#PrayForJejen

4.8K 593 48
                                    

From: Hanbin Edyan
Jeduun gue udah OTW niih

Jennie yang sedang berada di mobil hanya membacanya saja. Dan setelah itu kembali fokus pada bukunya.

"Teh Jejen, kita berangkatnya cuma berdua?" tanya Ella yang masih memakai seragam sekolah.

"Kita ke rumah nenek bareng A Mbin sama Ka Uto," jawab Jennie santai dan disusul pekikan heboh Ella.

"YEEEY SAMA KAK UTOOO... SAMA KAK UTOOO" teriak Ella seakan sedang selebrasi atas sebuah kemenangan, sedangkan Jennie hanya mendengus saja. Membayangkan akan sesial apa ia nanti di bandara.

From: Hanbin Edyan
Si Bangke dibaca doang, pantes jomblo mulu.

Jennie mendengus saat membaca chat baru dari sepupunya itu.

Jennie: HEH! LDR AJA BANGGA!
Jennie: Hayi nerima lo juga karena terpaksa nyeng!

"Heran gue, punya sodara gak ada yang bener semua." gumam Jennie yang moodnya tiba-tiba menjadi buruk.

💩

"ELL...AAAAAAAAA" teriak Haruto seakan sedang menonton melakukan drama musikal.

Lelaki berseragam biru dongker itu langsung berlari menghampiri Ella, sedangkan dari arah yang berlawanan, seorang gadis berseragam merah kotak-kotak putih berlari menghampiri Haruto.

"Beri hamba mu ini kekuatan, semoga hamba tidak loncat saat pesawat lepas landas," gumam Jennie.

"Aaamiiiin" saut Hanbin dengan nada suara seperti upin-ipin, membuat Jennie langsung mendelik.

"Mati lo!" umpat Jennie, sedangkan manusia yang diumpatinya hanya duduk santai dan fokus pada kameranya.

"Gue tadi kesini naik kereta bandara Jen," cerita Hanbin "anjir, pramugarinya cantik banget"

Jennie mengangguk tidak peduli, tetapi tangannya fokus pada handphone "Hmm.. Entar gue kasih tau Hayi dulu, elo ngomong apaan"

Hanbin langsung mengumpat, menarik ponsel Jennie dan mesukannya kedalam saku celananya. "Capu banget si anyeng" umpat Hanbin "Eh tapi Jen, Kak Taeyong gak lo undang?" tanya Hanbin tiba-tiba, sedangkan Jennie memilih untuk tidak peduli dan fokus pada usaha untuk mengambil ponselnya.


"Kak Taeyong jangan kelamaan digantung anjir Jen, kesalip mampus lo" lanjut Hanbin "lagian ya, kalian udah sering jalan bareng. Om Jaejoong juga kayanya sama yang ini fine-fine aja."

Jennie sekilas melirik dengan tatapan tajam kepada Hanbin.

"Elo juga taukan Kak Taeyong anaknya gimana? Baik anjir." Hanbin masih terus mempromosikan tetangganya itu dengan semangat.

"KaAAAAA ANJIR SAKIIIT JEEEEN," perkataan Hanbin langsung berubah menjadi rintihan karena Jennie menarik rambutnya dengan sebal, gadis itu tidak peduli jika sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

"Permisi Mas Mba-"

"APa?!" tentak Jennie saat seorang petugas keamanan menghampiri mereka.

"Mba tolong itu anak-anaknya diperkatikan," kata petugas kemanan tersebut. Membuat Jennie dan Hanbin dengan kompak menoleh kepada Haruto dan Ella, kedua bocah tersebut sedang guling-gulingan di lantai bandara hingga membuat beberapa orang merasa risih.

Hanbin menepuk jidatnya, lelaki itu segera berjalan menghampiri Ella dan Haruto. Sedangkan Jennie melirik pada security yang tadi, "Mereka bukan anak-anak saya, dan laki-laki tadi bukan suami saya." jelas Jennie dengan tatapan mata tajam.

Wajah Haruto yang terlihat mirip dengan Hanbin, sedangkan Ella yang seperti duplikat Jennie. Membuat keempat manusia tersebut dikira sebuah keluarga kecil bahagia.

Hanya sebuah perkiraan.

Karena padanyatanya, itu adalah sebuah kesialan. Terutama bagi Jennie.

Bagaimana tidak sial, Hanbin yang bukannya menegur Ella dan Haruto agar tidak tidur-tiduran di lantai bandara. Malah ikut gabung bersama kedua adiknya itu, Hanbin bahkan sedang melakukan kayang dengan Ella yang merangkak dibawah kolong punggungnya yang membentuk terowongan.

"Pengen tenggelam aja gue rasanya," gumam Jennie miris sendiri.

💩

"Mba," panggil Hanbin kepada pramugari yang lewat, "saya boleh minta tambah ini ga?"

Jennie yang duduk di samping Hanbin langsung mendelik. Seharusnya Jennie sudah sadar, mengangajak saudara sepupunya pergi bersama ke rumah sang nenek adalah sebuah pilihan yang buruk.

Penyesalan memang selalu datang di akhir.

"Jen, gue punya lagi baru nih," cerita Hanbin "lagu kali ini inspirasinya tuh sangat luar bisa."

Jennie menaiakan sebelah alisnya, sebenarnya ia tak terlalu peduli dengan cerita Hanbin. Tapi kasian juga kalo ga ditanggepin, gitu-gitu Hanbin kan sodaranya.

"Judul lagunya itu, Terjawab sudah" jelas Hanbin "lirik awalnya, rasa ragu yang ku alami, kini berakhir."

Jennie yang awalnya membagi fokus anatar membaca majalah dan mendengar cerita Hanbin, kini menoleh dengan sempurna pada sepupunya itu. "Terus?" tanya Jennie yang mulai penasaran dengan lanjutan lirik lagu tersebut.

"Sekarang kutahu siapa namamu," lanjut Hanbin "kamu yang selalu bersama ku."

Jennie bertepuk tangan, kemampuan sastra dan musik saudara-saudaranya itu memang luar biasa. Tak hanya Hanbin, hampir semua sepupu lelakinya mampu menciptakan lagu.

"Arruffin~ Arriffin~~" tutup Hanbin dan disusul umpatan Jennie.

Baru saja dipuji, udah mancing umpatan lagi.

Tbc

Usahaku untuk membuat
#HanbinJinnieCousinGoals

COUSIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang