Saat sebelum berangkat sekolah Alina dan kedua orang tua nya sarapan bersama, kali ini zuba membuat nasi goreng kecap favorit Alina, dengan lahap Alina memakan nasi goreng tersebut, tiba-tiba handphone Alina di tas berbunyi, namun Alina tak menghiraukan telvon tersebut, ia sangat membenci jika moment makan nya terganggu. Zuba pun meledek nya yang saat ini sedang menuangkan minum untuk Wijaya.
"Angkat tuh kakak kelas nya cemas kali" yang di maksud Zuba mungkin Alando namun Zuba belum mengenal Alando lebih dalam.
"Apaan sih bunda masih pagi kali" ucap Alina dengan mulut penuh.
"Lagi makan jangan ngomong al" nasehat Wijaya yang kini juga sedang sibuk menyendok nasi goreng nya itu.
Alina menguyah nasi terakhir yang penuh di mulut nya kemudian minum segelas air putih, dan siap-siap membalas ucapan Zuba, memang Alina dan Zuba jika berdebat tak ada yang mau kalah, sama-sama memiliki sifat keras namun amat penyayang dan mengerti.
"Itu cuma temen bunda" ucap Alina santai.
"Temen kok ngirim coklat,bunda juga liat kamu kemaren di anter pulang ya" skak matt zuba membuat Alina mati kutu.
"Wah masa sih, anak ayah mah udah gede ya kalo kata anak jaman sekarang mah bucin ya" ledek Wijaya mengikuti Zuba.
"Ih pada nyebelin banget sih" teriak Alina manja
Zuba dan Wijaya hanya tertawa melihat tingkah gadis yang mulai dewasa tersebut.
Akhirnya Wijaya dan Alina pun berangkat terlebih dahulu lalu di susul Zuba yang menaiki motor.
Sesampain nya di sekolah Alina bergegas masuk ke halaman sekolah nya, ia melihat sekeliling namun tak menjumpai Morikha ingin sekali ia menceritakan apa yang di rasa kan nya. Mungkin Morikha sudah terlebih dahulu masuk kelas, Alina pun masuk ke dalam kelas yang masih sepi hanya ada Morikha dan beberapa teman nya saja yang sudah ada dalam kelas, dan benar saja ia menjumpai Morikha dengan sibuk mengerjakan tugas, kebiasaan Morikha pekerjaan rumah selalu di kerja kan di kelas nya.
"Wayooloooo" teriak Alina mengagetkan Morikha.
"Anjir lu yaa dasar ganggu gue aja lu" maki Morikha kesal.
"Haha kebiasaan lu kaga ngerjain tugas sekolah" ledek Alina yang sudah duduk di samping teman nya tersebut.
"Iyaa gue lupa eh pinjem dong tugas lu" kini Morikha telah melakukan jurus merayu Alina
"Kaga!" ucap Alina tegas.
"Ihh Alinaa pinjem dong" rengek Morikha.
"Ogah! Kebiasaan lu kapan pinter nya goblok mulu" maki Alina kembali.
Morikha sudah kehabisan cara untuk merayu Alina akhir nya menyerah dan mengerjakan tugas nya sendiri.
Satu persatu teman-teman Alina masuk ke dalam kelas di ikuti Bu Baidah yang membawa murid cowok yang belum di kenali Alina mau pun teman-teman nya.
"Selamat pagi anak-anak" ucap bu Baidah.
"pagii buuu" jawab murid-murid serempak.
"Hari ini kalian ke dapatan murid baru lagi, silahkan perkenalkan nama kamu" ucap bu Baidah
"Eum haii, kenalin nama gue Kutai Iliyansah kalian bisa manggil gue Kutai, gue harap kita bisa ber teman baik" ucap Kutai santai kaya di pantai.
"Halo kutai" sapa murid-murid serempak.
Akhirnya Kutai pun duduk di bangku belakang Alina namun seperti dengan sengaja ia menendang kursi Alina yang membuat Alina kaget dan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alando Alina
Romansa"Aku Selalu Memerhatikan Mu Dalam Diamku. Selalu Mencoba Mengertimu Dalam Diamku. Selalu Mencoba Menjadi Yang Kamu Mau Meski Aku Diam" -AlandoQomaruzzaman. "Aku Bukan Termasuk Wanita Egois namun Pasal Kehilangan mu Aku Akan Menjadi Wanita Paling Eg...