~TUJUH~

43 2 12
                                    

Oh ya gw lp ngasih tahu,jd crita ini msh di zaman sebelum adanya alat teknologi canggih kek kita skrg, ad sih yg memakainya tp dikalangan org yg bsa d blg berkecukupan. Makanya gw ga bkin klau dia minta no WA, atau sebagainya. Jd jgn heran klau di crita ini menyampaikan isi hti lewat surat ya. Ok segitu aj,mksh udh membaca cerita gw. Back k cerita.

Yessa mengikuti langkah kaki Radit yang besar itu, ia kesulitan utk mengikutinya sehingga Yessa kehilangan jejak Radit. Ia bingung + tkut karena ia tidak pernah dtg ke daerah ini.

"Radit kamu dmn?!!"-Yessa, meneriaki nama Radit berharap ia mendengarnya.

"Saya mohon jgn tinggalin saya sendirian di sini, saya tkut"-Yessa, perlahan air mata Yessa mulai membasahi pipi mulusnya itu.

"Hiks hiks hiks, saya mohon jgn kamu apa-apain saya. Saya blm mau berhenti sklh"-Yessa, air mata lolos begitu saja dari mata Yessa.

Sementara itu Radit tidak tega melihat Yessa nangis sesegukan begitu. Jd ia mempercepat permainannya ini, melihat Yessa menangis seperti itu ia keingat kejadian yg telah menimpanya 4 thun yang lalu. Jd ia hrus berhati-hati dgn rencananya.

"Sstt,udh kamu g ush nangis saya di sini bersama mu"-Radit, memeluk tubuh kecil Yessa yg bergetar.

"Maafkan saya karena sudah berhasil membuat kamu nangis. Tp kamu hrus dgr ini, saya suka sama kamu dri kita SMP dan kita di pertemukan lagi d SMA, sudah 3 tahun saya menyimpan rasa itu setiap saya kirim surat kamu tidak membalasnya bahkan kamu tidak membaca surat dari saya. Tapi saya tidak mempermasalahkan itu, saya sudah tahu gimana mama kamu mengajarkan kamu. Saya suka sikap cewek seperti kamu, yg tidak genit kpd laki-laki lain. Tpi hanya stu hal ini yg saya tkut, yaitu kta berbeda kepercayaan. It is okay saya udh buat sumpah sama org tua saya jika saya sudab besar saya akan menikahi wanita muslim dan akan mengikuti kepercayaan wanita yang saya cintai itu. So you want to be my girlfriend?'-Radit, ia sudah mengeluarkan isi hti nya yg telah ia simpan selama 3 thun ini. Dan sekarang ia menunggu jwban dri Yessa.

"Hmmm, saya juga suka dengan kamu, tpi saya juga takut dengan orang tua saya. Jika saya melanggar di agama saya, saya akan kena dosa yang besar"-Yessa, kini ia memberanikan menatap bola mata hazel yg di miliki Radit.

"Tenang kamu tidak usah memikirkan itu, saya sudah berbicara dengan org tua kamu 3 hri yg lalu dan ia memberi saya ijin"-Radit, akhirnya dia membuka semua rencana yg telah dia rancang dr jauh hri.

"Haa? kmu udh bcara dgn mama knp kmu lgsg bsa akrab dgn mama?"-Yessa, ia sangat kaget mengapa Radit bsa lgsg akrab dgn mama nya, setahunya mama nya benci jika dia tahu klau anknya dkat sm cowok apa lgi dgn cowok yg berbeda kepercayaan.

"Hahaha, kmu pasti tidak percaya kan. Saya pertama juga tkut menemui mama kamu, tp saya memberanikan diri demi kamu. Saya benar-benar tidak mau melepas org yg saya sayang"-Radit, mengelus pipi mulus Yessa. Akhirnya ia dpt menyentuh pipi mulus itu.

"Jd gmn, mau kan?"-Radit, menanyakannya sekali lagi kpd Yessa.

"Tp saya msh tkut"-Yessa, memalingkan wjhnya.

"It is okay, saya akan bersama mu di saat suka maupun duka"-Radit, berusaha memastikan hati Yessa.

"Hmm y udh, saya mau"-Yessa, menerima Radit sebagai pcarnya.

"Serius? mksh Yessa saya sangat senang akhirnya kamu jd milik saya"-Radit, memeluk tubuh gadisnya itu yg udh dia pertahankan selama 3 thun ini.

"Y udh ayok kta plg, kshan kamu yg udh lemas begini"-Radit, menggendong Yessa ala bridal style. (Eakk kok author yg baper sih 😪).

Yessa tidak menyangka ia di perlukakan seperti tuan putri. Dri dlu dia sangat ingin menjadi kekasih Radit,dan akhirnya terwujud.

VOTE AND COMENT :V

CUPU GIRL VS HANDSOME BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang