"Aih Mang Baek kunaon?" (Mang Baek kenapa?) tanya Suga disela-sela tawanya karena melihat Pamannya tiba-tiba saja pingsan.
"Cicing, Maneh!" (Diem kamu!)
Suga yang memang selalu berada di rumah sakit dimana Wendy dirawat, tiba-tiba saja mendengar kabar bahwa ada dokter Jantung yang pingsan di kantin. Karena memiliki Pakde, Paman dan Bibi yang merupakan dokter Jantung, jelas Suga langsung bergegas menuju kantin. Khawatir jika yang pingsan adalah Bi Taeyeon, istri dari Mang Baek yang sedang hamil muda.
Tetapi, saat Suga mendatagi kantin tersebut. Dan mendekati kerumunan orang yang menonton, ternyata yang pingsan adalah Mang Baekhyun.
"Yang lagi hamil istrinya, kenapa yang lemah mamang gue anjir..." gumam Suga.
💩
COUSIN
WhatsApp GroupSuga: Innalilahi Mang Baek😭
Hanbin: Kenawhy?
Hanbin: Mamang quuu😭Jennie: Mang Baek mati?
Mingyu: Teh Jejen lambenya astaga
Mang Baek:
Teh Jiwon: Ngaku lo Mang
Teh Jiwon: Lo cuma akting kan?Dahyun: Pura-pura pingsan biar gak visite ke paaien-pasien kan lo?
Mang Baek: Y in
Taehyung: Mang cepet tobat
Taehyung: Umur ga ada yang tauNamjoon: Weh jangan dulu mati anjir
Namjoon: Nanti adek sepupu kita jadi anak yatim pas lahirMang Baek langsung mengumpat saat membaca Chat masuk dari para ponakan tak tahu dirinya.
"Dosa apa gue..." gumam Mang Baek yang kini lebih memilih untuk memejamkan matanya. Sembari menunggu istrinya yang kini masig sedang ada praktek di rumah sakit lainnya.
"Lemah..." komentar Hanbin yang tiba-tiba saja muncul dari balik tirai UGD.
"Lo kok ada di sini?" tanya Mang Baek heran.
Byun Baekhyun jika sedang di rumah sakit tak pernah berbicara bahasa Sunda. Bukannya tak bangga akan bahasa daerahnya. Tetapi, Baekhyun jika sedang berbicara bahasa Sunda pasti nadanya terdengar ngegas.
Kan bahaya kalo pasiennya denger.
"Tadi abis dari dokter Suho..." jelas Hanbin, "ngurusin tugas. Eh pas liat grup, elo ngirim foto sedang terbujur kaku di ranjang rumah sakit."
Suho, salah sau teman Mang Baekhyun yang kebetulan juga merupakan dosen Hanbin di kampus.
"Lo napa Mang?" tanya Hanbin yang kini sudah duduk di kursi samping ranjang Mang Baekhyun, "akting pingsan?"
Mang Baek jelas langsung berdecak sebal, "Lo kata gue Dimas Anggara yang pinter akting apa..." Hanbin hanya menyengir saja saat mendengarkan perkataan pamannya.
"Mang, masih hidupkan lo?" suara panik dari seorang perempuan yang kini sudah berada di dekat ranjang Mang Baek, langsung membuat paman dan keponakan tersebut menoleh.
"Lah Jen, lo ngapain?" tanya Hanbin heran karena melihat sepupunya. Jangan lupakan wajah Jennie yang begitu panik.
"Gue kira lo mati beneran, Mang..." Mang Baek langsung terkekeh saat mendengar komentar Jennie.
"Lah anjir, pengabdi Baekhyun..." komentar Suga yang baru saja kembali setelah mengurus administrasi, "Mang gue baru tau kalo dokter dapet biaya kesehatan gratis."
"Emang iya?" tanya Jennie
"Emak sama bapak lo dokter, Bang..." balas Hanbin "masa iya kaga tau."
"Guekan bukan dokter," bela Suga "jadi gue gak paham."
"Emang dokter beneran gratis?" tanya Jennie yang masih penasaran.
"Gue bukan dokter juga gratis," bukan Hanbin atau Suga yang menjawab. Melainkan Seokjin yang tiba-tiba saja muncul dari balik tirai UGD.
"Kok bisa?" tanya Jennie tambah penasaran karena Kakak Sepupunya yang juga bukan dokter mendapatkan fasilitas gratis jika sakit, "karena kembaran lo dokter, Kak?"
Seokjin menoyor kepala Jennie dengan kesal, "Elo juga kalo sakit kan gratis, Jen."
"Masa?!" pekik Jennie dan langsung mendapatkan jitakan dari Hanbin karena membuat ribut UGD.
"Ya bisalah..." sewot Hanbin sebal, "Elo-kan pake asuransi kesehatan. Bego kok dipelihara."
Jennie yang berdiri di belakang Hanbin langsung menarik rambut saudara sepupunya itu dengan kencang. Sedangkan Hanbin berusaha menahan teriaknya karena sakit dari jenggutan Jennie.
"Berantem aja terus," komentar Suga yang asik menonton, "biar kalo mati bisa langsung masuk kamar jenazah."
Jennie langsung melepaskan tangannya dari rambut Hanbin yang kini sudah acak-acakan, "Dasar siluman naga!" gumam Hanbin sebal sembari mengusap-usap kulit kepalanya yang sakit. Sedangkan Jennie yang dapat mendengarnya dengan jelas langsung menoyor kepala Hanbin, hingga mantan CEO Lambe itu mencium kasur ranjang UGD.
"Kasian gue sama Taeyong, sama Hayi..." gumam Seokjin yang berdiri di dekat kedua adik sepupunya. Sedangkan Suga yang berada di sisi yang lain memilih untuk tidak peduli.
Dan jangan lupakan si pasien, Mang Baek. Yang kini sudah terlihat kembali segar karena melihat keributan antara Jennie dan Hanbin.
Sebenarnya tak hanya karena keributan kedua ponakannya itu. Tetapi, karena perhatian para ponakannya. Walau mereka tak mengatakan secara terang-terangan, Baekhyun dapat melihatnya dengan jelas.
"Makasih ya..." ucap Mang Baek membuat keempat ponakannya langsung menoleh kepada Mang Baek.
"Mang, jangan mati..." saut Hanbin lebay dan langsung mendapatkan toyoran dari Jennie. Sedangkan Mang Baek hanya terkekeh saja. Seandainya ia memiliki kekuatan lebih, ia sudah tertawa puas.
Mang Baek masih terus terkekeh, menatap keempat ponakannya dengan tulus. Hati kecilnya berharap, bahwa seluruh ponakannya akan tetap seperti ini.
Kompak, saling melindungi, dan khawatir, walau ego untuk tak terlihat khawatir masih tetap ada. Tetapi, setidaknya mereka akan terus kompak, hingga kapanpun.
Semoga saja selalu begitu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
COUSIN✓
Fanfiction[KIMcheees Series] Ketua : Mang Baek Anggota: Seluruh ponakan Mang Baek dari yang terwaras hingga yang tidak memiliki otak Mereka hanya berkumpul di waktu tertentu seperti lebaran dan libur akhir tahun perkumpulan para sepupu gila yang diketuai oleh...