~DUA PULUH EMPAT~

23 1 0
                                    

Happy reading everyone

"Gue kan udah pernah bilang ke lo kalau gue gak suka lihat cewek nangis" ucap seseorang dari belakang.

Yessa kaget, mendengar suara itu, ia langsung mengenali pemilik suara deep itu. Ia menoleh kebelakang dengan wajah yang sembab dan dibasahi oleh air mata dan dicampuri air hujan.

"Lo kenapa nangis disini, gue udah bilang kalau gue gak suka lihat cewek nangis, apa lagi itu Lo Sa. Gue tau gue salah, tapi jangan sekali-kali lo ngeluarin air mata lo untuk seseorang seperti gue"

"Aku seperti ini karena aku sayang sama kamu Dit, tapi apa kamu lebih memilih ngejauh dan menerima cewe baru itu. Yang dari awal kamu bilang kalau kamu sayang sam aku itu apa Dit, apa?!" kesebaran Yessa sudah habis, lebih baik ia tidak mengenal Radit dari dulu agar dia tidak merasakan sakit yang amat perih ini.

Cowok bertubuh jangkung itu langsung menarik gadis bertubuh mungil itu kedalam dekapannya, hatinya sakit? Iya sangat sakit. Sakit ketika gadisnya terluka dan menangis, itu sangat membunuhnya.

Tapi kalau gadis itu selalu didekatnya, yang ada gadis nya itu akan terluka dan mendapatkan masalah. Radit tidak mau itu semua terjadi kepada gadisnya.

"Sstt, udah jangan nangis. Diluar sana masih ada cowo yang lebih baik dari gue Sa yang sayang sama lo, dan lebih sempurna dari gue. Tapi gue mohon Sa, jangan pernah lo ngeluarin kristal air mata lo, karena itu sangat berharga dan tidak pantas dikeluarkan untuk seorang lelaki yang menyakiti lo. Gue sayang sama lo Sa, gue cinta sama lo. Tapi gue takut Sa, gue takut," cowok itu melepaskan pelukannya dan menatap manik mata Yessa. Ia rindu dengan tatapan Yessa ia rindu dengan segala perhatian Yessa kepadanya

"Apa yang kamu takuti Dit, kita bisa jalani semuanya, kita lalui bersama suka maupun duka"

"Gue takut lo terluka Sa, gue takut lo dapat banyak masalah. Itu yang lebih sakit bagi gue"ujarnya.

Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan kristal hujan yang membawa seluruh beban dan air mata mereka dan menyaksikan semua isi hati mereka.

"Gue pamit Sa, gue mau ikut bonyok ke London. Gue harap lo bisa lebih bahagia walaupun gue gak ada di samping lo. Gue sayang sama lo, sayang banget." Cowok itu kembali memeluk gadis itu dengan erat, menghirup seluruh aroma manis dari gadis itu. Ia pasti akan merindukan aroma manis gadis itu.

Radit dapat merasakan badan Yessa yang bergetar karena ia mengeluarkan semua beban yang telah Radit buat. Ia membiarkan gadis itu menangis untuk pertama dan terakhir kalinya, ia tidak mau melihat Yessa menangis lagi.

"Gue pamit Sa, tetaplah jadi Yessa yang gue kenal yang cuek terhadap lingkungannya, tidak ganjen seperti cewek lain. Gue harap lo bisa bahagia dengan pasangan lo nanti." Setelah cowok itu selesai mengucapkan selamat tinggal ia mengantarkan Yessa kerumah dan langsung pergi dari rumah gadis itu.

Vote and coment
Thank you ❤️

Gimana part ini, maap y kalau pendek. Jangan pada nangis yaaaa, ntr kalian baper gue yang kena salah lagi. Kalau mau baper boleh tapi jangan salahkan authornya yaa. Ehehe ok sekian terimagaji

CUPU GIRL VS HANDSOME BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang