Dalam perjalanan menuju rumah teman Zuba, Alina yang duduk di bangku belakang pun asik memeluk dan memain kan boneka baru nya, ia asik memeluk boneka tersebut dengan penuh kasih sayang.
Handphone Alina pun berdering, mungkin Alando fikir nya, namun dugaan Alina salah, justru Nikho lah orang yang pertama kali menyapa di pagi hari itu.
Nikho Mahardicka : Hai pagi Alina
Alina : hi kak
Nikho Mahardicka : Udah bangun?
Alina : kalo belum mana bisa bales chat hihi
Nikho Mahardicka : oh iya hehe, btw lagi kosong ga hari ini?
Alina : why?
Nikho Mahardicka: hangout yuk
Alina : ga bisa kak Alina lagi nemenin ayah sama bunda jalan
Nikho Mahardicka : yaahh gue kira lu kosong hari ini
Alina : next time deh
Nikho Mahardicka : oke lahSetelah meninggalkan percakapan singkat nya dengan Nikho, Alina pun mengecek last seen milik Alando, jam 00:00 pasti Alando begadang lagi gumam Alina dalam hati, namun seketika Alina membuang fikiran jauh tentang Alando, cowok itu emang nyebelin banget ih, sekali lagi Alina bergumam dalam hati sambil memukul mukul boneka nya.
" Mau di balikin ke tokoh nya lagi tuh boneka? Di pukulin mulu" komentar Zuba yang sedari tadi melihat tingkah Alina.
"Jangan dong bunda ihh, eh bunda ayah dapet salam dari kak nikho" jawab Alina.
"Nikho yang mana, ayah cuma tau Alando aja, banyak banget cowok kamu al haha" ejek Wijaya.
" Ish bukan, mana ada cowok? Temen kok, ehh kakak kelas, temen nya Alando juga" jelas Alina.
"Yaudah bilang waalaikumsalam terus bilang lagi, Jangan nitip salam doang, nitip mahar nya kapan" ejek Wijaya kembali.
"Ayah mendingan fokus nyetir deh ayah" jawab Alina kesal.
Zuba dan Wijaya hanya tertawa melihat mimik wajah Alina yang berubah menjadi masam, akhir nya mereka pun sampai di tujuan, mereka pun turun dan di sambut hangat oleh pemilik rumah yang tak lain adalah teman Zuba.
Sesekali Alina memperhatikan rumah mewah milik teman Bunda nya tersebut, halaman yang luas di penuhi rumput, pohon yang masih tumbuh asri dan bunga bunga yang indah, namun satu hal yang membuat Alina tertarik adalah motor, motor yang sedang trend di masa itu menyedot perhatian Alina, bola mata nya terbelalak seakan Mengingat sesuatu, ia coba menerjap seolah mengingat, Oh ya tuhan pekik nya dalam hati.
Tamat riwayat Alina pagi ini, namun sebelum Alina mencoba untuk mundur menuju mobil, Zuba telah memanggil nya untuk masuk ke dalam.
Akhir nya Alina dengan terpaksa melangkah masuk ke dalam dan duduk di kursi tamu dekat dengan Zuba, sedangkan Wijaya duduk di sebrang di kursi yang khusus di duduki oleh satu orang saja.
Tante Key, adalah teman Zuba sejak dari SD mereka berteman baik sampai saat ini mereka mempunyai anak dan suami. Zuba dan Tante Key selalu berbagi dalam banyak hal, tak heran jika sudah bertemu mereka sudah asik ngobrol berdua tanpa menyadari orang di sekitar mereka.
" Alina sekolah dimana?" Tanya tante Key yang membuyarkan ke halu an Alina saat itu.
" Itu anu tante di SMK 45 " jawab Alina santun.
Tak lama kemudian muncul lah seorang anak laki-laki dengan wajah tergesah-gesah.
"Aduhh, mama kenapa ga bangunin olando sih, ini olando ada jadwal band loh jadi telat" omel Olando tak melihat situasi, wajah nya pun memerah melihat Alina dan Orang tua nya sedang menatap ke arah nya.
"Eh, ada tamu, duh maaf yaa om tante" Ucap Olando dengan menyalami Zuba dan Wijaya tak lupa Alina.
"Mama udah bangunin kamu, kamu aja masih molor, yaudah sana lah berangkat" ucap Tante Key.
Olando pun pamit berangkat untuk latihan Band bersama kawan nya.
Alina pun kembali fokus melihat isi rumah Tante Key sambil meminum minuman yang telah di sediakan sebelum mereka sampai.
"Itu tadi adik nya ya, kakak nya mana key" tanya zuba kepada Tante Key.
" Oh ada mungkin masih tidur, biasa lah say anak cowok" Jawab Tante Key santai.
"Siapa nama nya anak mu yang pertama key" kini Wijaya yang bergantian bertanya setelah beberapa menit lalu fokus oleh ponsel nya.
"Alando nama nya" jawab Tante Key.
Jangan Lupa Vote terus komentar ya temen-temen vote dan Komentar sangat berarti😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Alando Alina
Romance"Aku Selalu Memerhatikan Mu Dalam Diamku. Selalu Mencoba Mengertimu Dalam Diamku. Selalu Mencoba Menjadi Yang Kamu Mau Meski Aku Diam" -AlandoQomaruzzaman. "Aku Bukan Termasuk Wanita Egois namun Pasal Kehilangan mu Aku Akan Menjadi Wanita Paling Eg...