Satu

245 19 5
                                    

"Linaaaaa" Teriak Zuba dengan suara lantang dari lantai bawah, sambil menyiapkan Sarapan Pagi. Waktu sudah menunjukan pukul 05:30

Namun terlihat Alina sedang tidur pulas dengan selimut kesayangan nya itu.

Kringgg
Kringg
Kringg

Suara Jam Wekker Alina sudah berbunyi. Dengan mata sayu Alina Bangun dan duduk di tempat tidur kesayangan nya itu. Kasur bergambar Minion Yang menjadi tempat ternyaman bagi nya, di tambah koleksi boneka-boneka pemberian Ayah dan teman-teman terdekat nya. Namun Satu boneka yang menjadi boneka kesayangan nya Yaitu Boneka Beruang Berwarna Merah pemberian Sahabat Lelaki Alina yang Telah tiada.

Dengan Lemas Lesu Alina berdiri dan menggapai handuk nya itu dan melakukan ritual mandi nya.

Jam menunjukan pukul 06:30 Alina turun dan Sarapan bersama Wijaya dan Zuba selaku Ayah Dan Bunda Alina.

Alina Duduk dan menyantap Makanan yang telah disiapkan Zuba.

"Kebiasaan ya kamu tuh Al, bangun nya susah banget, mangkanya tidur jangan malem-malem kenapa Lama-lama game di handphone kamu bunda hapus ya" celoteh Zuba Di setiap pagi saat Alina bangun terlambat. Wijaya hanya diam dan fokus menyantap sarapan nya, memang sikap Wijaya yang tidak terlalu Banyak bicara dan cenderung lembut bertolak belakang dengan Zuba yang Cerewet.

Alina Anak tunggal Dalam keluarga nya. Adik perempuan nya telah meninggal saat Zuba Melahirkan dan saat itu usia Alina masih 7 tahun.

"kamu cepet sarapan nya al kan kamu
hari ini pertama masuk sekolah masa mau terlambat" ucap Wijaya

Sambil Menyantap Makanan nya Alina mengangguk-anggukan kepala nya.

Setelah selesai Sarapan Alina berangkat ke sekolah di antar Wijaya yang kebetulan Juga berangkat bekerja di kantor Kenamaan Di Jakarta.

"Bun, Alina berangkat dulu ya" Ucap Alina sembari mencium tangan Bunda nya.

"iya sayang, kamu baik-baik ya semoga hari pertama nya menyenangkan. Jawab Zuba sembari mengantarkan Alina dan Wijaya menuju halaman rumah.

"Aku berangkat dulu ya bun" Ucap Wijaya Sembari mencium kening Zuba. Zuba hanya tersenyum tanda Mengiyakan ucapan Wijaya

Pandangan paling menyebalkan bagi Alina melihat Ayah dan Bunda nya bermesraan Di depan nya.

"Halo ayah bunda disini ada anak yang di bawah umur ya tolong ini anak nya jomblo loh" ucap Alina dengan Gaya Centil nya

Mendengar hal itu Wijaya dan Zuba hanya tertawa geli. Akhirnya Alina dan Wijaya pun berangkat.

Jangan Lupa Vote terus komentar ya temen-temen vote dan Komentar sangat berarti😊

Alando AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang