Happy reading everyone...
Yessa menahan air mata yang berusaha lolos dari tempatnya, ia berlari menuju toilet. Pagi-pagi ia sudah membangun Mr. Air matanya itu.
"Sa, lu kenapa"-Fanya, melihat sahabatnya itu ia mulai khawatir dengan keadaannya.
"Gw mau sendirian dulu Nya, tolong tinggalin gue sendiri"-Yessa, ia meminta agar Fanya meninggalkan ia sendirian.
"Lu yakin kalau gue tinggal?"-Fanya, yang hanya dibalas anggukan oleh Yessa.
"Y udah kalau ada apa-apa cepat panggil gue"-Fanya.
Kenapa dia menjadi sad girl seperti ini, ia dari dulu sangat anti dengan keadaan yang ia rasakan saat ini. Dia bertanya-tanya di dalam hatinya, dia ada salah apa sama tuhan sehingga ia diberi ujian seberat ini.
Yessa memasuki kamar mandi cewek, ia melihat wajahnya yang sudah tidak berbentuk itu. Ia menangis di depan kaca itu, dan tiba-tiba...
"Sa, saya minta maaf. Saya terlalu kebawa emosi, saya mohon maafkan saya"-Radit, ia menerobos masuk kekamar mandi cewek di sekolahnya itu.
"Mau apa kamu masuk ke kamar mandi cewek, nanti kalau orang lain lihat bisa menimbulkan kesalahpahaman"-Yessa, ia terkejut dan mundur agar dapat menjauh dari cowok bertubuh kekar itu.
"Saya tidak peduli orang mau nilai saya apa Sa, saya hanya mau minta maaf kepada kamu saya sangat menyesal sudah membentak kamu. Maafin saya Sa"-Radit, ia mendekati Yessa yang dari tadi sudah menjauh darinya.
"Jangan mendekati saya, kalau kamu mendekati saya, saya akan teriak disini"-Yessa, mengambil ancang-ancang untuk teriak dari WC itu.
"Dengar Sa, saya tidak seperti cowok di luar sana. Saya tidak akan pernah merusak gadis yang saya sayangi. Saya akan menyentuhnya jika saya sudah sah menjadi suaminya"-Radit, ia masih belum mengerti kenapa dipikiran Yessa itu dia adalah lelaki yang bejat, yang meniduri beribu wanita di luar sana.
"Itu menurut perkataan kamu, belum tentu benar dengan apa yang kamu perbuat. Sudahlah, saya tidak mau menjadi sad girl lebih baik kamu pergi dari hadapan saya"-Yessa, ia berlari meninggalkan WC itu.
"Sa!!, Yessa!!!. Kenapa kamu selalu berpikir kalau saya lelaki yang bejat, kenapa????"-Radit, ia berteriak dan menendang salah satu pintu WC itu.
Oh tuhan, kenapa saya selalu dinilai sebagai lelaki yang bejat, kenapa orang-orang selalu menilai saya seperti itu. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya saya derita, mereka hanya dapat menilai saya dari luar, tapi mereka tidak mengetahui isi dalamnya. Yessa, mengapa untuk mendapatkan mu itu perlu melewati berbagai tantangan, tuhan tidak tahu betapa susahnya saya berusaha untuk mendapatkan mu.
"Oik Dit, lu kenapa?? ada masalah?? coba cerita"-Jakson, ia pura-pura tidak tahu kalau sahabatnya itu lagi ada masalah dengan Yessa.
"Its okay"-Radit, jawaban singkat Radit itu memberi jawaban yang bermakna dan mudah di pahami oleh Jakson. Jadi ia tidak mau bertanya sekali lagi.
"Eh tapi jangan salah paham dulu yaa yang tadi pagi, gue gak punya perasaan apa-apa sama Yessa, tadi tu gue lihat Yessa lagi nunggu angkot kebetulan gue lagi mesan kopi di depan simpang rumahnya. Daripada Yessa pergi naik angkot mendingan pergi sama gue, hemat tenaga hemat biaya"-Jakson, ia menjelaskan semua kejadian tadi pagi. Mungkin gara-gara itu Radit badmood sekarang.
"I know Jo, ya gak mungkinlah elu ngambil Yessa dari gue"-Radit, ia merebahkan kepalanya di meja dan memasang earphone nya sambil memutar lagu Imagination lagu favoritnya.
"Dit mending lu tunggu beberapa hari dulu deh untuk ngejelasin semuanya, mana tau Yessa beberapa hari kedepan marahnya udah reda"-Jakson.
Tidak ada sahutan dari Radit, cowok itu sibuk mendengarkan lagu kesukaannya itu dan memilih untuk menikmatinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU GIRL VS HANDSOME BOY
Ficțiune adolescențiSembilan tahun Yessa satu sekolah dengan Radit, dan sudah sembilan tahun pula Radit menyembunyikan perasaannya kepada Yessa. Dan menurut Yessa LDR yang paling jauh itu bukan beda negara, tetapi beda keyakinan Kalian penasaran kan dengan ceritanya,yu...