknya brunch, dan dirinya memenuhi permintaan wanita itu. Itupun hanya sekedar rekan kerja, ia akan menjadi donatur tetap di yayasan tersebut.
Jujur ia hanya menghargai status Helena, karena Helena salah satu anak pejabat di negara ini. Ia tidak menolak wanita itu, ketika bertamu ke rumah orang tuanya, bukan berarti dia menerima wanita itu di sisinya. Helena juga datang, memboyong serta ke dua orang tuanya. Ia menghormati beliau, selaku orang penting di negeri ini. Helena merupakan satu-satunya wanita yang ia terima, karena ia menghormati wanita itu dan beserta keluarganya. Mengenal orang tua Helena, merupakan suatu kehormatan besar untuk dirinya.
Ia tidak mungkin mengabaikan wanita itu seperti Ririn, Bianca dan wanita lainnya. Kedatangan orang tua Helena datang dengan maksud niat baik untuk dirinya dan Helen, agar dapat berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Ya, diri nya tahu prihal pertunangan itu, jujur ia tidak menanggapi ataupun tidak membantah. Ia bukan laki-laki bodoh yang mau begitu saja, dirinya seperti itu hanya masih berpikir dan menata hatinya. Ia tahu di mana hatinya berlabuh. Tapi ini masalah hati, ia tidak bisa. Ia belum siap untuk berpisah dengan wanita sederhana ini.
Walau Helena wanita dengan sejuta pesona, berpendidikan tinggi, memiliki yayasan sosial, serta orang terpandang di negeri ini, tapi untuk masalah perasaan, ia tetap memilih wanita di hadapannya. Oke, ia lebih baik menenangkan hati dan pikirannya, ia harus mengendalikan emosinya. Ia tidak ingin menyakiti wanita ini, jika berdebat terlalu panjang.
"Dari mana kamu tahu tentang Helena," Ucap Tibra, ia melepaskan cekalannya.
"Itu tidak penting kamu ketahui," ucap Hanum.
"Asal kamu tahu, saya tidak memiliki perasaan apapun dengan wanita itu," ucap Tibra.
"Sudahlah Tibra, lebih baik hubungan kita sampai di sini saja. Saya hanya ingin berterima kasih kepada kamu, kamu telah banyak membantu saya,".
Hanum menarik nafas, ia merasa lega ketika Tibra melepaskan cekalannya,
"Kita juga bukan sepasang kekasih, tidak ada yang mesti di permasalahkan dalam hubungan ini. Saya hanya ingin berterima kasih terhadap kamu. Tanpa kamu, mungkin adik saya tidak akan pernah ketemu, dan terima kasih untuk semuanya," ucap Hanum, ia sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONA CINTA CEO (SELESAI)
Romance"Kamu namanya Hanum?" Tanyanya. Hanum mengangguk, suara itu terdengar sexy. "Iya" ucap Hanum. "Saya, Jonatan, panggil saja Jo". Hanum mengerutkan dahi, masalahnya nama itu sedikit berbeda dari nama yang dibilang Sam, itu adalah Beny bukan Jonatan. ...