~DELAPAN BELAS~

23 1 0
                                    

Apa salah Yessa, kenapa tuhan memberi Yessa ujian yang berat. Hiks.. siapa pun tolong Yessa. Radit, Mama, Papa tolong yessa.-batinnya.

"Lepasin saya, apa salah saya dengan kalian"-Yessa, gadis itu berusaha untuk terlepas dari 2 orang yang tidak ia kenal.

"Diam!!", Lelaki bertubuh kekar itu memukul tengkuk Yessa, sehingga Yessa tidak sadarkan diri.

"Kenapa gadis itu tidak bersuara lagi??", ujar salah satu lelaki itu.

"Gw udh memukulnya"

"Klau gadis itu mati bisa-bisa kita digentayanginya"

"Udh jgn byk ngomong lo, cptan bwa mbilnya. Keburu dia bagun"

Sedangkan Radit ia kehilangan jejak mobil yang dari tadi ia bututi. Eits, tadi sebelum berangkat ia sempat mencatat plat nomor polisi kendaraan yang membawa Yessa tadi.

"Jack, tolong bantu gw. Lo lacak no polisi yang gw kirim. Bruan!!!!"

"Emg ada apa sih gitu amat lo. Saha yang mau lu cari"

"Jgn byk omong, bruan lacak!!!"

"Ok² gw lacak, bentar lagi gw telpon"

Tutt...tutt...tutt

"kebiasaan tu bocah, orang tua belum selesai bicara main matiin aja"-Jackson, ia menatapi layar hpnya yang mati.

Jackson menggunakan seluruh akal sehatnya untuk melacak nomor polisi yang diberi Radit tadi. Dan akhirnya, Jackson segera menghubungi Radit

"Dit.. gw ketemu. Dia berada di gubuk tua yang dulu terkenal keramatnya"

"lo bisa susul gw? Gw skrg di dkat bar yang biasa gw nemanin lo"

"Owh y udh tunggu gw d sna"

"Bruan!"

Jackson bangkit dari ranjangnya, dan mencari kunci mobil kesayangannya. Ia sengaja memakai mobil agar lebih aman. Ketika seseorang menyerangnya ia bisa saja dengan cepat menancap gas mobilnya.

Titt...titt...titt

"Lm bnr lo bekicot" sewotnya

"Dih, untung gw mau nyusulin elu" Jackson membalas sewotan laki-laki itu

"Itu, Yessa di bawa kabur sama 2 org lelaki bertubuh kekar"

"Lo srius???. Trs knp g lo cri sih Dit, kn kshn s Yessa"-Jakson, panik.

"Lo bsa berhenti bcara g??, Ini gw lg panik lo mlh lbih panik"-Radit.

"Eh iya Dit, maap hbis neng Yessa kn cantik tuh, ntr d ambil org gmn"

"Gw dluan". Ia menancap gas mobilnya dengan kecepatan tinggi. Jackson hanya bisa menyumpah serapahi sahabatnya itu. Dia pun bergegas menyusul Radit.

____+++____

"Rrgghh, skit"-Yessa, gadis itu merasakan sakit di tengkuknya. Ia melihat ke seluruh penjuru, yang ia temui hanyalah tembok yang kumuh dan banyak coretan.

"Hiks, tolong keluarin aku. Mama, Papa"-Yessa.

"Udh bgun ya sayang, gmn tdrnya nyenyak hmm??", ujar seseorang dari arah sana.

"Kau siapa!!?, Kenapa kau menyekap saya??. Tolong lepaskan saya, hiks saya mohon"-Yessa, ia teriak sekeras-kerasnya agar seseorang bisa mendengar dan menolongnya.

"Tenang baby, aku gk akan mcam² kok", lelaki itu keluar dan berjalan ke arah Yessa.

"Axelle, mau apalagi kau???"-Yessa, kaget karena Axelle datang lagi di hidupnya.

"Hmm aku mau apaa ya dari kamu, bentar mikir dulu. Owh iyaa aku mau kamu jadi pacarku!!"-Axelle. Ia adalah cowok yang pernah suka sama Yessa waktu mereka SMP. Axelle pernah menyatakan perasaannya ke Yessa, tp cewek itu tidak mau menerimanya, karena bagi Yessa, Axelle bukanlah cowok yang baik-baik. Ia sering melihat Axelle keluar masuk club', dan ganti-ganti cewek. Gadis itu tidak menerima Axelle, dan Axelle dendam kepadanya.

"Saya sudah pernah bilang kalau saya tidak suka dengan cowok seperti kamu" ujar Yessa dengan menekan di setiap kalimat-kalimat.

"Kamu boleh saja berkata seperti itu, tapi kamu TIDAK semudah itu lolos dari ku Yessa Salsa Putri Amanda. Nama itulah yang selalu tertulis dihatiku, tapi kamu tidak menyadarinya!!!"-Axelle, amarah cowok itu sudah memuncak, ia selalu mengingat kejadian dimana Yessa menolaknya mentah-mentah.

"Axelle, saya mohon lepaskan saya. Kamu bisa mencari cewek lain di luar sana, kenapa harus saya"-Yessa, gadis itu masih menangis.

"Sstt, jgn nangis by"-Axelle, ia melihat kristal bening yg jatuh dari mata Yessa segera menghapusnya.

"Gw hanya ingin lo menjadi teman d hdup gw, dan mengubah segela sikap jelek gw" Axelle menatap manik mata Yessa, seakan memohon kpd Yessa.

"Saya tau kamu sk sm saya, dan terimakasih juga karena kamu sudah suka dengan saya. Tapi hati saya tidak menuliskan nama mu d dalam sini",Yessa menunjuk dadanya.

"Beri gw kesempatan Sa, gw mohon"-Axelle, ia memohon kepada Yessa.

Brakk...

"Yessa!!! Kamu dimana"-Radit, kaki panjang mendobrak pintu gudang itu.

"Sa, lo dimana"-Jackson, ia ikut meneriaki nama Yessa.

"Kamu dimana sih Sa"-Radit, menjelajahi seluruh ruangan gudang tersebut.

"Dit d sni"-Jackson.

VOTE AND COMENT
THANKYOU




CUPU GIRL VS HANDSOME BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang